Semarang (ANTARA) - Proses rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Tengah memasuki tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Kesamaptaan.
"Para calon tunas pengayoman yang lulus Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di tahapan sebelumnya, harus berjuang menunjukkan kemampuan fisik mereka di fase seleksi yang dimulai hari ini, Rabu (24/11) dan terpusat di Lapangan Parade Kodam IV Diponegoro," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah A Yuspahruddin.
Yuspahruddin yang datang memantau pelaksanaan seleksi didampingi Kepala Divisi Administrasi Jusman dan Kepala Divisi Keimigrasian Santosa.
Pada prakteknya, lanjutnya, para peserta seleksi harus mengikuti beberapa tes, mulai dari pengukuran tinggi badan, tes kesehatan, lari mengelilingi lapangan, menunjukkan kemampuan pull up, push up, sit up, dan shuttle run.
Untuk menjaga kualitas, profesionalisme, transparan, dan adanya potensi benturan kepentingan dalam pelaksanaan seleksi, lanjutnya, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa selaku Panitia Daerah menggandeng Tim Jasmani Kodam (Jasman) IV/Diponegoro.
Standar dan perhitungan tes yang gunakan pun mengikuti kriteria yang biasa digunakan oleh Tim Jasdam IV/Diponegoro.
Rekrutmen CPNS Kemenkumham masuki tahap SKB. ANTARA/HO-Kemenkumham
Yuspahruddin berpesan agar panitia dapat terus menjaga integritas dan kejujuran selama proses seleksi berjalan serta memberikan wejangan ke peserta seleksi.
"Pertama, kami ucapkan selamat kepada adik-adik yang telah lulus hingga ke tahap ini. Kalian berada di sini berarti, telah dinyatakan lulus di tahapan sebelumnya dan kami berharap adik-adik harus cepat dan kuat. Harus berusaha maksimal. Seleksi ini lebih mengedepankan kekuatan dan kecepatan," katanya.
Kalau kuat saja tapi tidak cepat, tambahnya, nantinya hasilnya kurang maksimal, begitupun sebaliknya, jadi harus benar-benar berusaha cepat dan kuat.
Penegasan terkait pelaksanaan seleksi yang bersih, transparan dan bebas dari KKN juga kembali disampaikan Kakanwil.
"Kembali kami tegaskan, tidak ada yang bisa meluluskan kecuali anda sendiri. Jangan tergiur dengan iming-iming ada yang bisa meluluskan. Ada yang bisa membantu dengan menggunakan uang. Itu semua bohong. Lakukan yang terbaik, berusahalah sekuat tenaga. Ini sudah separuh jalan, jadi tinggal separuhnya lagi," katanya.
Di hari pertama, ada 422 orang peserta yang mengikuti tes dan dari 450 orang yang terjadwal, 28 orang peserta tidak hadir untuk mengikuti seleksi.
"Para calon tunas pengayoman yang lulus Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di tahapan sebelumnya, harus berjuang menunjukkan kemampuan fisik mereka di fase seleksi yang dimulai hari ini, Rabu (24/11) dan terpusat di Lapangan Parade Kodam IV Diponegoro," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah A Yuspahruddin.
Yuspahruddin yang datang memantau pelaksanaan seleksi didampingi Kepala Divisi Administrasi Jusman dan Kepala Divisi Keimigrasian Santosa.
Pada prakteknya, lanjutnya, para peserta seleksi harus mengikuti beberapa tes, mulai dari pengukuran tinggi badan, tes kesehatan, lari mengelilingi lapangan, menunjukkan kemampuan pull up, push up, sit up, dan shuttle run.
Untuk menjaga kualitas, profesionalisme, transparan, dan adanya potensi benturan kepentingan dalam pelaksanaan seleksi, lanjutnya, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa selaku Panitia Daerah menggandeng Tim Jasmani Kodam (Jasman) IV/Diponegoro.
Standar dan perhitungan tes yang gunakan pun mengikuti kriteria yang biasa digunakan oleh Tim Jasdam IV/Diponegoro.
"Pertama, kami ucapkan selamat kepada adik-adik yang telah lulus hingga ke tahap ini. Kalian berada di sini berarti, telah dinyatakan lulus di tahapan sebelumnya dan kami berharap adik-adik harus cepat dan kuat. Harus berusaha maksimal. Seleksi ini lebih mengedepankan kekuatan dan kecepatan," katanya.
Kalau kuat saja tapi tidak cepat, tambahnya, nantinya hasilnya kurang maksimal, begitupun sebaliknya, jadi harus benar-benar berusaha cepat dan kuat.
Penegasan terkait pelaksanaan seleksi yang bersih, transparan dan bebas dari KKN juga kembali disampaikan Kakanwil.
"Kembali kami tegaskan, tidak ada yang bisa meluluskan kecuali anda sendiri. Jangan tergiur dengan iming-iming ada yang bisa meluluskan. Ada yang bisa membantu dengan menggunakan uang. Itu semua bohong. Lakukan yang terbaik, berusahalah sekuat tenaga. Ini sudah separuh jalan, jadi tinggal separuhnya lagi," katanya.
Di hari pertama, ada 422 orang peserta yang mengikuti tes dan dari 450 orang yang terjadwal, 28 orang peserta tidak hadir untuk mengikuti seleksi.