Batang (ANTARA) -
Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan PTPN IX Wahyudi menjelaskan bantuan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil di daerah sekitar Unit Kebun Siluwok ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial lingkungan dalam mewujudkan Indonesia Bebas Stunting yang menjadi bagian dari Program Pemerintah dan Holding Perkebunan.
"Kegiatan ini juga sejalan dengan Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan prioritas Holding Perkebunan," katanya.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi pada masa 1.000 HPK yakni dari awal konsepsi 270 hari atau sembilan bulan masa kehamilan sampai 730 hari setelah lahir atau anak berusia dua tahun.
Menurut dia, periode tersebut merupakan masa penting dalam perkembangan otak, sistem metabolisme, dan kekebalan tubuh anak yang menentukan kualitasnya di masa depan.
"Untuk dapat mencegah dan menurunkan angka stunting, dibutuhkan kehadiran atau peran dari lintas sektor salah satunya PTPN IX, melalui kegiatan edukasi 1.000 HPK. Harapannya pemberian bantuan dapat meningkatkan pengetahuan, serta memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil untuk mencegah risiko stunting," ujarnya.
PT Perkebunan Nusantara IX memberikan intervensi gizi kepada puluhan ibu hamil di Desa Sawangan dan Desa Ketanggan, Kabupaten Batang, Jumat, yang berbatasan langsung dengan Unit Kebun Siluwok untuk mencegah stunting.
Penyaluran paket sembako dan tablet penambah darah untuk mencegah stunting tersebut dilakukan PTPN IX yang bekerja sama dengan Balai Penyuluhan Keluarga Berencana Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, melalui kegiatan Edukasi Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk Ibu Hamil.
Penyaluran paket sembako dan tablet penambah darah untuk mencegah stunting tersebut dilakukan PTPN IX yang bekerja sama dengan Balai Penyuluhan Keluarga Berencana Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, melalui kegiatan Edukasi Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk Ibu Hamil.
Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan PTPN IX Wahyudi menjelaskan bantuan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil di daerah sekitar Unit Kebun Siluwok ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial lingkungan dalam mewujudkan Indonesia Bebas Stunting yang menjadi bagian dari Program Pemerintah dan Holding Perkebunan.
"Kegiatan ini juga sejalan dengan Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan prioritas Holding Perkebunan," katanya.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi pada masa 1.000 HPK yakni dari awal konsepsi 270 hari atau sembilan bulan masa kehamilan sampai 730 hari setelah lahir atau anak berusia dua tahun.
Menurut dia, periode tersebut merupakan masa penting dalam perkembangan otak, sistem metabolisme, dan kekebalan tubuh anak yang menentukan kualitasnya di masa depan.
"Untuk dapat mencegah dan menurunkan angka stunting, dibutuhkan kehadiran atau peran dari lintas sektor salah satunya PTPN IX, melalui kegiatan edukasi 1.000 HPK. Harapannya pemberian bantuan dapat meningkatkan pengetahuan, serta memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil untuk mencegah risiko stunting," ujarnya.