Jakarta (ANTARA) - Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) mengingatkan Timnas untuk tidak cepat berpuas diri usai memenangi laga kontra Kamboja 4-2 pada pertandingan Grup B Piala AFF di Stadion Bishan, Singapura, Kamis (9/12) malam.
Ketua Umum PSTI Ignatius Indro dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, menilai secara keseluruhan timnas tidak menunjukkan permainan yang impresif.
Meskipun timnas bisa menang 4-2 melawan Kamboja, kata dia, secara permainan masih jauh dari harapan pecinta sepak bola Indonesia, terutama di babak kedua yang cukup memprihatinkan.
"Awalnya kita sangat berharap pasukan Shin Tae-yong ini mampu tampil impresif, namun setelah mencetak tiga gol ke gawang Kamboja, permainan menurun drastis, terutama di babak kedua," ujar Indro.
"Terlihat buruknya umpan-umpan yang dilakukan oleh Evan Dimas dan kawan-kawan. Termasuk juga saat menerima bola, mudah sekali terlepas dan terlihat tidak memiliki 'fighting spirit'," tambahnya.
Lebih lanjut, Indro mengungkapkan bahwa Timnas beruntung lawan yang dihadapi saat itu hanyalah Kamboja, yang memang secara kualitas berada di bawah Indonesia, meski ditangani duo legenda Jepang Keisuke Honda dan Ryu Hirose.
"Namun, kalau masih bermain seperti ini, tentu kita akan kesulitan menghadapi Vietnam atau Malaysia karena kedua tim itu memiliki kualitas pemain yang cukup baik," kata Indro.
"Beberapa kali peluang Kamboja lahir karena lemahnya Skuad Garuda dalam mengumpan bola, yang berhasil direbut pasukan lawan berjuluk Kouprey Kampuchea itu," sambungnya.
Indro pun berharap pelatih Shin Tae-yong segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam pertandingan tersebut jika memang ingin lolos fase grup dan bahkan menjuarai Piala AFF.
"Jika tidak, kita akan sulit menghadapi Vietnam atau Malaysia. Malaysia saat ini menjadi pemuncak klasmen Grup B dengan nilai 6 setelah menang atas 3-1 Kamboja dan 4-0 dari Laos. Adapun Vietnam baru sekali bermain dan menang 2-0 versus Laos," ungkap Indro.
Selain mengkritisi permainan Timnas Indonesia, ia juga berharap agar PSSI segera memperbaiki sistem persepakbolaan di Indonesia secara menyeluruh.
"Saya pikir PSSI harus segera memperbaiki sistem sepak bola kita, mulai dari gelaran kompetisi yang baik, termasuk pembinaan usia dini, singkronisasi jadwal liga dan agenda timnas, serta membabat habis kasus-kasus mafia bola, 'match fixing' dan lain-lain," pungkas Indro.
Sebelumnya, Timnas meraih kemenangan perdana di Piala AFF 2020 setelah mengalahkan Kamboja dengan skor 4-2 pada laga pertamanya di Grup B.
Dua gol Indonesia dilesakkan oleh Rachmat Irianto, dan sisanya dibuat Evan Dimas serta Ramai Rumakiek.
Sementara Kamboja memperkecil kedudukan melalui Yue Safy dan Prak Mony Udom.
Ketua Umum PSTI Ignatius Indro dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, menilai secara keseluruhan timnas tidak menunjukkan permainan yang impresif.
Meskipun timnas bisa menang 4-2 melawan Kamboja, kata dia, secara permainan masih jauh dari harapan pecinta sepak bola Indonesia, terutama di babak kedua yang cukup memprihatinkan.
"Awalnya kita sangat berharap pasukan Shin Tae-yong ini mampu tampil impresif, namun setelah mencetak tiga gol ke gawang Kamboja, permainan menurun drastis, terutama di babak kedua," ujar Indro.
"Terlihat buruknya umpan-umpan yang dilakukan oleh Evan Dimas dan kawan-kawan. Termasuk juga saat menerima bola, mudah sekali terlepas dan terlihat tidak memiliki 'fighting spirit'," tambahnya.
Lebih lanjut, Indro mengungkapkan bahwa Timnas beruntung lawan yang dihadapi saat itu hanyalah Kamboja, yang memang secara kualitas berada di bawah Indonesia, meski ditangani duo legenda Jepang Keisuke Honda dan Ryu Hirose.
"Namun, kalau masih bermain seperti ini, tentu kita akan kesulitan menghadapi Vietnam atau Malaysia karena kedua tim itu memiliki kualitas pemain yang cukup baik," kata Indro.
"Beberapa kali peluang Kamboja lahir karena lemahnya Skuad Garuda dalam mengumpan bola, yang berhasil direbut pasukan lawan berjuluk Kouprey Kampuchea itu," sambungnya.
Indro pun berharap pelatih Shin Tae-yong segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam pertandingan tersebut jika memang ingin lolos fase grup dan bahkan menjuarai Piala AFF.
"Jika tidak, kita akan sulit menghadapi Vietnam atau Malaysia. Malaysia saat ini menjadi pemuncak klasmen Grup B dengan nilai 6 setelah menang atas 3-1 Kamboja dan 4-0 dari Laos. Adapun Vietnam baru sekali bermain dan menang 2-0 versus Laos," ungkap Indro.
Selain mengkritisi permainan Timnas Indonesia, ia juga berharap agar PSSI segera memperbaiki sistem persepakbolaan di Indonesia secara menyeluruh.
"Saya pikir PSSI harus segera memperbaiki sistem sepak bola kita, mulai dari gelaran kompetisi yang baik, termasuk pembinaan usia dini, singkronisasi jadwal liga dan agenda timnas, serta membabat habis kasus-kasus mafia bola, 'match fixing' dan lain-lain," pungkas Indro.
Sebelumnya, Timnas meraih kemenangan perdana di Piala AFF 2020 setelah mengalahkan Kamboja dengan skor 4-2 pada laga pertamanya di Grup B.
Dua gol Indonesia dilesakkan oleh Rachmat Irianto, dan sisanya dibuat Evan Dimas serta Ramai Rumakiek.
Sementara Kamboja memperkecil kedudukan melalui Yue Safy dan Prak Mony Udom.