Wonosobo (ANTARA) - Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah menggandeng Kodim 0707/Wonosobo menyalurkan Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BTPKLW) kepada 4.200 pelaku usaha yang terdampak pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo Harti di Wonosobo, Selasa, mengatakan setiap pelaku usaha mendapatkan bantuan Rp1,2 juta.
"Penyaluran bantuan ini melibatkan beberapa instansi, seperti kodim, polres, dan Dinas Tenaga Kerja agar penyaluran bisa cepat dan tepat sasaran," kata dia.
Harti menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak terkait yang telah membantu percepatan penyaluran BTPKLW, khususnya kepada mereka yang terdampak pandemi COVID-19.
Ia menuturkan program itu untuk membantu mereka agar segera bangkit usahanya dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19,
Ia menyebut pandemi melumpuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat, baik ekonomi, sosial, maupun budaya.
Dandim 0707/Wonosobo Letkol Inf Rahmat mengharapkan bantuan dari pemerintah itu digunakan sebagaimana mestinya, yaitu untuk menambah modal usaha dan jangan dialihkan untuk memenuhi kebutuhan lain.
"Kami menyadari akibat dari pandemi kebutuhan serba meningkat, sementara penghasilan tidak menentu.
Diharapkan setelah menerima bantuan ini segera merencanakan kebutuhan yang ada kaitannya untuk mengembangkan bidang usahanya masing-masing sehingga setelah mendapatkan bantuan usaha meningkat dan pendapatanpun akan meningkat juga," katanya.
Koordinator penyaluran bantuan, Kapten Inf Iwan Nafarin, menyampaikan kodim setempat menyalurkan bantuan itu kepada 4.200 pelaku usaha, dengan setiap orang mendapatkan bantuan Rp1,2 juta.
Ia menjelaskan mereka yang berhak menerima bantuan harus mempunyai usaha dan belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, sedangkan usaha tersebut merupakan usaha pokok bukan sebagai sampingan.
"Hari ini penyaluran diberikan kepada 200 orang dan sisanya akan diberikan pada hari berikutnya secara bergelombang. Penyaluran bantuan diatur setiap koramil hal ini untuk menghindari kerumunan," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo Harti di Wonosobo, Selasa, mengatakan setiap pelaku usaha mendapatkan bantuan Rp1,2 juta.
"Penyaluran bantuan ini melibatkan beberapa instansi, seperti kodim, polres, dan Dinas Tenaga Kerja agar penyaluran bisa cepat dan tepat sasaran," kata dia.
Harti menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak terkait yang telah membantu percepatan penyaluran BTPKLW, khususnya kepada mereka yang terdampak pandemi COVID-19.
Ia menuturkan program itu untuk membantu mereka agar segera bangkit usahanya dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19,
Ia menyebut pandemi melumpuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat, baik ekonomi, sosial, maupun budaya.
Dandim 0707/Wonosobo Letkol Inf Rahmat mengharapkan bantuan dari pemerintah itu digunakan sebagaimana mestinya, yaitu untuk menambah modal usaha dan jangan dialihkan untuk memenuhi kebutuhan lain.
"Kami menyadari akibat dari pandemi kebutuhan serba meningkat, sementara penghasilan tidak menentu.
Diharapkan setelah menerima bantuan ini segera merencanakan kebutuhan yang ada kaitannya untuk mengembangkan bidang usahanya masing-masing sehingga setelah mendapatkan bantuan usaha meningkat dan pendapatanpun akan meningkat juga," katanya.
Koordinator penyaluran bantuan, Kapten Inf Iwan Nafarin, menyampaikan kodim setempat menyalurkan bantuan itu kepada 4.200 pelaku usaha, dengan setiap orang mendapatkan bantuan Rp1,2 juta.
Ia menjelaskan mereka yang berhak menerima bantuan harus mempunyai usaha dan belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, sedangkan usaha tersebut merupakan usaha pokok bukan sebagai sampingan.
"Hari ini penyaluran diberikan kepada 200 orang dan sisanya akan diberikan pada hari berikutnya secara bergelombang. Penyaluran bantuan diatur setiap koramil hal ini untuk menghindari kerumunan," katanya.