Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi terkait program pemberian vaksinasi COVID-19 dosis penguat yang mulai dilaksanakan pada Senin (24/1).
"Kami terus melakukan sosialisasi secara intensif, baik kepada jajaran dinas maupun tenaga kesehatan, serta seluruh masyarakat yang ada di wilayah Purbalingga," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Jusi Febrianto ketika dihubungi dari Purwokerto, Minggu.
Dia mengatakan pada tahap awal pelaksanaan vaksinasi dosis penguat di Kabupaten Purbalingga akan menyasar kelompok lansia dan kelompok rentan.
"Virus yang terus bermutasi mengharuskan seseorang khususnya kelompok rentan untuk mendapatkan vaksin dosis penguat guna meningkatkan proteksi individu serta memperbaiki efektivitas vaksin. Dengan demikian, proteksi terhadap potensi penularan COVID-19 akan makin optimal, khususnya dalam menghadapi varian baru, yakni Omicron," katanya.
Dia menambahkan bahwa penyuntikan vaksin dosis penguat di Purbalingga akan dilakukan secara homolog dan heterolog.
"Yang dimaksud dengan homolog, yaitu ketika penyuntikan vaksin dosis pertama dan kedua serta dosis penguat menggunakan satu jenis vaksin. Sedangkan heterolog, ketika dosis pertama dan kedua menggunakan jenis vaksin sama sementara dosis ketiga atau dosis penguat menggunakan jenis vaksin yang berbeda," katanya.
Ia berharap seluruh masyarakat di wilayah ini ikut serta berperan aktif dalam mendukung suksesnya program percepatan pemberian vaksinasi di wilayah Purbalingga.
"Kami juga berharap masyarakat tidak pilih-pilih jenis vaksin, karena seluruh vaksin yang disetujui untuk dipakai di Tanah Air sangat aman dan telah memenuhi persyaratan serta peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," katanya.
Terkait dengan program percepatan vaksinasi COVID-19, pihaknya mengingatkan warga yang belum divaksin untuk segera mendaftarkan diri agar dapat segera ditindaklanjuti.
"Masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi, bisa menghubungi perangkat desa atau kader kesehatan yang ada di masing-masing wilayah. Selain itu, bisa juga mendaftarkan diri dengan cara langsung mendatangi puskesmas yang terdekat dari lokasi tempat tinggal," katanya.
"Kami terus melakukan sosialisasi secara intensif, baik kepada jajaran dinas maupun tenaga kesehatan, serta seluruh masyarakat yang ada di wilayah Purbalingga," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Jusi Febrianto ketika dihubungi dari Purwokerto, Minggu.
Dia mengatakan pada tahap awal pelaksanaan vaksinasi dosis penguat di Kabupaten Purbalingga akan menyasar kelompok lansia dan kelompok rentan.
"Virus yang terus bermutasi mengharuskan seseorang khususnya kelompok rentan untuk mendapatkan vaksin dosis penguat guna meningkatkan proteksi individu serta memperbaiki efektivitas vaksin. Dengan demikian, proteksi terhadap potensi penularan COVID-19 akan makin optimal, khususnya dalam menghadapi varian baru, yakni Omicron," katanya.
Dia menambahkan bahwa penyuntikan vaksin dosis penguat di Purbalingga akan dilakukan secara homolog dan heterolog.
"Yang dimaksud dengan homolog, yaitu ketika penyuntikan vaksin dosis pertama dan kedua serta dosis penguat menggunakan satu jenis vaksin. Sedangkan heterolog, ketika dosis pertama dan kedua menggunakan jenis vaksin sama sementara dosis ketiga atau dosis penguat menggunakan jenis vaksin yang berbeda," katanya.
Ia berharap seluruh masyarakat di wilayah ini ikut serta berperan aktif dalam mendukung suksesnya program percepatan pemberian vaksinasi di wilayah Purbalingga.
"Kami juga berharap masyarakat tidak pilih-pilih jenis vaksin, karena seluruh vaksin yang disetujui untuk dipakai di Tanah Air sangat aman dan telah memenuhi persyaratan serta peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," katanya.
Terkait dengan program percepatan vaksinasi COVID-19, pihaknya mengingatkan warga yang belum divaksin untuk segera mendaftarkan diri agar dapat segera ditindaklanjuti.
"Masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi, bisa menghubungi perangkat desa atau kader kesehatan yang ada di masing-masing wilayah. Selain itu, bisa juga mendaftarkan diri dengan cara langsung mendatangi puskesmas yang terdekat dari lokasi tempat tinggal," katanya.