Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyiapkan puluhan hektare lahan tebu sebagai upaya mendukung swasembada gula pada 2025 yang dicanangkan oleh PT Perkebunan Nasional (PTPN) III.
"Rencananya ada lima kecamatan di Kabupaten Batang yang masing-masing wilayah akan ditanami tebu seluas 10 hektare," kata Bupati Batang Wihaji di Batang, Senin.
Menurut dia, pemkab telah menyetujui dan akan membantu usulan Direktur Utama PTPN III Abdul Ghani bahwa Kabupaten Batang menjadi percontohan perkebunan tebu.
"Namun yang terpenting di sini adalah masyarakat mendapat manfaat yang lebih dengan menanam tebu, bukan sebaliknya. Kami siap bantu jika PTPN bisa menyejahterakan masyarakat yang menanam tebu," katanya.
Bupati Wihaji mengatakan PT Perkebunan Nasional III memandang jika wilayah Kabupaten Batang memiliki puluhan hektare lahan yang berpotensi untuk ditanami tebu.
"Kondisi saat ini Kabupaten Batang mempunyai lahan tanaman tebu 692 ha yang menghasilkan 48.048 ton. Itu tercatat di Pabrik Gula Sragi," katanya.
Ia mengatakan peluang lahan tebu ini akan diawali dengan demplot terlebih dahulu oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PTPN III Abdul Ghani di Batang mengatakan upaya menuju swasembada gula tersebut, pihaknya akan melakukan upaya seperti memperbaiki kondisi industri pabrik gula, perluasan lahan tebu, berkolaborasi dengan pemerintah daerah, dan masyarakat.
Berdasar sejarah pada 1930, Indonesia mampu ekspor 2 juta ton gula dari hasil produksi sebanyak 3 juta ton gula.
"Akan tetapi dengan luas areal yang mencapai dua kali lipat dari sebelumnya, kini produksinya tidak sampai mencapai 3 juta ton gula. Hal yang terbalik lagi, jika dulu Indonesia mampu eskpor 2 juta ton kini justru mengimpor 2 juta ton gula," katanya.
"Rencananya ada lima kecamatan di Kabupaten Batang yang masing-masing wilayah akan ditanami tebu seluas 10 hektare," kata Bupati Batang Wihaji di Batang, Senin.
Menurut dia, pemkab telah menyetujui dan akan membantu usulan Direktur Utama PTPN III Abdul Ghani bahwa Kabupaten Batang menjadi percontohan perkebunan tebu.
"Namun yang terpenting di sini adalah masyarakat mendapat manfaat yang lebih dengan menanam tebu, bukan sebaliknya. Kami siap bantu jika PTPN bisa menyejahterakan masyarakat yang menanam tebu," katanya.
Bupati Wihaji mengatakan PT Perkebunan Nasional III memandang jika wilayah Kabupaten Batang memiliki puluhan hektare lahan yang berpotensi untuk ditanami tebu.
"Kondisi saat ini Kabupaten Batang mempunyai lahan tanaman tebu 692 ha yang menghasilkan 48.048 ton. Itu tercatat di Pabrik Gula Sragi," katanya.
Ia mengatakan peluang lahan tebu ini akan diawali dengan demplot terlebih dahulu oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PTPN III Abdul Ghani di Batang mengatakan upaya menuju swasembada gula tersebut, pihaknya akan melakukan upaya seperti memperbaiki kondisi industri pabrik gula, perluasan lahan tebu, berkolaborasi dengan pemerintah daerah, dan masyarakat.
Berdasar sejarah pada 1930, Indonesia mampu ekspor 2 juta ton gula dari hasil produksi sebanyak 3 juta ton gula.
"Akan tetapi dengan luas areal yang mencapai dua kali lipat dari sebelumnya, kini produksinya tidak sampai mencapai 3 juta ton gula. Hal yang terbalik lagi, jika dulu Indonesia mampu eskpor 2 juta ton kini justru mengimpor 2 juta ton gula," katanya.