Klaten (ANTARA) - Kapolsek Kemalang AKP Suharto mengimbau para penambang pasir di Kaliworo, lereng Gunung Merapi bagian Kabupaten Klaten, Jawa Tengah waspada terhadap banjir lahar hujan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
"Sehubungan dengan aktivitas Gunung Merapi yang meningkat dan lava pijar ke arah tenggara atau arah Klaten dimohon untuk selalu waspada dan melihat perkembangan situasi dari hujan di daerah atas," katanya di Klaten, Kamis.
Dengan demikian, dikatakannya, para penambang bisa menanggulangi atau mengantisipasi kemungkinan terjebak dalam lahar hujan.
"Kejadian tersebut bisa diantisipasi oleh masing-masing penambang. Kalau sampai saat ini belum ada perintah untuk melakukan penutupan penambangan, baik penambangan secara manual maupun yang menggunakan alat," katanya.
Diakuinya, hingga saat ini penambangan pasir di Kaliworo masih aktif.
"Setiap hari ada, aktivitas pagi hari jam 04.00-12.00 WIB, setelah itu sudah berhenti. Tetapi kan situasi Merapi tidak terbatas jam berapa, jadi saya minta untuk tetap berhati-hati," katanya.
Ia mengatakan keputusan kawasan penambangan ditutup jika status Gunung Merapi sudah masuk ke level Awas.
"Kalau sekarang kan masih Siaga (level III), kalau sudah (level, red.) Awas maka KRB (Kawasan Rawan Bencana) III kami tutup," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, petugas kepolisian melalui bhabinkamtibmas terus melakukan pemantauan baik lewat pos pantau maupun kegiatan masyarakat secara langsung.
"Kami terus memantau dan mengikuti perkembangan warga," katanya.
"Sehubungan dengan aktivitas Gunung Merapi yang meningkat dan lava pijar ke arah tenggara atau arah Klaten dimohon untuk selalu waspada dan melihat perkembangan situasi dari hujan di daerah atas," katanya di Klaten, Kamis.
Dengan demikian, dikatakannya, para penambang bisa menanggulangi atau mengantisipasi kemungkinan terjebak dalam lahar hujan.
"Kejadian tersebut bisa diantisipasi oleh masing-masing penambang. Kalau sampai saat ini belum ada perintah untuk melakukan penutupan penambangan, baik penambangan secara manual maupun yang menggunakan alat," katanya.
Diakuinya, hingga saat ini penambangan pasir di Kaliworo masih aktif.
"Setiap hari ada, aktivitas pagi hari jam 04.00-12.00 WIB, setelah itu sudah berhenti. Tetapi kan situasi Merapi tidak terbatas jam berapa, jadi saya minta untuk tetap berhati-hati," katanya.
Ia mengatakan keputusan kawasan penambangan ditutup jika status Gunung Merapi sudah masuk ke level Awas.
"Kalau sekarang kan masih Siaga (level III), kalau sudah (level, red.) Awas maka KRB (Kawasan Rawan Bencana) III kami tutup," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, petugas kepolisian melalui bhabinkamtibmas terus melakukan pemantauan baik lewat pos pantau maupun kegiatan masyarakat secara langsung.
"Kami terus memantau dan mengikuti perkembangan warga," katanya.