Semarang (ANTARA) -
Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini mendorong pemerintah daerah agar menggiatkan sosialisasi sekaligus pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana alam.

"Di samping itu, pemda juga melakukan pemetaan daerah-daerah rawan bencana untuk pengurangan risiko bencana," kata dia usai menyerahkan bantuan untuk korban tanah longsor di Delikrejo, Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Selasa.

Ia menyebut bencana alam yang terjadi akibat pemanasan global itu bermacam-macam jenis dan risikonya.

Baca juga: Mensos Risma tinjau korban banjir di Pekalongan

Oleh karena itu, lanjut dia, pemetaan lokasi rawan bencana alam, terutama saat musim hujan, menjadi penting guna meminimalisasi adanya korban.

"Tadi di bawah hutan lindung ada longsor artinya memang ada 'global warming' (pemanasan global) dampaknya tinggi, bahkan tadi Bupati Pekalongan juga menyatakan ada warga yang kesetrum pas banjir, jadi memang harus waspada terhadap kondisi," ujarnya didampingi Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos Risma menekankan pentingnya mengaktifkan lumbung sosial sehingga ada kesiapan dari warga korban bencana.

"Lumbung yang sewaktu-waktu bisa digunakan Dinsos untuk membantu warga terdampak dan itu kalau habis bisa isi lagi, bahan makanan ada, selimut ada, kasur ada, makanan anak, ada 'kids wear', perlengkapan bayi dan sebagainya," katanya.

Baca juga: Tanggapi Mensos, BRI tegaskan sudah salurkan bansos sesuai peraturan

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024