Jakarta (ANTARA) - Juara bertahan Aljazair terancam tersingkir dari Piala Afrika 2021 setelah tumbang 0-1 di tangan Guinea Ekuatorial dalam pertandingan Grup E di Stadion Douala, Kamerun, Senin dini hari WIB.
Gol semata wayang Esteban Obiang pada menit ke-70 membawa Guinea Ekuatorial mengakhiri rentetan 35 kemenangan Aljazair yang juga juara Piala Arab akhir tahun lalu.
Perjalanan Aljazair untuk lolos ke-16 besar bakal menghadapi ujian besar karena dalam laga terakhir fase grupnya harus mengalahkan Pantai Gading yang merupakan salah satu kekuatan sepakbola Afrika.
Juara Piala Afrika 2019 itu hanya bisa imbang 0-0 melawan Sierra Leone dalam pertandingan pembukanya.
Kini mereka harus mengalahkan Pantai Gading dalam pertandingan terakhir Grup E, Kamis pekan ini agar lolos ke fase gugur.
Pantai Gading yang merupakan juara Piala Afrika 2015 sendiri ditahan 2-2 oleh Sierra Leone. Persaingan grup ini sendiri masih terbuka untuk keempat tim, tetapi Aljazair menjadi juru kunci klasemen dengan satu poin.
Sementara tim Guinea Ekuatorial yang berperingkat 114 di dunia dan 28 di Afrika kini berpeluang besar melangkah ke fase gugur yang ketiga kalinya setelah melakukannya pada edisi 2012 dan 2015.
Hampir seisi stadion mendukung Guinea Ekuatorial karena ibukota negeri ini di Malabo yang berada di Pulau Bioko berdekatan dengan ibu kota keuangan Kamerun.
Penggemarnya tak menyangka tim kesayangan mereka bisa mengalahkan Aljazair yang dikapteni pemain Manchester City Riyad Mahrez dan hampir seluruh anggota skuadnya sama dengan tim yang memenangkan final Piala Afrika 2019 melawan Senegal.
Aljazair kesulitan menembus pertahanan lawan, sementara baik gol Baghdad Bounedjah pada babak pertama dan gol Youcef Belaili pada menit-menit terakhir dianulir karena offside.
Tendangan keras Iban Edu Salvador dari jarak jauh hampir membawa Guinea Ekuatorial unggul pada babak pertama. Dia juga mengaransemen peluang yang tidak bisa diselesaikan dengan baik oleh Luis Nlavo setelah turun minum.
Mereka kembali nyaris memecahkan kebuntuan pada pertengahan babak kedua tetapi dari sepak pojoklah mereka kemudian mencetak gol lewat Esteban Obiang yang kelahiran Spanyol dan berlari ke arah penonton begitu selesai mencetak gol, demikian AFP.
Gol semata wayang Esteban Obiang pada menit ke-70 membawa Guinea Ekuatorial mengakhiri rentetan 35 kemenangan Aljazair yang juga juara Piala Arab akhir tahun lalu.
Perjalanan Aljazair untuk lolos ke-16 besar bakal menghadapi ujian besar karena dalam laga terakhir fase grupnya harus mengalahkan Pantai Gading yang merupakan salah satu kekuatan sepakbola Afrika.
Juara Piala Afrika 2019 itu hanya bisa imbang 0-0 melawan Sierra Leone dalam pertandingan pembukanya.
Kini mereka harus mengalahkan Pantai Gading dalam pertandingan terakhir Grup E, Kamis pekan ini agar lolos ke fase gugur.
Pantai Gading yang merupakan juara Piala Afrika 2015 sendiri ditahan 2-2 oleh Sierra Leone. Persaingan grup ini sendiri masih terbuka untuk keempat tim, tetapi Aljazair menjadi juru kunci klasemen dengan satu poin.
Sementara tim Guinea Ekuatorial yang berperingkat 114 di dunia dan 28 di Afrika kini berpeluang besar melangkah ke fase gugur yang ketiga kalinya setelah melakukannya pada edisi 2012 dan 2015.
Hampir seisi stadion mendukung Guinea Ekuatorial karena ibukota negeri ini di Malabo yang berada di Pulau Bioko berdekatan dengan ibu kota keuangan Kamerun.
Penggemarnya tak menyangka tim kesayangan mereka bisa mengalahkan Aljazair yang dikapteni pemain Manchester City Riyad Mahrez dan hampir seluruh anggota skuadnya sama dengan tim yang memenangkan final Piala Afrika 2019 melawan Senegal.
Aljazair kesulitan menembus pertahanan lawan, sementara baik gol Baghdad Bounedjah pada babak pertama dan gol Youcef Belaili pada menit-menit terakhir dianulir karena offside.
Tendangan keras Iban Edu Salvador dari jarak jauh hampir membawa Guinea Ekuatorial unggul pada babak pertama. Dia juga mengaransemen peluang yang tidak bisa diselesaikan dengan baik oleh Luis Nlavo setelah turun minum.
Mereka kembali nyaris memecahkan kebuntuan pada pertengahan babak kedua tetapi dari sepak pojoklah mereka kemudian mencetak gol lewat Esteban Obiang yang kelahiran Spanyol dan berlari ke arah penonton begitu selesai mencetak gol, demikian AFP.