Boyolali, Jateng (ANTARA) - Sebanyak 23.500 karyawan Indutri Garmen PT Pan Brother di wilayah Jawa Tengah sudah divaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok (Herd Immunity) di lingkungan pabrik guna mencegah penularan kasus COVID-19.

"Karyawannya yang sudah divaksinasi ada sebanyak 23.500 orang atau sekitar 94 persen dari jumlah total 25.000 orang di Jawa Tengah," kata Deputi General Manager (GM) HRM PT Pan Brothers Boyolali, Yusi Harsanti, disela acara vaksin massal buruh oleh TNI-Polri, di Kabupaten Boyolali, Jateng, Minggu.

Pada acara vaksinasi massal untuk buruh di Pabrik Garmen PT Pan Brothers Boyolali, yang dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, untuk memantau langsung kegiatan percepatan vaksin untuk sebanyak 1.200 buruh perusahaan setempat.

Baca juga: Menkes-Panglima TNI-Kapolri dukung vaksinasi buruh lebih banyak

"Kami untuk vaksinasi massal yang digelar oleh TNI-Polri, pada Minggu ini, untuk sebanyak 1.200 karyawannya dengan vaksin merek Moderna. Jumlah Karyawan di PT Pan Brothers Butuh Boyolali ini, ada sebanyak 12.000 orang. Vaksinasi akan dilakukan rata-rata sebanyak 1.000 dosis setiap harinya," kata Yusi.

Menurut dia merek vaksin yang disuntikan kepada karyawan pada hari Minggu ini, Moderna, sedangkan sebelumnya menggunakan vaksinasi dengan Sinovac dan Astrazeneca.

Ia menjelaskan kegiatan vaksinasi sudah digelar sembilan kali dengan total 23.500 karyawan yang divaksin.

"Kami berharap setelah karyawan menerima vaksin kemudian kekebalan kelompok bisa terbentuk sehingga kemungkinan terpapar lebih kecil," katanya.

Namun, jika karyawan sudah divaksin terpapar COVID-19 juga tidak terlalu parah kondisinya, sehingga produktifitas bisa berjalan lancar dan mensport perkembangan ekonomi Indonesia.

Dia menjelaskan industrinya yang memroduksi garmen kualitas ekspor tentunya pada masa pandemi terdampak ketika karyawannya terkena COVID-19. Karena, mereka harus menjalani isolasi mandiri. Alasan kenapa masyarakat juga harus divaksin karena jika anggota keluarga mereka ada yang terkena juga harus ikut isolasi sebagai kontak erat.

"Jadi program vaksinasi ini diharapkan bisa membantu meminimalkan jumlah penderita COVID-19 khususnya karyawan kami sehingga produksi bisa lebih efektif," kata Yusi Harsanti.

Dia mengatakan PT Pan Brothers selama pandemi tidak melakukan pengurangan karyawannya, karena produksi tetap penuh 100 persen. Jadi tidak ada pengurangan sama sekali karyawannya. Semua produk Pan Brothers diekspor ke luar negeri.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebelumnya mengatakan pihaknya khusus TNI dan Polri membantu tugasnya Menkes melaksanakan vaksinasi diseluruh lini di wilayah Boyolali, termasuk juga melakukan testing dan tracing atas kasus konfirmasi positif COVID-19 di wilayah Boyolali.

Selain itu, TNI dan Polri juga melaksanakan treatment atau perlakukan terhadap warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 terkait kasus testing kontak erat untuk dirawat di tempat isoter bagi yang masuk gejala ringan hingga sedang.

Sedangkan, warga yang isolasi mandiri (isoman) terus dilakukan pendampingan dan perkembangannya selalu terpantau sehingga mereka bisa menekan kasus penularan kasus COVID-19.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam kesempatan itu, juga menambahkan target vaksinasi khusus untuk buruh di wilayah Solo Raya, sudah sepakat paling tidak sebanyak 100.000 orang sudah disuntik vaksin hingga akhir Agustus mendatang.

Menurut Kapolri kegiatan vaksinasi tersebut tentunya nanti dilakukan secara bertahap dan akan terus ditambahkan jumlahnya, sehingga dari kebutuhan vaksin untuk masyarakat industri khususnya untuk buruh-buruh atau karyawan yang menjadi pahlawan devisa bisa dimaksimalkan. 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024