Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Ardiansyah mengatakan sistem irigasi tetes dapat menjadi salah satu solusi dalam memenuhi kebutuhan air pada tanaman saat musim kemarau.

"Pada musim kemarau ketersediaan air tidak sebanyak saat musim hujan sehingga perlu sejumlah solusi untuk mencegah gagal panen, salah satunya dengan sistem irigasi tetes," katanya di Purwokerto, Banyumas, Senin.

Dosen Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman itu menjelaskan, irigasi tetes merupakan sistem irigasi hemat air sehingga pengairan bisa disesuaikan dengan kebutuhan air setiap jenis tanaman yang berbeda-beda tergantung pada fase pertumbuhan dan jenis tanamannya.

"Dengan penggunaan teknologi, air yang dialirkan ke tanaman dapat dikontrol dengan baik sehingga hemat air," katanya.

Dia menjelaskan, sistem irigasi tetes menggunakan metode hemat air dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui teknologi yang menggunakan jaringan katup, pipa dan emitor.

"Sistem ini sangat cocok digunakan untuk tanaman yang ditanam secara berderet dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi," katanya.

Dalam kesempatan ini, dia juga mengingatkan bahwa penggunaan teknologi sangat berperan strategis dalam mendukung efisiensi pada sektor pertanian.

"Teknologi pertanian sangat penting dan perlu terus dikembangkan karena dapat membawa hal-hal yang mendukung efisiensi pertanian," katanya.

Dia mencontohkan beberapa penggunaan teknologi dalam pertanian seperti alat pemanenan modern, alat penabur benih modern hingga penggunaan internet dan drone.

Menurut dia, pemanfaatan teknologi pertanian ini mampu menjawab berbagai permasalahan yang selama ini dihadapi oleh petani.

"Misalkan, penggunaan teknologi pada sektor pertanian diharapkan mampu membantu petani dalam mendeteksi tingkat kesuburan tanah hingga pengendalian penyakit dan hama," katanya.
 

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024