Kudus (ANTARA) - Tim Persiku Junior terancam tak bisa mengikuti kompetisi Piala Suratin Jateng karena masih menanggung tunggakan denda yang belum diselesaikan manajemen Persiku senior sebelumnya sebesar Rp8,5 juta.
"Denda sebesar itu, tertulis dalam surat Asprov PSSI Jateng nomor 21/NTK_LIGA3/PSSIJTG/X/2021 dengan nominal denda sebesar Rp8,5 juta," kata Manajer Persiku Junior Ade Roni Saputra di Kudus, Jawa Tengah, Senin.
Permasalahan tersebut, kata dia, seharusnya tidak sepenuhnya menjadi beban manajemen Persiku Junior.
Agar Persiku Junior tetap bisa berlaga, dia berharap, kesadaran bersama untuk menyelesaikannya karena sama-sama membawa nama baik Kota Kudus.
Meski begitu, Ade Roni Saputra mengungkapkan bahwa manajemennya telah berusaha menjalin komunikasi dengan manajemen Persiku senior, namun tidak ada sinyal positif dari komunikasi tersebut.
"Harapan kami, permasalahan ini segera ada jalan keluarnya karena kompetisi tinggal menghitung hari. Jangan sampai akibat persoalan ini nantinya para pemain Persiku Junior tidak bisa mengikuti kompetisi," ujarnya.
Manajer Persiku Junior juga mencoba membangun komunikasi dengan Askab PSSI Kudus dan KONI Kudus, namun belum ada jawaban untuk saat ini masih dilakukan kajian.
"Harapannya, ada kabar baik dalam waktu dekat. Terpaksa akhirnya harus mengadu ke Askab dan KONI. Sayang sekali jika anak-anak harus mengandaskan keinginannya mengikuti kompetisi," ujarnya.
"Denda sebesar itu, tertulis dalam surat Asprov PSSI Jateng nomor 21/NTK_LIGA3/PSSIJTG/X/2021 dengan nominal denda sebesar Rp8,5 juta," kata Manajer Persiku Junior Ade Roni Saputra di Kudus, Jawa Tengah, Senin.
Permasalahan tersebut, kata dia, seharusnya tidak sepenuhnya menjadi beban manajemen Persiku Junior.
Agar Persiku Junior tetap bisa berlaga, dia berharap, kesadaran bersama untuk menyelesaikannya karena sama-sama membawa nama baik Kota Kudus.
Meski begitu, Ade Roni Saputra mengungkapkan bahwa manajemennya telah berusaha menjalin komunikasi dengan manajemen Persiku senior, namun tidak ada sinyal positif dari komunikasi tersebut.
"Harapan kami, permasalahan ini segera ada jalan keluarnya karena kompetisi tinggal menghitung hari. Jangan sampai akibat persoalan ini nantinya para pemain Persiku Junior tidak bisa mengikuti kompetisi," ujarnya.
Manajer Persiku Junior juga mencoba membangun komunikasi dengan Askab PSSI Kudus dan KONI Kudus, namun belum ada jawaban untuk saat ini masih dilakukan kajian.
"Harapannya, ada kabar baik dalam waktu dekat. Terpaksa akhirnya harus mengadu ke Askab dan KONI. Sayang sekali jika anak-anak harus mengandaskan keinginannya mengikuti kompetisi," ujarnya.