Kudus (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu, memamerkan motor listrik terbaru buatan PT Hartono Istana Teknologi (HIT) Kudus, produsen alat elektronik merek Polytron, yang berhasil membuat motor listrik dan dalam waktu dekat akan dipasarkan.
"Ini keren, desainnya bagus. Buat berkendara di kota-kota oke," kata Ganjar Pranowo usai menjajal sepeda motor listrik Evo di Kudus.
Ganjar mengaku sangat bangga karena ada satu karya lagi dari Jateng, motor listrik buatan PT HIT setelah sebelumnya juga mengunjungi pabrik motor Viar di Semarang. Dan ternyata, tidak hanya satu jenis, Polytron sudah menyiapkan berbagai jenis motor listrik.
"Menurut saya bagus, desainnya bagus dan ada berbagai jenis. Sekarang masih berkembang dan ini belum diperkenalkan. Sebentar lagi launching," ujarnya.
Ia menilai bentuk produk motor listrik buatan Polytron jauh lebih maju dan berkembang. Di seri motor yang lebih besar, desainnya menarik dan terlihat lebih gagah.
"Rasa-rasanya kita mesti siapkan untuk berpindah dari motor berbahan bakar fosil ke elektrik. Dan Jateng sudah memulai itu. Hari ini saya ke Polytron dan beberapa waktu lalu saya melihat produk lain yang juga sudah launching," ujarnya.
Potensi besar
Sementara itu, CEO PT Hartono Istana Teknologi Hariono mengungkapkan pihaknya memutuskan membuat motor listrik sejak 2018 lalu. Hal itu dilakukan karena melihat potensi pasar motor listrik cukup besar.
"Pemerintah juga mendorong untuk perubahan motor agar menjadi motor listrik. Saat ini yang sudah kami pasarkan baru satu tipe, kami akan kembangkan terus dan rencana tahun depan ada dua produk baru lagi yang kami perkenalkan. Untuk yang sekarang produknya bernama Evo," jelasnya.
Business Development PT HIT Christopher menambahkan sepeda motor Evo memiliki spesifikasi power maksimal 3.000 watt dan maksimum kecepatan 60 km/jam dengan baterai 1.740 WH sehingga mamou menempuh jarak 60-70 kilometer.
Adapun kelebihan motor listrik tersebut dibandingkan motor bahan bakar, kata dia, lebih irit, biaya perawatan nyaris tidak ada sama sekali. Hanya perlu pengecekan rutin saja seperti rem, baut, dan lainnya.
"Ini keren, desainnya bagus. Buat berkendara di kota-kota oke," kata Ganjar Pranowo usai menjajal sepeda motor listrik Evo di Kudus.
Ganjar mengaku sangat bangga karena ada satu karya lagi dari Jateng, motor listrik buatan PT HIT setelah sebelumnya juga mengunjungi pabrik motor Viar di Semarang. Dan ternyata, tidak hanya satu jenis, Polytron sudah menyiapkan berbagai jenis motor listrik.
"Menurut saya bagus, desainnya bagus dan ada berbagai jenis. Sekarang masih berkembang dan ini belum diperkenalkan. Sebentar lagi launching," ujarnya.
Ia menilai bentuk produk motor listrik buatan Polytron jauh lebih maju dan berkembang. Di seri motor yang lebih besar, desainnya menarik dan terlihat lebih gagah.
"Rasa-rasanya kita mesti siapkan untuk berpindah dari motor berbahan bakar fosil ke elektrik. Dan Jateng sudah memulai itu. Hari ini saya ke Polytron dan beberapa waktu lalu saya melihat produk lain yang juga sudah launching," ujarnya.
Potensi besar
Sementara itu, CEO PT Hartono Istana Teknologi Hariono mengungkapkan pihaknya memutuskan membuat motor listrik sejak 2018 lalu. Hal itu dilakukan karena melihat potensi pasar motor listrik cukup besar.
"Pemerintah juga mendorong untuk perubahan motor agar menjadi motor listrik. Saat ini yang sudah kami pasarkan baru satu tipe, kami akan kembangkan terus dan rencana tahun depan ada dua produk baru lagi yang kami perkenalkan. Untuk yang sekarang produknya bernama Evo," jelasnya.
Business Development PT HIT Christopher menambahkan sepeda motor Evo memiliki spesifikasi power maksimal 3.000 watt dan maksimum kecepatan 60 km/jam dengan baterai 1.740 WH sehingga mamou menempuh jarak 60-70 kilometer.
Adapun kelebihan motor listrik tersebut dibandingkan motor bahan bakar, kata dia, lebih irit, biaya perawatan nyaris tidak ada sama sekali. Hanya perlu pengecekan rutin saja seperti rem, baut, dan lainnya.