Jakarta (ANTARA) - Petinju Australia George Kambosos Jr. menjadi juara dunia kelas ringan IBF, WBO, WBA, dan The Ring setelah secara mengejutkan menang angka dari petinju yang sebelumnya tak terkalahkan Teofimo Lopez.
Dalam pertarungan di Hulu Theathre Madison Square Garden, New York City, Amerika Serikat, Sabtu malan atau Minggu siang WIB itu, petinju asal Sydney berusia 28 tahun itu menang melalui keputusan ganda juri, 115-11, 115-113, dan 113-114.
"Saya petarung Australia terhebat dalam sejarah," kata Kambosos seusai pertarungan seperti dikutip Fox sport.
Kambosos terlihat sangat berambisi untuk merengkuh gelar. Ia langsung menyergap, bahkan langsung bisa merobohkan Lopez di ronde pertama. Namun, Lopez mampu bangkit dan memberikan perlawanan meski hingga ronde keenam di bawah dominasi Kambosos.
Kambosos mengungkapkan kata-kata pelatih ikonik Cus D'amato sebagai pedomannya tampil langsung agresif di ronde pertama.
“Cus D'Amato memiliki pepatah yang bagus, ketika Muhammad Ali melawan seorang pemukul yang luar biasa Joe Frazier ... 'Anda memukulnya dengan tangan kanan terbaik yang pernah Anda lontarkan dalam hidup Anda di ronde pertama dan mengubah pertarungan'. Itulah yang saya lakukan, saya memilikinya di kepala saya."
Kambosos menyebut ia sangat percaya diri bisa memenangi pertarungan walaupun banyak yang lebih mengunggulkan Lopez.
"Saya memiliki mentalitas itu, bahwa saya akan memukul orang ini dengan bersih, bahwa saya akan memukulnya dengan keras dan saya akan menjatuhkannya. Pertarungan berubah setelah itu.”
Meski sempat dijatuhkan di ronde 10, George Kambosos tak tergoyahkan dalam pengumpulan angka. Ia pun akhirnya menjadi juara baru kelas Ringan WBA, IBF, WBO, dan The Ring,
"Saya bukan raja, karena saya punya empat raja. Saya adalah kaisar!" kata Kambosos mengenai empat gelar yang kini digenggamnya.
Dalam pertarungan 12 ronde yang berlangsung seru itu, Kambosos memenangi 7 ronde, yakni ronde 1, 4, 5, 6, 7, 8, 11 dan 12. Sedangkan Teofimo Lopez Jr yang sempat bangkit tapi akhirnya kalah angka hanya mampu merebut kemenangan di ronde 2, 3, 9, 10.
Dalam pertarungan di Hulu Theathre Madison Square Garden, New York City, Amerika Serikat, Sabtu malan atau Minggu siang WIB itu, petinju asal Sydney berusia 28 tahun itu menang melalui keputusan ganda juri, 115-11, 115-113, dan 113-114.
"Saya petarung Australia terhebat dalam sejarah," kata Kambosos seusai pertarungan seperti dikutip Fox sport.
Kambosos terlihat sangat berambisi untuk merengkuh gelar. Ia langsung menyergap, bahkan langsung bisa merobohkan Lopez di ronde pertama. Namun, Lopez mampu bangkit dan memberikan perlawanan meski hingga ronde keenam di bawah dominasi Kambosos.
Kambosos mengungkapkan kata-kata pelatih ikonik Cus D'amato sebagai pedomannya tampil langsung agresif di ronde pertama.
“Cus D'Amato memiliki pepatah yang bagus, ketika Muhammad Ali melawan seorang pemukul yang luar biasa Joe Frazier ... 'Anda memukulnya dengan tangan kanan terbaik yang pernah Anda lontarkan dalam hidup Anda di ronde pertama dan mengubah pertarungan'. Itulah yang saya lakukan, saya memilikinya di kepala saya."
Kambosos menyebut ia sangat percaya diri bisa memenangi pertarungan walaupun banyak yang lebih mengunggulkan Lopez.
"Saya memiliki mentalitas itu, bahwa saya akan memukul orang ini dengan bersih, bahwa saya akan memukulnya dengan keras dan saya akan menjatuhkannya. Pertarungan berubah setelah itu.”
Meski sempat dijatuhkan di ronde 10, George Kambosos tak tergoyahkan dalam pengumpulan angka. Ia pun akhirnya menjadi juara baru kelas Ringan WBA, IBF, WBO, dan The Ring,
"Saya bukan raja, karena saya punya empat raja. Saya adalah kaisar!" kata Kambosos mengenai empat gelar yang kini digenggamnya.
Dalam pertarungan 12 ronde yang berlangsung seru itu, Kambosos memenangi 7 ronde, yakni ronde 1, 4, 5, 6, 7, 8, 11 dan 12. Sedangkan Teofimo Lopez Jr yang sempat bangkit tapi akhirnya kalah angka hanya mampu merebut kemenangan di ronde 2, 3, 9, 10.