Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menjadwalkan tes usap secara acak di lokasi kerumunan pada momentum libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Kepala Satpol PP Kota Surakarta, Jawa Tengah Arif Darmawan di Solo, Selasa mengatakan tes usap di tempat akan dilakukan di lokasi-lokasi kerumunan. "Selama melanggar aturan, ya itu (tes acak) dilakukan," katanya.
Terkait lokasi yang berpotensi terjadi kerumunan, Arif mengaku sudah memetakan sejumlah titik.
Baca juga: 33 siswa dan guru MAN 2 Surakarta jalani tes usap PCR
"Yang juga diantisipasi adalah munculnya kegiatan reuni atau pertemuan yang diadakan pada akhir tahun. Reuni yang biasanya diadakan saat Lebaran sekarang digeser jadi tahun baru," katanya.
Ia mengatakan tes usap secara acak tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta.
Sementara itu, Kepala DKK Surakarta Siti Wahyuningsih mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan objek wisata mengingat lokasi-lokasi wisata sudah dilengkapi dengan QR Code untuk aplikasi Peduli Lindungi.
Meski demikian, pihaknya masih tetap akan melihat situasi atau tingkat keramaian di lokasi tersebut. Menurut dia, tes usap secara acak diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan.
Ia mengatakan langkah tersebut sebagai antisipasi agar masyarakat tidak menimbulkan kerumunan. Kalau muncul kerumunan, mereka juga akan dikarantina oleh Pemkot Surakarta.
"Saya sudah ngomong ke Satpol PP, nanti kalau ada kerumunan biar di-swab, setelah itu langsung dikurung (karantina)," katanya.
Baca juga: RS dr Moewardi Solo pastikan penurunan tarif PCR tak kurangi pelayanan
Kepala Satpol PP Kota Surakarta, Jawa Tengah Arif Darmawan di Solo, Selasa mengatakan tes usap di tempat akan dilakukan di lokasi-lokasi kerumunan. "Selama melanggar aturan, ya itu (tes acak) dilakukan," katanya.
Terkait lokasi yang berpotensi terjadi kerumunan, Arif mengaku sudah memetakan sejumlah titik.
Baca juga: 33 siswa dan guru MAN 2 Surakarta jalani tes usap PCR
"Yang juga diantisipasi adalah munculnya kegiatan reuni atau pertemuan yang diadakan pada akhir tahun. Reuni yang biasanya diadakan saat Lebaran sekarang digeser jadi tahun baru," katanya.
Ia mengatakan tes usap secara acak tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta.
Sementara itu, Kepala DKK Surakarta Siti Wahyuningsih mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan objek wisata mengingat lokasi-lokasi wisata sudah dilengkapi dengan QR Code untuk aplikasi Peduli Lindungi.
Meski demikian, pihaknya masih tetap akan melihat situasi atau tingkat keramaian di lokasi tersebut. Menurut dia, tes usap secara acak diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan.
Ia mengatakan langkah tersebut sebagai antisipasi agar masyarakat tidak menimbulkan kerumunan. Kalau muncul kerumunan, mereka juga akan dikarantina oleh Pemkot Surakarta.
"Saya sudah ngomong ke Satpol PP, nanti kalau ada kerumunan biar di-swab, setelah itu langsung dikurung (karantina)," katanya.
Baca juga: RS dr Moewardi Solo pastikan penurunan tarif PCR tak kurangi pelayanan