Solo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta menargetkan pemberian vaksin sebanyak 3.000 dosis/hari untuk kelompok anak usia 6-11 tahun.
Kepala DKK Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Senin mengatakan sebetulnya ingin menargetkan 5.000 dosis/hari, namun terkendala oleh pelaksanaan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) yang hampir bersamaan.
"Sekarang kan masih BIAS, kami harus mengatur jadwal dari terakhir BIAS. Nggak bisa langsung kami suntik semua. Harus ada jeda satu bulan," katanya.
Mengenai vaksin yang akan diberikan kepada siswa, dikatakannya, sama dengan kelompok dewasa, yakni vaksin Sinovac dengan dosis yang sama.
Baca juga: Boyolali gelar vaksinasi anak 6-11 tahun di 42 titik
Baca juga: Boyolali targetkan vaksinasi anak capai 62.000 sasaran
"Jangka waktu (pemberian dari dosis pertama dengan kedua) juga sama. Sedangkan untuk antisipasi KIPI (kejadian ikutan pasca-imunisasi) sudah melekat dengan pelaksanaan, (monitoring) 30 menit setelah suntik," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, vaksin untuk kelompok anak usia 6-11 tahun tersebut akan diikuti oleh sebanyak 57.000 anak dan dimulai pada 21 Desember 2021. Menurut dia, angka ini termasuk siswa dari luar kota yang bersekolah di Solo maupun di pondok pesantren Solo.
"Basisnya (data peserta vaksin) pendidikan, jadi saya koordinasinya dengan bidang pendidikan karena juga untuk menghitung BIAS-nya, jangan sampai keliru," katanya.
Ia mengatakan nantinya untuk pemberian vaksin akan dilakukan di sekolah dan di fasilitas layanan kesehatan agar pelaksanaannya lebih cepat.
"Ada yang di sekolah ada yang di rumah sakit, ben cepet. Ada yang kami gerakkan ke puskesmas karena nggak semua RS bisa ke sekolah, RS swasta itu sudah banyak bantu kita. Apalagi kan tidak semua sekolah jaringan internetnya lancar, ini beda dengan BIAS, karena vaksin COVID-19 harus masuk Pcare," katanya.
Kepala DKK Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Senin mengatakan sebetulnya ingin menargetkan 5.000 dosis/hari, namun terkendala oleh pelaksanaan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) yang hampir bersamaan.
"Sekarang kan masih BIAS, kami harus mengatur jadwal dari terakhir BIAS. Nggak bisa langsung kami suntik semua. Harus ada jeda satu bulan," katanya.
Mengenai vaksin yang akan diberikan kepada siswa, dikatakannya, sama dengan kelompok dewasa, yakni vaksin Sinovac dengan dosis yang sama.
Baca juga: Boyolali gelar vaksinasi anak 6-11 tahun di 42 titik
Baca juga: Boyolali targetkan vaksinasi anak capai 62.000 sasaran
"Jangka waktu (pemberian dari dosis pertama dengan kedua) juga sama. Sedangkan untuk antisipasi KIPI (kejadian ikutan pasca-imunisasi) sudah melekat dengan pelaksanaan, (monitoring) 30 menit setelah suntik," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, vaksin untuk kelompok anak usia 6-11 tahun tersebut akan diikuti oleh sebanyak 57.000 anak dan dimulai pada 21 Desember 2021. Menurut dia, angka ini termasuk siswa dari luar kota yang bersekolah di Solo maupun di pondok pesantren Solo.
"Basisnya (data peserta vaksin) pendidikan, jadi saya koordinasinya dengan bidang pendidikan karena juga untuk menghitung BIAS-nya, jangan sampai keliru," katanya.
Ia mengatakan nantinya untuk pemberian vaksin akan dilakukan di sekolah dan di fasilitas layanan kesehatan agar pelaksanaannya lebih cepat.
"Ada yang di sekolah ada yang di rumah sakit, ben cepet. Ada yang kami gerakkan ke puskesmas karena nggak semua RS bisa ke sekolah, RS swasta itu sudah banyak bantu kita. Apalagi kan tidak semua sekolah jaringan internetnya lancar, ini beda dengan BIAS, karena vaksin COVID-19 harus masuk Pcare," katanya.