Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menyatakan sangat menyayangkan adanya pihak yang tidak bertanggung jawab telah mendekati motor, mengambil video tanpa izin, dan mempublikasikan sehingga menimbulkan kesalahpahaman di antara pelaku industri balap motor.
"Kami meminta maaf kepada pecinta balap motor Tanah Air dan Internasional atas insiden yang terjadi," kata Direktur Utama MGPA Ricky Baheramsjah dalam keterangan tertulisnya di Praya, Kamis.
Ia mengatakan secara pribadi telah mendiskusikan hal ini dengan Dorna Sport dan meminta maaf 2 hari lalu dan mereka dapat mengerti. Selain itu, pihaknya menawarkan untuk berbicara dengan Ducati untuk menjelaskan apa yang terjadi.
"Sebagai tindak lanjut, kami memastikan adanya pembatasan jumlah orang yang diizinkan masuk dan keluar pit lane selama proses pemeriksaan," katanya.
Dikatakan, sejak Senin (8/11), kargo logistik tim WSBK sudah mulai datang ke Mandalika melalui Bandara Internasional Lombok, selanjutnya dibawa ke paddock Pertamina Mandalika International Street Circuit.
"Kedatangan kargo tersebut ditangani oleh pihak terkait dalam hal ini Bea Cukai, freight forwarder dengan didampingi pihak Dorna Sport dan MGPA," katanya.
Pemeriksaan kargo logistik dilakukan sesuai aturan, telah mendapat izin dan didampingi pihak Dorna selama proses berlangsung. Keterlibatan pihak freight forwarder mendapat izin dari Dorna Sport dan Bea Cukai untuk membuka peti dan memeriksa karena perlu mengambil nomor sasis.
"Untuk itu, mereka mendapat izin khusus dari Dorna Sport untuk membuka peti untuk memeriksa isi kargo," katanya.
MGPA berkomitmen untuk menyambut penyelenggaraan event Motul FIM Superbike World Championship Indonesia 2021 yang akan berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada 19-21 November mendatang secara profesional.
"Penyelenggaraan tetap sesuai aturan yang ditetapkan oleh Dorna Sport maupun FIM," katanya.
"Kami mengajak semua pihak agar bersama-sama menjaga nama baik Indonesia dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepada kita dengan saling menjaga dan mendukung kelancaran WSBK," katanya.
"Kami meminta maaf kepada pecinta balap motor Tanah Air dan Internasional atas insiden yang terjadi," kata Direktur Utama MGPA Ricky Baheramsjah dalam keterangan tertulisnya di Praya, Kamis.
Ia mengatakan secara pribadi telah mendiskusikan hal ini dengan Dorna Sport dan meminta maaf 2 hari lalu dan mereka dapat mengerti. Selain itu, pihaknya menawarkan untuk berbicara dengan Ducati untuk menjelaskan apa yang terjadi.
"Sebagai tindak lanjut, kami memastikan adanya pembatasan jumlah orang yang diizinkan masuk dan keluar pit lane selama proses pemeriksaan," katanya.
Dikatakan, sejak Senin (8/11), kargo logistik tim WSBK sudah mulai datang ke Mandalika melalui Bandara Internasional Lombok, selanjutnya dibawa ke paddock Pertamina Mandalika International Street Circuit.
"Kedatangan kargo tersebut ditangani oleh pihak terkait dalam hal ini Bea Cukai, freight forwarder dengan didampingi pihak Dorna Sport dan MGPA," katanya.
Pemeriksaan kargo logistik dilakukan sesuai aturan, telah mendapat izin dan didampingi pihak Dorna selama proses berlangsung. Keterlibatan pihak freight forwarder mendapat izin dari Dorna Sport dan Bea Cukai untuk membuka peti dan memeriksa karena perlu mengambil nomor sasis.
"Untuk itu, mereka mendapat izin khusus dari Dorna Sport untuk membuka peti untuk memeriksa isi kargo," katanya.
MGPA berkomitmen untuk menyambut penyelenggaraan event Motul FIM Superbike World Championship Indonesia 2021 yang akan berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada 19-21 November mendatang secara profesional.
"Penyelenggaraan tetap sesuai aturan yang ditetapkan oleh Dorna Sport maupun FIM," katanya.
"Kami mengajak semua pihak agar bersama-sama menjaga nama baik Indonesia dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepada kita dengan saling menjaga dan mendukung kelancaran WSBK," katanya.