Semarang (ANTARA) - Link Net di tengah pandemi COVID-19 mampu mencatatkan pendapatan sepanjang semester I naik 11,7 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp2,15 triliun dan khusus di kuartal II (April-Juni) membukukan Rp1,09 triliun atau tumbuh 11,9 persen YoY.

Marlo Budiman, Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk mengakui pada segmen enterprise terdapat tantangan pada lingkungan operasional yang diakibatkan oleh COVID-19, namun Link Net terus mencatat pertumbuhan dengan peningkatan pendapatan sebesar 26 pesen year-on-year di kuartal kedua tahun 2021.

COVID-19 varian Delta, lanjutnya, mempengaruhi operasional bisnis perseroan terutama pada bagian direct sales karena adanya pembatasan pergerakan atau isolasi mandiri akibat terpapar COVID-19.

Untuk meminimalisir risiko, perseroan menjalankan protokol kesehatan termasuk pengadaan tes COVID-19 secara rutin, pembagian tenaga kerja, pembatasan jumlah karyawan di dalam kantor, kebijakan work from home, dan menjaga lingkungan kantor agar tetap higienis.

Dampak dari virus corona varian Delta tersebut menyebabkan penurunan sementara pada produktivitas penjualan, peningkatan churn, dan mengakibatkan penambahan pelanggan yang lemah.

Marlo menyebutkan pada kuartal II, laba sebelum pajak dan amortisasi (EBITDA) perseroan mencapai Rp616 miliar atau naik 13,3 persen, sehingga sepanjang paruh pertama total capaiannya Rp1,2 triliun atau tumbuh 17,1 persen, sedangkan laba bersihnya meningkat 3,4 persen YoY menjadi Rp472 miliar pada semester tersebut.

Ia menambahkan perusahaan terus melakukan migration project dan hingga akhir September, Link Net menyelesaikan hampir setengah dari keseluruhan migration project.

Di tahun 2020, Link Net mencapai prestasi dengan jumlah subscribers tertinggi dan umumnya tingkat churn tertinggi dalam siklus berlangganan terjadi pada tahun pertama (hingga September Link Net telah menambah 21.000 net subscribers dan total pelanggan Link Net tercatat sebanyak 861.000).

"Link Net telah mengimplementasikan strategi untuk memperkuat manajemen churn. Strategi ini termasuk dengan menggunakan layanan pengiriman pesan instan seperti WhatsApp, meningkatkan customer contact untuk menyelesaikan berbagai isu yang dihadapi pelanggan," katanya.

 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024