Jakarta (ANTARA) - Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone memilih untuk tidak menjabat tangan Jurgen Klopp setelah timnya dikalahkan Liverpool 2-3 di laga Grup Liga Champions pada Rabu (20/10).
Simeone terlihat langsung menuju ke ruang ganti pemain setelah wasit meniup peluit panjang.
Pelatih asal Argentina tersebut dinilai kesal bahwa timnya tidak mendapatkan penalti oleh wasit setelah Jota dianggap menjatuhkan Jose Gimenez di dalam kotak terlarang Liverpool.
Namun, wasit membatalkan keputusannya karena Gimenez dinilai terlalu mudah jatuh setelah mendapatkan kontak minim oleh Jota.
Baca juga: Penalti Mohamed Salah menangkan Liverpool atas 10 pemain Atletico
Baca juga: Salah catatkan rekor baru di Liverpool usai cetak 2 gol lawan Atletico
Klopp sendiri mengungkapkan bahwa dia sempat tidak senang setelah diabaikan Simeone usai pertandingan. Namun, pelatih asal Jerman itu memaklumi apa yang dilakukan oleh Simeone.
“Kami tidak suka itu, tetapi ya, situasinya jelas,” kata Klopp kepada BT Sport. "Saya ingin menjabat tangannya. Reaksinya pasti, seperti saya, tidak begitu baik."
"Lain kali kami bertemu, kami pasti akan berjabat tangan. Bukan apa-apa. Dia jelas marah, bukan dengan saya, tetapi dengan pertandingan. Tidak ada yang lain."
Simeone terlihat langsung menuju ke ruang ganti pemain setelah wasit meniup peluit panjang.
Pelatih asal Argentina tersebut dinilai kesal bahwa timnya tidak mendapatkan penalti oleh wasit setelah Jota dianggap menjatuhkan Jose Gimenez di dalam kotak terlarang Liverpool.
Namun, wasit membatalkan keputusannya karena Gimenez dinilai terlalu mudah jatuh setelah mendapatkan kontak minim oleh Jota.
Baca juga: Penalti Mohamed Salah menangkan Liverpool atas 10 pemain Atletico
Baca juga: Salah catatkan rekor baru di Liverpool usai cetak 2 gol lawan Atletico
Klopp sendiri mengungkapkan bahwa dia sempat tidak senang setelah diabaikan Simeone usai pertandingan. Namun, pelatih asal Jerman itu memaklumi apa yang dilakukan oleh Simeone.
“Kami tidak suka itu, tetapi ya, situasinya jelas,” kata Klopp kepada BT Sport. "Saya ingin menjabat tangannya. Reaksinya pasti, seperti saya, tidak begitu baik."
"Lain kali kami bertemu, kami pasti akan berjabat tangan. Bukan apa-apa. Dia jelas marah, bukan dengan saya, tetapi dengan pertandingan. Tidak ada yang lain."