Purwokerto (ANTARA) - Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru mengingatkan pentingnya penguatan protokol kesehatan di objek wisata guna mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus COVID-19 varian baru, Omicron.

"Pemerintah dan pengelola objek wisata perlu kembali berhati-hati dan mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus COVID-19. Apalagi saat ini angka kasus varian baru Omicron juga mulai mengalami peningkatan," katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa.

Dia menjelaskan kebijakan pemerintah mengizinkan objek wisata di daerah untuk dapat dikunjungi kembali perlu diiringi disiplin penguatan protokol kesehatan dan optimalisasi aplikasi PeduliLindungi.

"Protokol kesehatan jangan sampai kendur. Keamanan, kenyamanan dan keselamatan wisatawan harus menjadi hal utama," katanya.

Dia menambahkan dalam rangka mengantisipasi peningkatan kasus akibat varian Omicron, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni kebijakan jumlah maksimal pengujung di objek wisata perlu selalu dievaluasi sesuai kondisi kasus COVID-19 di daerah.

"Jika selama ini diterapkan 75 persen kapasitas pengunjung, untuk mengantisipasi Omicron bisa diturunkan menjadi 50 persen jumlah pengunjung," katanya.

Selain itu, pemerintah daerah dan pengelola objek wisata perlu selalu menyosialisasikan protokol kesehatan di objek wisata.

"Jika perlu memberikan teguran atau peringatan keras kepada wisatawan yang abai terhadap protokol kesehatan di objek wisata," katanya.

Dia menambahkan wisatawan juga perlu memastikan kondisi kesehatan sebelum melakukan perjalanan wisata.

"Jika memang sedang tidak sehat sebaiknya menunda dulu berkunjung ke objek wisata," katanya.

Selain itu, dia juga kembali mengingatkan perlunya pembentukan satuan tugas untuk kenyamanan wisatawan, baik terkait informasi objek wisata maupun sarana dan prasarana.

"Tak kalah penting, satuan tugas di bidang kesehatan yang siaga selama operasional objek wisata juga memastikan wisatawan yang datang benar-benar sehat, menyiapkan fasilitas cuci tangan dan siaga melayani keluhan kesehatan wisatawan," katanya.

Dia juga mengingatkan pentingnya sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) bagi industri pariwisata guna meningkatkan pelayanan bagi wisatawan.
 

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024