Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, terus meningkatkan kesiapsiagaan guna mengantisipasi potensi cuaca ekstrem pada 20-22 Februari 2022 karena dikhawatirkan dapat memicu bencana hidrometeorologi.
"Menurut informasi dari BMKG terdapat potensi cuaca ekstrem mulai 20-22 Februari 2022 di wilayah Jawa Tengah, termasuk Banjarnegara, sehingga kesiapsiagaan terus ditingkatkan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo, ketika dihubungi dari Purwokerto, Sabtu.
BPBD Banjarnegara pada saat ini telah menyosialisasikan informasi dari BMKG kepada seluruh pihak terkait, termasuk juga pemerintah desa.
"Dengan demikian semua pihak kami harapkan untuk selalu menjaga kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan dengan kemiringan terjal agar segera melakukan evakuasi mandiri jika sudah ada tanda-tanda longsor, seperti rekahan tanah, air yang mendadak keruh dan lain sebagainya," katanya.
Dia menambahkan, bagi pengendara yang melintas di wilayah Banjarnegara bagian utara, seperti Batur, Wanayasa, Pagentan, Karangkobar, Kalibening dan Pandanarum, untuk selalu menjaga kewaspadaan jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama.
Sementara itu, BPBD Banjarnegara juga mengajak seluruh warga di wilayah setempat untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi.
"Beberapa kejadian bencana yang pernah terjadi di wilayah Banjarnegara perlu menjadi pembelajaran terkait dengan pentingnya upaya mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi, khususnya longsor," katanya.
Dia mengatakan upaya peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana membutuhkan peran semua pihak agar dapat berjalan dengan optimal, yaitu mulai dari unsur pemerintah, masyarakat, dunia usaha hingga elemen relawan yang ada di wilayah itu.
"BPBD Banjarnegara terus mengajak peran aktif semua pihak dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran semua pihak," katanya.
"Menurut informasi dari BMKG terdapat potensi cuaca ekstrem mulai 20-22 Februari 2022 di wilayah Jawa Tengah, termasuk Banjarnegara, sehingga kesiapsiagaan terus ditingkatkan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo, ketika dihubungi dari Purwokerto, Sabtu.
BPBD Banjarnegara pada saat ini telah menyosialisasikan informasi dari BMKG kepada seluruh pihak terkait, termasuk juga pemerintah desa.
"Dengan demikian semua pihak kami harapkan untuk selalu menjaga kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan dengan kemiringan terjal agar segera melakukan evakuasi mandiri jika sudah ada tanda-tanda longsor, seperti rekahan tanah, air yang mendadak keruh dan lain sebagainya," katanya.
Dia menambahkan, bagi pengendara yang melintas di wilayah Banjarnegara bagian utara, seperti Batur, Wanayasa, Pagentan, Karangkobar, Kalibening dan Pandanarum, untuk selalu menjaga kewaspadaan jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama.
Sementara itu, BPBD Banjarnegara juga mengajak seluruh warga di wilayah setempat untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi.
"Beberapa kejadian bencana yang pernah terjadi di wilayah Banjarnegara perlu menjadi pembelajaran terkait dengan pentingnya upaya mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi, khususnya longsor," katanya.
Dia mengatakan upaya peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana membutuhkan peran semua pihak agar dapat berjalan dengan optimal, yaitu mulai dari unsur pemerintah, masyarakat, dunia usaha hingga elemen relawan yang ada di wilayah itu.
"BPBD Banjarnegara terus mengajak peran aktif semua pihak dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran semua pihak," katanya.