Semarang (ANTARA) - Petugas medis Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Provinsi Jawa Tengah menyuntik vaksin penguat (booster) kepada puluhan wartawan yang berhimpun dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng, Rabu.
Pemberian vaksin penguat di Gedung BKIM tersebut disadari bahwa profesi wartawan termasuk kelompok rentan karena berada di garis depan saat bersinggungan dengan komunitas masyarakat.
Vaksin penguat jenama Moderna yang disuntikkan kepada wartawan beragam usia tersebut dinilai memiliki imunitas lebih kuat sehingga bisa mencegah serangan COVID-19 termasuk varian barunya.
Kepala BKIM Jateng dr. Anastasia Tri Yuli Susanti, MH menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PWI Jateng yang berinisiasi memberikan vaksin kepada para anggota dan istrinya.
Menurut Yuli, langkah PWI memfasilitasi vaksin penguat ini tepat karena wartawan sering bersentuhan dengan banyak orang dan dibutuhkan perlindungan kesehatannya secara ekstra. Sama seperti pelayan publik yang berada di garda terdepan, katanya, wartawan masuk kategori prioritas.
Meskipun demikian, dia minta insan pers tetap disiplin dan mematuhi protokol kesehatan.
"Fungsi vaksin booster menjaga antibodi supaya tidak menurun. Vaksin primer yang sudah dilakukan sebelumnya tetap penting dan dilanjutkan oleh booster ini yang sifatnya untuk mempertahankan kekebalan tubuh terhadap virus," katanya.
"Meskipun sudah divaksin booster, jangan lupa tetap menerapkan protokol kesehatan, khususnya 5 M,'' tambahnya.
Ketua PWI Jateng Amir Machmdu NS didampingi Wakil Ketua PWI Bidang Kerja Sama Acmad Ris Ediyanto saat berbincang dengan Kepala BKIM Jateng Anastasia Tri Yuli Susanti. Aji/PWI Jateng
Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS juga mengucapkan terima kasih kepada BKIM Jateng yang telah memfasilitasi para wartawan untuk vaksinasi penguat.
Menurutnya, ini adalah kerja sama yang ke sekian kalinya dengan Dinas Kesehatan dalam upaya melindungi kesehatan wartawan melalui vaksin.
''Bantuan BKIM luar biasa. Vaksin booster adalah perisai bagi kesehatan wartawan ketika mereka menjalankan tugas di lapangan. Apalagi, posisi wartawan juga berada di garda terdepan dalam mengedukasi, mengubah perilaku masyarakat agar tetap hidup sehat di masa pandemi ini,'' kata Amir.
Tercatat 75 orang mengikuti vaksinasi yang digelar PWI dan BKIM. Sejak pukul 10.00 WIB, para wartawan sudah mengantre di BKIM untuk mendaftar.
Salah seorang peserta vaksinasi, Sigit Pramono, menyampaikan rasa leganya bisa mendapatkan vaksin penguat. Menurut dia, pelayanan di BKIM dalam vaksinasi sangat baik.
''Saya juga bisa konsultasi jika terjadi efek dari vaksin booster dan bagaimana solusinya. Pokoknya top markotop BKIM dan PWI,'' kata Wakil Ketua Siwo PWI Jateng ini.***
Pemberian vaksin penguat di Gedung BKIM tersebut disadari bahwa profesi wartawan termasuk kelompok rentan karena berada di garis depan saat bersinggungan dengan komunitas masyarakat.
Vaksin penguat jenama Moderna yang disuntikkan kepada wartawan beragam usia tersebut dinilai memiliki imunitas lebih kuat sehingga bisa mencegah serangan COVID-19 termasuk varian barunya.
Kepala BKIM Jateng dr. Anastasia Tri Yuli Susanti, MH menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PWI Jateng yang berinisiasi memberikan vaksin kepada para anggota dan istrinya.
Menurut Yuli, langkah PWI memfasilitasi vaksin penguat ini tepat karena wartawan sering bersentuhan dengan banyak orang dan dibutuhkan perlindungan kesehatannya secara ekstra. Sama seperti pelayan publik yang berada di garda terdepan, katanya, wartawan masuk kategori prioritas.
Meskipun demikian, dia minta insan pers tetap disiplin dan mematuhi protokol kesehatan.
"Fungsi vaksin booster menjaga antibodi supaya tidak menurun. Vaksin primer yang sudah dilakukan sebelumnya tetap penting dan dilanjutkan oleh booster ini yang sifatnya untuk mempertahankan kekebalan tubuh terhadap virus," katanya.
"Meskipun sudah divaksin booster, jangan lupa tetap menerapkan protokol kesehatan, khususnya 5 M,'' tambahnya.
Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS juga mengucapkan terima kasih kepada BKIM Jateng yang telah memfasilitasi para wartawan untuk vaksinasi penguat.
Menurutnya, ini adalah kerja sama yang ke sekian kalinya dengan Dinas Kesehatan dalam upaya melindungi kesehatan wartawan melalui vaksin.
''Bantuan BKIM luar biasa. Vaksin booster adalah perisai bagi kesehatan wartawan ketika mereka menjalankan tugas di lapangan. Apalagi, posisi wartawan juga berada di garda terdepan dalam mengedukasi, mengubah perilaku masyarakat agar tetap hidup sehat di masa pandemi ini,'' kata Amir.
Tercatat 75 orang mengikuti vaksinasi yang digelar PWI dan BKIM. Sejak pukul 10.00 WIB, para wartawan sudah mengantre di BKIM untuk mendaftar.
Salah seorang peserta vaksinasi, Sigit Pramono, menyampaikan rasa leganya bisa mendapatkan vaksin penguat. Menurut dia, pelayanan di BKIM dalam vaksinasi sangat baik.
''Saya juga bisa konsultasi jika terjadi efek dari vaksin booster dan bagaimana solusinya. Pokoknya top markotop BKIM dan PWI,'' kata Wakil Ketua Siwo PWI Jateng ini.***