Jayapura (ANTARA) - Papua tak hanya berusaha menjadi tuan rumah yang baik dalam menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua edisi ke-20, tetapi juga berupaya sukses dalam pencapaian perolehan medali.
Dalam kurun waktu dua hari setelah Presiden Joko Widodo secara resmi membuka PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura pada Sabtu (2/10), tuan rumah telah berhasil menunjukkan pencapaian yang luar biasa.
Per Senin (4/10) pukul 23.00 WIT, Papua sejauh ini telah mengoleksi 32 emas, 15 perak dan 34 perunggu. Torehan tersebut menempatkan tuan rumah di urutan kedua dalam klasemen perolehan medali sementara.
Posisi pertama masih ditempati DKI Jakarta dengan raihan 38 emas, 25 perak dan 31 perunggu. Sementara Jawa Barat di urutan ketiga dengan 29 emas, 26 perak dan 35 perunggu.
Baca juga: DKI Jakarta kokoh di puncak klasemen PON Papua
Jawa Timur berada di urutan keempat dengan raihan 22 emas, 25 perak dan 20 perunggu. Kemudian Jawa Tengah mengemas 10 emas, 20 perak dan 21 perunggu dan berada di posisi kelima.
Bali di urutan keenam dengan raihan 10 emas, 20 perak dan 21 perunggu. Adapun Riau di urutan ketujuh dengan tujuh emas, delapan perak dan lima perunggu.
Pundi-pundi emas tuan rumah pun diprediksi terus bertambah mengingat masih banyak cabang olahraga yang belum dipertandingkan.
Dengan 32 emas saat ini, Papua telah mengukir sejarah selama keikutsertaannya dalam gelaran pesta olahraga terbesar di Tanah Air tersebut.
Bumi Cenderawasih sebelumnya tak pernah menyentuh angka tiga puluhan. Prestasi terbaik sebelumnya, seperti dilansir laman resmi PB PON Papua, terjadi pada PON XI 1985 di Jakarta.
Kala itu, Papua membawa pulang 66 medali dengan rincian 23 emas, 24 perak dan 26 perunggu. Selain pada 1985, Papua juga tercatat pernah meraih 23 medali emas pada PON XII di Jakarta 1989 dan PON XVI di Sumatra Selatan pada 2004.
Artinya, dengan menjadi tuan rumah PON, pencapaian Papua dalam segi medali ikut meningkat secara signifikan. Jumlah tersebut belum seberapa jika dibandingkan dengan target yang dicanangkan.
Masih dilansir dari laman resmi PB PON, Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua Kenius Kogoya berharap pundi-pundi medali dapat terus bertambah.
"Target yang diharapkan bisa mendapatkan 84 medali emas pada PON XX dari 37 cabor dan 56 disiplin yang akan kita ikuti," ujar Kenius Kogoya.
Jumlah yang fantastis jika dibandingkan dengan pencapaian Papua pada gelaran PON terakhir pada 2016 di Jawa Barat, yakni 17 emas, 19 perak dan 32 perunggu. Kala itu, Papua finis di urutan kedelapan dalam klasemen perolehan medali.
Papua tampaknya telah siap memberikan banyak hal demi meningkatkan pencapaian mereka pada pesta olahraga empat tahunan kali ini. Bahkan, Gubernur Papua Lukas Enembe berjanji memberikan bonus sebesar Rp1 miliar untuk atlet perorangan yang meraih medali emas.
Sedangkan untuk peraih emas di nomor beregu akan diberikan masing-masing Rp650 juta. Peraih perak perorangan Rp500 juta dan beregu masing-masing Rp325 juta. Adapun peraih perunggu Rp250 juta untuk perorangan dan 162,5 juta untuk nomor beregu.
Selain itu, atlet tanpa medali juga akan mendapat masing-masing Rp10 juta. Papua dalam pesta olahraga terbesar di Indonesia edisi ke-20 ini mengerahkan sebanyak 923 atlet.
Baca juga: Tuan rumah Papua pesta emas dari binaraga
Baca juga: Papua raih dua medali dari senam palang sejajar dan palang tunggal
PON sebelumnya juga sama
Bagi Papua, torehan 32 emas menjadi sejarah karena menjadi yang terbanyak sepanjang keikutsertaan mereka di pesta olahraga empat tahunan kali ini.
Namun, jangan lupakan bahwa tuan rumah PON sebelumnya juga demikian. Misalnya, pada PON 2008 ketika Kalimantan Timur menjadi tuan rumah.
Kala itu, Kalimantan Timur mengemas 116 emas, 111 perak dan 115 perunggu serta finis di urutan tiga besar dalam klasemen perolehan medali akhir.
Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan empat tahun sebelumnya, di mana Kalimatan Timur hanya mengoleksi 19 emas, 28 perak dan 19 perunggu pada PON 2004 di Sumatera Selatan.
Pun demikian ketika Riau menjadi tuan rumah PON XVIII pada 2012. Perolehan medali mereka meningkat dengan koleksi 43 emas, 39 perak dan 51 perunggu. Hasil tersebut menempatkan tuan rumah di posisi keenam.
Dibandingkan dengan PON 2008, Riau kala itu finis di urutan ke-10 dengan torehan 16 emas, 14 perak dan 23 perunggu.
Sebelum Papua, PON XIX 2016 bergulir di Jawa Barat. Sebagai tuan rumah, Bumi Pasundan pun sukses menjadi juara umum dengan torehan 217 emas, 157 perak dan 157 perunggu.
Jumlah tersebut meningkat signifikan dari PON Riau 2012, Jawa Barat hanya meraih 99 emas, 79 perak dan 101 perunggu serta finis di posisi kedua klasemen akhir perolehan medali.
Adapun secara keseluruhan, PON Papua mempertandingkan 37 cabang olahraga, 56 disiplin dan 681 nomor pertandingan. PON Papua akan bergulir hingga 15 Oktober 2021.
Dalam pelaksanaanya, PON Papua terselenggara di empat klaster berbeda, yaitu Kabupatan dan Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, serta Kabupaten Merauke.
Baca juga: Pelatih tim sepak bola putra Papua puji kedalaman skuadnya di PON
Baca juga: Tim voli pasir tuan rumah berkukuh bidik emas
Baca juga: Pelatih basket Papua hargai perjuangan tim setelah kalah dari Sulsel
Dalam kurun waktu dua hari setelah Presiden Joko Widodo secara resmi membuka PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura pada Sabtu (2/10), tuan rumah telah berhasil menunjukkan pencapaian yang luar biasa.
Per Senin (4/10) pukul 23.00 WIT, Papua sejauh ini telah mengoleksi 32 emas, 15 perak dan 34 perunggu. Torehan tersebut menempatkan tuan rumah di urutan kedua dalam klasemen perolehan medali sementara.
Posisi pertama masih ditempati DKI Jakarta dengan raihan 38 emas, 25 perak dan 31 perunggu. Sementara Jawa Barat di urutan ketiga dengan 29 emas, 26 perak dan 35 perunggu.
Baca juga: DKI Jakarta kokoh di puncak klasemen PON Papua
Jawa Timur berada di urutan keempat dengan raihan 22 emas, 25 perak dan 20 perunggu. Kemudian Jawa Tengah mengemas 10 emas, 20 perak dan 21 perunggu dan berada di posisi kelima.
Bali di urutan keenam dengan raihan 10 emas, 20 perak dan 21 perunggu. Adapun Riau di urutan ketujuh dengan tujuh emas, delapan perak dan lima perunggu.
Pundi-pundi emas tuan rumah pun diprediksi terus bertambah mengingat masih banyak cabang olahraga yang belum dipertandingkan.
Dengan 32 emas saat ini, Papua telah mengukir sejarah selama keikutsertaannya dalam gelaran pesta olahraga terbesar di Tanah Air tersebut.
Bumi Cenderawasih sebelumnya tak pernah menyentuh angka tiga puluhan. Prestasi terbaik sebelumnya, seperti dilansir laman resmi PB PON Papua, terjadi pada PON XI 1985 di Jakarta.
Kala itu, Papua membawa pulang 66 medali dengan rincian 23 emas, 24 perak dan 26 perunggu. Selain pada 1985, Papua juga tercatat pernah meraih 23 medali emas pada PON XII di Jakarta 1989 dan PON XVI di Sumatra Selatan pada 2004.
Artinya, dengan menjadi tuan rumah PON, pencapaian Papua dalam segi medali ikut meningkat secara signifikan. Jumlah tersebut belum seberapa jika dibandingkan dengan target yang dicanangkan.
Masih dilansir dari laman resmi PB PON, Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua Kenius Kogoya berharap pundi-pundi medali dapat terus bertambah.
"Target yang diharapkan bisa mendapatkan 84 medali emas pada PON XX dari 37 cabor dan 56 disiplin yang akan kita ikuti," ujar Kenius Kogoya.
Jumlah yang fantastis jika dibandingkan dengan pencapaian Papua pada gelaran PON terakhir pada 2016 di Jawa Barat, yakni 17 emas, 19 perak dan 32 perunggu. Kala itu, Papua finis di urutan kedelapan dalam klasemen perolehan medali.
Papua tampaknya telah siap memberikan banyak hal demi meningkatkan pencapaian mereka pada pesta olahraga empat tahunan kali ini. Bahkan, Gubernur Papua Lukas Enembe berjanji memberikan bonus sebesar Rp1 miliar untuk atlet perorangan yang meraih medali emas.
Sedangkan untuk peraih emas di nomor beregu akan diberikan masing-masing Rp650 juta. Peraih perak perorangan Rp500 juta dan beregu masing-masing Rp325 juta. Adapun peraih perunggu Rp250 juta untuk perorangan dan 162,5 juta untuk nomor beregu.
Selain itu, atlet tanpa medali juga akan mendapat masing-masing Rp10 juta. Papua dalam pesta olahraga terbesar di Indonesia edisi ke-20 ini mengerahkan sebanyak 923 atlet.
Baca juga: Tuan rumah Papua pesta emas dari binaraga
Baca juga: Papua raih dua medali dari senam palang sejajar dan palang tunggal
PON sebelumnya juga sama
Bagi Papua, torehan 32 emas menjadi sejarah karena menjadi yang terbanyak sepanjang keikutsertaan mereka di pesta olahraga empat tahunan kali ini.
Namun, jangan lupakan bahwa tuan rumah PON sebelumnya juga demikian. Misalnya, pada PON 2008 ketika Kalimantan Timur menjadi tuan rumah.
Kala itu, Kalimantan Timur mengemas 116 emas, 111 perak dan 115 perunggu serta finis di urutan tiga besar dalam klasemen perolehan medali akhir.
Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan empat tahun sebelumnya, di mana Kalimatan Timur hanya mengoleksi 19 emas, 28 perak dan 19 perunggu pada PON 2004 di Sumatera Selatan.
Pun demikian ketika Riau menjadi tuan rumah PON XVIII pada 2012. Perolehan medali mereka meningkat dengan koleksi 43 emas, 39 perak dan 51 perunggu. Hasil tersebut menempatkan tuan rumah di posisi keenam.
Dibandingkan dengan PON 2008, Riau kala itu finis di urutan ke-10 dengan torehan 16 emas, 14 perak dan 23 perunggu.
Sebelum Papua, PON XIX 2016 bergulir di Jawa Barat. Sebagai tuan rumah, Bumi Pasundan pun sukses menjadi juara umum dengan torehan 217 emas, 157 perak dan 157 perunggu.
Jumlah tersebut meningkat signifikan dari PON Riau 2012, Jawa Barat hanya meraih 99 emas, 79 perak dan 101 perunggu serta finis di posisi kedua klasemen akhir perolehan medali.
Adapun secara keseluruhan, PON Papua mempertandingkan 37 cabang olahraga, 56 disiplin dan 681 nomor pertandingan. PON Papua akan bergulir hingga 15 Oktober 2021.
Dalam pelaksanaanya, PON Papua terselenggara di empat klaster berbeda, yaitu Kabupatan dan Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, serta Kabupaten Merauke.
Baca juga: Pelatih tim sepak bola putra Papua puji kedalaman skuadnya di PON
Baca juga: Tim voli pasir tuan rumah berkukuh bidik emas
Baca juga: Pelatih basket Papua hargai perjuangan tim setelah kalah dari Sulsel