Purwokerto (ANTARA) - Pelaksana Harian Bupati Banjarnegara Syamsudin mengajak seluruh pihak terkait untuk terus memperkuat sinergi guna mengoptimalkan program penanggulangan bencana.
"Program penanggulangan bencana memerlukan sinergi yang kuat dan komprehensif, mulai dari prabencana, saat bencana, dan pascabencana," katanya melalui siaran pers yang diterima di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua unsur mulai dari organisasi perangkat daerah, akademisi, dunia usaha, media massa dan masyarakat untuk berperan aktif dan terus memperkuat sinergi dalam program penanggulangan bencana.
Dia mengatakan salah satu unsur terpenting dalam penanggulangan bencana adalah kecepatan tindakan dan keakuratan informasi.
"Tentunya informasi lengkap kerusakan, kerugian dan kebutuhan pascabencana. Hal tersebut akan berjalan dengan baik jika ada keterlibatan dan peran aktif banyak pihak," katanya.
Baca juga: Cegah bencana, warga Kudus tanam 1.000 pohon produktif di Pegunungan Muria
Dia menambahkan bencana dapat mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan infrastruktur, permasalahan sosial, ekonomi hingga berbagai dampak lainnya.
"Bahkan dalam skala besar bencana juga menyebabkan perubahan sendi kehidupan masyarakat," katanya.
Kendati demikian, dengan adanya kolaborasi yang tangguh, kata dia, diharapkan program penanggulangan bencana akan berjalan dengan baik dan optimal sesuai harapan.
"Pemerintah dan dengan dukungan dari berbagai pihak terkait memiliki tanggung jawab melakukan pemulihan kehidupan warga terdampak bencana melalui proses rehabilitasi dan rekonstruksi," katanya.
Baca juga: BPBD Jateng: Ilmu "titen" relevan minimalisasi risiko bencana
Dia juga mengingatkan warga di wilayah setempat untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi menyusul peningkatan intensitas curah hujan beberapa waktu belakangan.
"Kami mengimbau warga untuk selalu mewaspadai bencana hidrometeorologi karena curah hujan akhir-akhir ini cukup tinggi," katanya.
Menurut prakiraan BMKG, wilayah Kabupaten Banjarnegara memasuki puncak musim hujan pada Oktober 2021.
"Masyarakat tidak perlu panik namun perlu tetap meningkatkan kewaspadaan terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama," katanya.
"Program penanggulangan bencana memerlukan sinergi yang kuat dan komprehensif, mulai dari prabencana, saat bencana, dan pascabencana," katanya melalui siaran pers yang diterima di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua unsur mulai dari organisasi perangkat daerah, akademisi, dunia usaha, media massa dan masyarakat untuk berperan aktif dan terus memperkuat sinergi dalam program penanggulangan bencana.
Dia mengatakan salah satu unsur terpenting dalam penanggulangan bencana adalah kecepatan tindakan dan keakuratan informasi.
"Tentunya informasi lengkap kerusakan, kerugian dan kebutuhan pascabencana. Hal tersebut akan berjalan dengan baik jika ada keterlibatan dan peran aktif banyak pihak," katanya.
Baca juga: Cegah bencana, warga Kudus tanam 1.000 pohon produktif di Pegunungan Muria
Dia menambahkan bencana dapat mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan infrastruktur, permasalahan sosial, ekonomi hingga berbagai dampak lainnya.
"Bahkan dalam skala besar bencana juga menyebabkan perubahan sendi kehidupan masyarakat," katanya.
Kendati demikian, dengan adanya kolaborasi yang tangguh, kata dia, diharapkan program penanggulangan bencana akan berjalan dengan baik dan optimal sesuai harapan.
"Pemerintah dan dengan dukungan dari berbagai pihak terkait memiliki tanggung jawab melakukan pemulihan kehidupan warga terdampak bencana melalui proses rehabilitasi dan rekonstruksi," katanya.
Baca juga: BPBD Jateng: Ilmu "titen" relevan minimalisasi risiko bencana
Dia juga mengingatkan warga di wilayah setempat untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi menyusul peningkatan intensitas curah hujan beberapa waktu belakangan.
"Kami mengimbau warga untuk selalu mewaspadai bencana hidrometeorologi karena curah hujan akhir-akhir ini cukup tinggi," katanya.
Menurut prakiraan BMKG, wilayah Kabupaten Banjarnegara memasuki puncak musim hujan pada Oktober 2021.
"Masyarakat tidak perlu panik namun perlu tetap meningkatkan kewaspadaan terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama," katanya.