Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, minta ketua RT/RW hingga perangkat kecamatan aktif mendata warga pendatang maupun baru bepergian dari luar daerah sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 yang hingga kini belum selesai.
"Kami juga minta masyarakat agar terus mematuhi protokol kesehatan dan memakai masker, serta sering mencuci tangan dan menjaga jarak agar penyebaran COVID-19 dapat dicegah," kata Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Jumat.
Menurut dia, kepada warga yang baru saja berpergian dari luar kota maupun kedatangan tamu dari daerah lain agar dengan kesadaran sendiri melakukan tes usap.
Baca juga: Pascalibur panjang, Dinkes Semarang optimalkan RT-RW data pendatang
"Saat ini, ada kecenderungan warga abai untuk mematuhi protokol kesehatan padahal kasus COVID-19 belum selesai. Oleh karena itu, kami mengingatkan warga meningkatkan mematuhi prokes dan melakukan vaksinasi bagi mereka yang belum divaksin," katanya.
Afzan yang akrab disapa Aaf mengatakan pemkot telah mempersiapkan gedung pendidikan dan latihan kerja sebagai tempat isolasi mandiri serta sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan pasien positif COVID-19.
"Akan tetapi, kami berharap tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 seperti tahun sebelumnya. Jika pun misal terjadi lonjakan kasus maka kami akan menambah gedung Unikal Pekalongan dan beberapa titik lokasi untuk tempat isolasi mandiri," katanya.
Afzan mengatakan saat ini Kota Pekalongan masuk kategori PPKM level 1 sehingga masyarakat perlu meningkatkan kepatuhan prokes agar daerah ini tidak status level 2.
"Ada 18 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, dua orang mengalami gejala ringan dan sisanya tanpa gejala. Dua orang yang mengalami gejala ringan merupakan pasutri dan minta langsung dirawat ke rumah sakit terdekat agar tidak menularkan ke keluarga maupun tetangga sekitarnya," katanya.
Baca juga: Polres Pekalongan Kota tempel stiker data vaksinasi di rumah pemudik
"Kami juga minta masyarakat agar terus mematuhi protokol kesehatan dan memakai masker, serta sering mencuci tangan dan menjaga jarak agar penyebaran COVID-19 dapat dicegah," kata Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Jumat.
Menurut dia, kepada warga yang baru saja berpergian dari luar kota maupun kedatangan tamu dari daerah lain agar dengan kesadaran sendiri melakukan tes usap.
Baca juga: Pascalibur panjang, Dinkes Semarang optimalkan RT-RW data pendatang
"Saat ini, ada kecenderungan warga abai untuk mematuhi protokol kesehatan padahal kasus COVID-19 belum selesai. Oleh karena itu, kami mengingatkan warga meningkatkan mematuhi prokes dan melakukan vaksinasi bagi mereka yang belum divaksin," katanya.
Afzan yang akrab disapa Aaf mengatakan pemkot telah mempersiapkan gedung pendidikan dan latihan kerja sebagai tempat isolasi mandiri serta sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan pasien positif COVID-19.
"Akan tetapi, kami berharap tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 seperti tahun sebelumnya. Jika pun misal terjadi lonjakan kasus maka kami akan menambah gedung Unikal Pekalongan dan beberapa titik lokasi untuk tempat isolasi mandiri," katanya.
Afzan mengatakan saat ini Kota Pekalongan masuk kategori PPKM level 1 sehingga masyarakat perlu meningkatkan kepatuhan prokes agar daerah ini tidak status level 2.
"Ada 18 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, dua orang mengalami gejala ringan dan sisanya tanpa gejala. Dua orang yang mengalami gejala ringan merupakan pasutri dan minta langsung dirawat ke rumah sakit terdekat agar tidak menularkan ke keluarga maupun tetangga sekitarnya," katanya.
Baca juga: Polres Pekalongan Kota tempel stiker data vaksinasi di rumah pemudik