Semarang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengungkapkan pelaku teror pelemparan batu dengan sasaran truk yang melintas di jalur pantura dan daerah sekitarnya di provinsi ini sebanyak 289 kali beraksi.

"Pelaku mengaku sudah beraksi di 289 tempat di tiga daerah," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Djuhandhani di Semarang, Senin.

Polda Jateng menangkap Nur Hamid (42) warga Weleri, Kabupaten Kendal, pelaku tunggal teror pelemparan batu dengan sasaran truk yang melintas di jalur pantura dan daerah sekitarnya.

Pelaku melakukan aksinya di wilayah Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, dan Kota Semarang.

Baca juga: Pelempar batu ke kaca truk ditembak kakinya

Tindak pidana yang menyebabkan pengemudi atau penumpang truk terluka akibat pecahan kaca itu dilakukan sejak Desember 2019 hingga Agustus 2021.

Dari teror pelemparan batu itu, menurut dia, sudah ada 195 aduan dari pengemudi truk yang menjadi korban.

Kombes Pol. Djuhandhani menyebutkan aduan di Kabupaten Kendal sebanyak 118, di Kabupaten Semarang 76 aduan, dan di Kota Semarang satu aduan.

Saat ini, polisi masih memburu satu pelaku lain berinisial AYT yang diduga sebagai orang yang menyuruh tersangka dan memberi imbalan.

Ia menjelaskan bahwa tersangka berkomunukasi dengan AYT dengan selembar kertas berisi catatan yang dimasukkan dalam sebuah amplop yang juga berisi uang Rp250 ribu untuk tiap aksinya.

"Pelaku ini mendapat perintah untuk beraksi di lokasi yang sudah ditentukan bersadarkan tulisan dalam catatan itu," katanya.

Tersangka Nur Hamid, kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, mengaku baru sekali bertemu dengan AYT secara langsung.

Atas perbuatanya, tersangka Nur Hamid dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dan Pasal 406 KUHP tentang perusakan.


Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024