Purwokerto (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) tengah mengembangkan sistem irigasi pertanian yang berbasis energi angin sebagai tenaga penggerak pompa yang ramah lingkungan.
"Sistem irigasi pintar yang tengah dikembangkan para mahasiswa ini diberi nama Smarkle, konsep ini memanfaatkan potensi tenaga angin sebagai tenaga penggerak pompa irigasi," kata dosen teknik pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman Dr. Ardiansyah di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Pengembangan sistem irigasi pintar tersebut, kata dia, dilakukan oleh mahasiswa dari program studi teknik pertanian, Fakultas Pertanian Unsoed yaitu Umi Kholilah, Rydhora Gumay, Sulaiman Putra Janitra dan Aditya Agung Ferdinan melalui program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC).
"Para mahasiswa merancang sistem irigasi 'sprinkle' berbasis 'Internet of Things' (IoT) dengan menggunakan turbin angin vertikal sebagai tenaga penggerak pompa. Nama smarkle merupakan kependekan dari smart sprinkle," katanya.
Dia menambahkan sistem irigasi pintar tersebut akan bekerja secara otomatis di mana pompa akan menyemprotkan air jika nilai kelembaban tanah dibawah titik optimal.
Jika alat ini dipergunakan oleh petani, kata dia, maka petani dapat memantau nilai kelembaban tanah melalui aplikasi yang terhubung secara 'real time' dengan sensor kelembaban yang sudah tertanam di lahan.
Dia mengatakan sistem tersebut sangat cocok dipergunakan untuk menanam tanaman hortikultura di lahan berpasir.
"Biasanya lahan berpasir menjadi kendala besar bagi petani di daerah pesisir pantai dikarenakan terlalu besarnya pori-pori tanah yang mengakibatkan infiltrasi tinggi atau kurang dapat menahan air, sehingga diperlukan sistem irigasi yang tepat. Salah satunya irigasi sprinkle di mana bentuk pemberian air seperti air hujan," katanya.
Dia menambahkan potensi angin di daerah pesisir pantai yang besar juga dapat dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak pompa irigasi yang ramah lingkungan.
Sementara itu, mahasiswa teknik pertanian angkatan 2017, Fakultas Pertanian Unsoed Ikhsan Nur Rahmaan mengatakan Smarkle merupakan salah satu contoh penggunaan IoT pada bidang pertanian khususnya sistem irigasi otomatis yang diterapkan pada lahan pertanian dengan angin yang besar.
Sementara itu, Umi Kholilah yang merupakan ketua tim PKM-KC mengatakan pihaknya berharap bahwa system irigasi ini dapat berguna untuk petani di pesisir pantai dan dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
"Sistem irigasi pintar yang tengah dikembangkan para mahasiswa ini diberi nama Smarkle, konsep ini memanfaatkan potensi tenaga angin sebagai tenaga penggerak pompa irigasi," kata dosen teknik pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman Dr. Ardiansyah di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Pengembangan sistem irigasi pintar tersebut, kata dia, dilakukan oleh mahasiswa dari program studi teknik pertanian, Fakultas Pertanian Unsoed yaitu Umi Kholilah, Rydhora Gumay, Sulaiman Putra Janitra dan Aditya Agung Ferdinan melalui program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC).
"Para mahasiswa merancang sistem irigasi 'sprinkle' berbasis 'Internet of Things' (IoT) dengan menggunakan turbin angin vertikal sebagai tenaga penggerak pompa. Nama smarkle merupakan kependekan dari smart sprinkle," katanya.
Dia menambahkan sistem irigasi pintar tersebut akan bekerja secara otomatis di mana pompa akan menyemprotkan air jika nilai kelembaban tanah dibawah titik optimal.
Jika alat ini dipergunakan oleh petani, kata dia, maka petani dapat memantau nilai kelembaban tanah melalui aplikasi yang terhubung secara 'real time' dengan sensor kelembaban yang sudah tertanam di lahan.
Dia mengatakan sistem tersebut sangat cocok dipergunakan untuk menanam tanaman hortikultura di lahan berpasir.
"Biasanya lahan berpasir menjadi kendala besar bagi petani di daerah pesisir pantai dikarenakan terlalu besarnya pori-pori tanah yang mengakibatkan infiltrasi tinggi atau kurang dapat menahan air, sehingga diperlukan sistem irigasi yang tepat. Salah satunya irigasi sprinkle di mana bentuk pemberian air seperti air hujan," katanya.
Dia menambahkan potensi angin di daerah pesisir pantai yang besar juga dapat dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak pompa irigasi yang ramah lingkungan.
Sementara itu, mahasiswa teknik pertanian angkatan 2017, Fakultas Pertanian Unsoed Ikhsan Nur Rahmaan mengatakan Smarkle merupakan salah satu contoh penggunaan IoT pada bidang pertanian khususnya sistem irigasi otomatis yang diterapkan pada lahan pertanian dengan angin yang besar.
Sementara itu, Umi Kholilah yang merupakan ketua tim PKM-KC mengatakan pihaknya berharap bahwa system irigasi ini dapat berguna untuk petani di pesisir pantai dan dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian.