Semaranhlg (ANTARA) -
Marketing Manager Central Java and DIY JD.ID Adi Setiya Nugroho mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah mengangkat potensi UMKM dan UMKM Disabilitas yang ada di Kota Semarang.
Keterlibatan UMKM Disabilitas dalam kegiatan tersebut sekaligus bentuk pembuktian bahwa kaum disabilitas juga mampu berkiprah di bidang ekonomi melalui produk-produk UMKM yang berkualitas seperti produk olahan pangan, kerajinan tangan berupa batik dan, tas.
Adi optimistis produk yang dipamerkan mampu menarik perhatian pengunjung pameran dengan total peserta pameran lebih dari 150 UMKM yang terbagi menjadi 10 klaster UMKM yakni Klaster Olahan Pangan, Klaster Bandeng, Klaster Lumpia, Klaster Batik, Klaster Tas, Klaster Jamu, Klaster Handycratf, Klaster Rajut, Klaster Sulam Pita, serta Koperasi.
Menurut dia, salah satu hal yang saat ini JD.ID lakukan adalah dengan memotivasi, mempersiapkan atau melatih, dan membantu para pelaku UMKM sebagai salah satu aktor penggerak ekonomi, terkhusus UMKM milik komunitas penyandang disabilitas yang selama ini belum mendapatkan porsi atensi dan kesempatan yang cukup dalam usaha pertumbuhan ekonomi bangsa.
"Di tengah situasi pandemi, kami melihat salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM adalah proses alih masyarakat menuju era digital atau digitalisasi. Saat ini, kegiatan jual beli tidak terbatas pada aktivitas tatap muka antara pedagang dan pembeli, semua bisa dilakukan secara digital-daring," ujarnya.
Kegiatan tersebut, lanjut dia, sejalan dengan instruksi dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan kepada para pelaku industri untuk memberikan akses dukungan kepada para pelaku UMKM penyandang disabilitas.
"Kami memberikan dukungan akses bagi para penyandang disabilitas dalam pemanfaatan teknologi digital, yang diikuti dengan pengenalan, pelatihan, dan pendampingan usaha atas aplikasi social-commerce afiliasi resmi JD.ID, bernama JD Fans," katanya.
Pembukaan Pasar UMKM Thematic dihadiri Krisseptiana Hendrar Prihadi mewakili Wali Kota Semarang, dan Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial, Angkie Yudistia.
Krisseptiana Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Tia Hendi menyebut sektor UMKM memiliki peran penting dalam memajukan perekonomian nasional sehingga Pemkot Semarang terus mendorong peningkatan penjualan para UMKM ditengah kondisi saat ini yang masih dalam masa pandemi COVID-19.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial Angkie Yudistia mengapresiasi kepedulian Pemkot Semarang dan JD.ID dalam memberikan ruang publik sebagai bentuk pemberdayaan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas.
JD.ID terus berkomitmen memberikan dukungan untuk produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari para penyandang disabilitas, salah satunya dengan menggelar Pasar UMKM Thematic di Kelenteng Sam Poo Kong, Kota Semarang, pada 20-21 Desember 2021.
Marketing Manager Central Java and DIY JD.ID Adi Setiya Nugroho mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah mengangkat potensi UMKM dan UMKM Disabilitas yang ada di Kota Semarang.
Pada kegiatan kolaborasi dengan Gerakan Masyarakat Terintegrasi Koperasi dan Usaha Mikro, JD.ID melibatkan 24 komunitas disabilitas di Kota Semarang.
Keterlibatan UMKM Disabilitas dalam kegiatan tersebut sekaligus bentuk pembuktian bahwa kaum disabilitas juga mampu berkiprah di bidang ekonomi melalui produk-produk UMKM yang berkualitas seperti produk olahan pangan, kerajinan tangan berupa batik dan, tas.
Adi optimistis produk yang dipamerkan mampu menarik perhatian pengunjung pameran dengan total peserta pameran lebih dari 150 UMKM yang terbagi menjadi 10 klaster UMKM yakni Klaster Olahan Pangan, Klaster Bandeng, Klaster Lumpia, Klaster Batik, Klaster Tas, Klaster Jamu, Klaster Handycratf, Klaster Rajut, Klaster Sulam Pita, serta Koperasi.
Menurut dia, salah satu hal yang saat ini JD.ID lakukan adalah dengan memotivasi, mempersiapkan atau melatih, dan membantu para pelaku UMKM sebagai salah satu aktor penggerak ekonomi, terkhusus UMKM milik komunitas penyandang disabilitas yang selama ini belum mendapatkan porsi atensi dan kesempatan yang cukup dalam usaha pertumbuhan ekonomi bangsa.
"Di tengah situasi pandemi, kami melihat salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM adalah proses alih masyarakat menuju era digital atau digitalisasi. Saat ini, kegiatan jual beli tidak terbatas pada aktivitas tatap muka antara pedagang dan pembeli, semua bisa dilakukan secara digital-daring," ujarnya.
Kegiatan tersebut, lanjut dia, sejalan dengan instruksi dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan kepada para pelaku industri untuk memberikan akses dukungan kepada para pelaku UMKM penyandang disabilitas.
"Kami memberikan dukungan akses bagi para penyandang disabilitas dalam pemanfaatan teknologi digital, yang diikuti dengan pengenalan, pelatihan, dan pendampingan usaha atas aplikasi social-commerce afiliasi resmi JD.ID, bernama JD Fans," katanya.
Pembukaan Pasar UMKM Thematic dihadiri Krisseptiana Hendrar Prihadi mewakili Wali Kota Semarang, dan Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial, Angkie Yudistia.
Krisseptiana Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Tia Hendi menyebut sektor UMKM memiliki peran penting dalam memajukan perekonomian nasional sehingga Pemkot Semarang terus mendorong peningkatan penjualan para UMKM ditengah kondisi saat ini yang masih dalam masa pandemi COVID-19.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial Angkie Yudistia mengapresiasi kepedulian Pemkot Semarang dan JD.ID dalam memberikan ruang publik sebagai bentuk pemberdayaan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas.