Semarang (ANTARA) - Komisaris PSIS Semarang Junianto mengharapkan cacian yang disampaikan secara daring di dunia maya atau yang lebih dikenal dengan "online abuse", yang belakangan ini marak di persepakbolaan Indonesia, jangan sampai dianggap sebagai sesuatu yang wajar.

Menurut Junianto dalam siaran pers di Semarang, Kamis, cacian yang disampaikan di dunia maya tersebut selama ini dibiarkan terjadi berulang-ulang dan dianggap sebagai sesuatu yang wajar.

"'Online abuse' jangan sampai diwajarkan, apalagi kalau sampai terus menerus menyerang personal pemain atau siapa pun itu," katanya.

Baca juga: Usai jalani karantina, pelatih baru PSIS mulai pimpin latihan

Menurut dia, cacian yang dinilai keterlaluan hingga psikologis pemain bisa dianggap sebagai suatu kejahatan dunia maya.

Ia menilai kritik maupun masukan wajar disampaikan kepada klub sebagai dinamika di dunia sepak bola.

Termasuk, lanjut dia, ketika PSIS mendapat kritikan atau "nyiyiran" yang dianggap sebagai rasa cinta pendukung tim kebanggaan Ibu Kota Jawa Tengah ini.

"Tetapi kalau dilakukan berulang-ulang dan keterlaluan, itu saya tidak setuju," katanya.

Oleh karena itu, ia meminta warganet untuk dapat mengontrol komentar atau kritikan yang disampaikan melalui dunia maya.

Ia menambahkan cacian melalui dunia maya tersebut tidak hanya terjadi di dunia sepak bola, namun juga cabang olahraga lainnya.

Baca juga: Datangkan Chevaughn Walsh, PSIS pertajam lini depan

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024