Banyumas (ANTARA) - Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Tengah kembali menggelar pelayanan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Banyumas.

Selain menyediakan fasilitas pelayanan vaksinasi massal bagi pelajar dan santri, BIN Daerah Jawa Tengah melaksanakan vaksinasi dari rumah ke rumah untuk masyarakat umum di Kabupaten Banyumas.

"Kegiatan ini merupakan lanjutan dari vaksinasi dosis pertama bagi pelajar, santri, dan masyarakat yang kami gelar pada tanggal 19 Oktober 2021," kata Kepala BIN Daerah Jawa Tengah Brigadir Jenderal TNI Sondi Siswanto di Wangon, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Baca juga: Ganjar alihkan "Jogo Tonggo" fokus bantu vaksinasi lansia

"Kami siapkan 6.500 dosis vaksin Sinovac untuk kegiatan hari ini," ia menambahkan.

Menurut dia, pelayanan vaksinasi dosis kedua bagi pelajar maupun santri disediakan di kompleks SMP Muhammadiyah Boarding School/Pondok Pesantren Modern Zam Zam Cilongok dan SMP Negeri 3 Kebasen.

Sementara pelayanan vaksinasi dari rumah ke rumah bagi masyarakat umum digelar di Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, serta Desa Wangon dan Banteran di Kecamatan Wangon.

Sondi mengatakan bahwa BIN Daerah Jawa Tengah mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan kekebalan komunal terhadap COVID-19 pada akhir tahun 2021.

"Upaya percepatan vaksinasi di wilayah Provinsi Jateng sudah cukup baik. Per 15 November 2021, persentase vaksinasi dosis pertama se-Provinsi Jateng sudah mencapai 66,16 persen," katanya.

Menurut Sondi, BIN Daerah Jawa Tengah hingga akhir tahun 2021 berencana melaksanakan pelayanan vaksinasi dengan target bisa menyuntikkan 11.500 dosis vaksin COVID-19 per minggu.

Pelayanan vaksinasi antara lain akan disediakan bagi pelajar dan santri.

"Vaksinasi untuk pelajar dan santri menjadi fokus BIN Daerah Jateng dalam rangka mendukung pemerintah untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Siswa yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap diharapkan sudah dapat melaksanakan PTM dengan catatan level (PPKM) daerahnya tidak dalam level 4," kata Sondi.

Ia mengatakan bahwa vaksinasi merupakan bagian dari upaya untuk menekan penularan COVID-19 selain penerapan protokol kesehatan; pelaksanaan pemeriksaan, pelacakan, dan penanganan kasus; serta pembatasan aktivitas masyarakat.

"Pembatasan aktivitas juga perlu dilakukan, terlebih menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Kami mengimbau masyarakat untuk menahan diri, tidak melakukan aktivitas di luar rumah, dan menimbulkan kerumunan meskipun telah mendapatkan vaksinasi lengkap," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan bahwa per 15 November 2021 vaksinasi COVID-19 dosis pertama sudah dilakukan pada 935.996 orang atau 66,9 persen dari 1.398.427 warga yang menjadi sasaran vaksinasi di Kabupaten Banyumas.

"Dengan demikian, untuk mencapai minimal 70 persen atau 987.989 jiwa, Banyumas masih harus melakukan vaksinasi dosis pertama terhadap 51.902 jiwa lagi dan itu akan kami kejar agar bisa masuk PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 1 pada akhir bulan November," katanya.

Pada kelompok warga lanjut usia (lansia), ia mengatakan, hingga 15 November 2021 vaksinasi dosis pertama sudah dilakukan pada 152.471 orang atau 78,5 persen dari 194.112 warga lansia yang menjadi sasaran vaksinasi.

Menurut Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2021, kabupaten/kota yang melaksanakan PPKM level 2 bisa turun ke level 1 jika capaian total vaksinasi dosis pertama minimal 70 persen dan cakupan vaksinasi dosis pertama pada kelompok warga berusia di atas 60 tahun atau lanjut usia minimal sudah 60 persen. 

Baca juga: Dinkes Jateng: 19 juta warga telah divaksin COVID-19
Baca juga: Menkes: Vaksin COVID-19 di Jateng, DIY, dan NTT dekati kedaluwarsa

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024