Purbalingga (ANTARA) - Psikolog dari Polres Purbalingga, Jawa Tengah Ipda Teguh Susilo mengingatkan bahwa komunikasi yang intensif antaranggota keluarga berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak.
"Kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak dapat mempengaruhi perkembangan mental anak," katanya di Purbalingga, Sabtu.
Dengan demikian, orang tua harus tetap berupaya membangun komunikasi yang intensif dengan anak-anak mereka di tengah kesibukan dan aktivitas sehari-hari.
Dia mengingatkan agar orang tua berperan aktif dalam mengawasi berbagai aktivitas yang dilakukan anak, terlebih pada era internet seperti sekarang, dimana banyak informasi yang mudah diakses yang dapat mempengaruhi pola pikir anak.
"Jika tidak ada pengawasan orang tua, dikhawatirkan terdapat hal-hal negatif yang bisa mempengaruhi perilaku anak. Dengan adanya pengawasan, komunikasi dan kedekatan antara orang tua dan anak diharapkan bisa menghindari perilaku negatif anak," katanya.
Dia menambahkan bahwa orang tua juga harus menjadi teladan bagi anak-anak mereka dalam berperilaku baik dan sesuai dengan norma-norma di tengah masyarakat.
"Perilaku orang tua juga harus bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Karena, anak bisa meniru perilaku dari orang tuanya, baik perilaku positif maupun negatif. Jadikan orang tua sebagai guru di rumah," katanya.
Oleh karena itu, perlu peran aktif dari semua pihak, mulai dari orang tua di rumah maupun guru saat di sekolah. Karena, usia anak-anak masih membutuhkan perhatian agar tidak salah dalam melakukan tindakan.
"Jadikan rumah sebagai tempat yang nyaman bagi anak. Kalau tidak, dikhawatirkan anak akan mencari kenyamanan di luar dan dapat berpotensi pada salah pergaulan," katanya.
Ia menambahkan terkait dengan persoalan anak, Polres Purbalingga membuka layanan konseling psikologi. "Bagi masyarakat yang membutuhkan layanan tersebut, kami berikan konseling secara gratis. Konseling bisa dilakukan dengan mendatangi ruang psikologi Polres Purbalingga. Pelayanan psikologi bisa dilakukan pada jam kerja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.
"Kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak dapat mempengaruhi perkembangan mental anak," katanya di Purbalingga, Sabtu.
Dengan demikian, orang tua harus tetap berupaya membangun komunikasi yang intensif dengan anak-anak mereka di tengah kesibukan dan aktivitas sehari-hari.
Dia mengingatkan agar orang tua berperan aktif dalam mengawasi berbagai aktivitas yang dilakukan anak, terlebih pada era internet seperti sekarang, dimana banyak informasi yang mudah diakses yang dapat mempengaruhi pola pikir anak.
"Jika tidak ada pengawasan orang tua, dikhawatirkan terdapat hal-hal negatif yang bisa mempengaruhi perilaku anak. Dengan adanya pengawasan, komunikasi dan kedekatan antara orang tua dan anak diharapkan bisa menghindari perilaku negatif anak," katanya.
Dia menambahkan bahwa orang tua juga harus menjadi teladan bagi anak-anak mereka dalam berperilaku baik dan sesuai dengan norma-norma di tengah masyarakat.
"Perilaku orang tua juga harus bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Karena, anak bisa meniru perilaku dari orang tuanya, baik perilaku positif maupun negatif. Jadikan orang tua sebagai guru di rumah," katanya.
Oleh karena itu, perlu peran aktif dari semua pihak, mulai dari orang tua di rumah maupun guru saat di sekolah. Karena, usia anak-anak masih membutuhkan perhatian agar tidak salah dalam melakukan tindakan.
"Jadikan rumah sebagai tempat yang nyaman bagi anak. Kalau tidak, dikhawatirkan anak akan mencari kenyamanan di luar dan dapat berpotensi pada salah pergaulan," katanya.
Ia menambahkan terkait dengan persoalan anak, Polres Purbalingga membuka layanan konseling psikologi. "Bagi masyarakat yang membutuhkan layanan tersebut, kami berikan konseling secara gratis. Konseling bisa dilakukan dengan mendatangi ruang psikologi Polres Purbalingga. Pelayanan psikologi bisa dilakukan pada jam kerja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.