Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng loka pasar atau marketplace Shopee untuk mendirikan Kampus UMKM di enam kota guna memberikan pembelajaran mengenai platform digital bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah yang dipimpinnya itu.
Latar belakang berdirinya Kampus UMKM adalah setelah Ganjar banyak menerima keluhan di media sosial, yang berkaitan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sampai saat ini masih berjalan.
"Saya banyak sekali mendapat aduan. Protes Pak Ganjar, PPKM berhenti kapan? Kita udah klenger," kata Ganjar saat meresmikan Kampus UMKM Shopee Semarang, sebagaimana dikutip dari pernyataan pers Shopee, Selasa.
"Beberapa hari yang lalu saya ngobrol sama UMKM, ternyata ada yang penjualannya naik 100 persen, tapi di sisi lain ada juga penjual yang belum bisa memanfaatkan peluangnya,” lanjut Ganjar.
Ganjar menjelaskan UMKM harus dapat memanfaatkan peluang di tengah pandemi. Salah satunya dengan memahami keunggulan produk hingga perjalanan untuk mendapatkan konsumen.
Untuk itu, hadirnya Kampus UMKM Shopee diharapkan menjadi solusi bagi UMKM yang kurang mengerti dan memahami peluang yang ada di platform digital.
"Kampus ini, para UMKM bisa mengerti cara jualan online itu seperti apa, dikasih jalan untuk ke konsumen, dan diajari gimana cara berjualan yang menarik. Kita berharap UMKM bisa semakin bangkit dan resilient (tangguh) untuk bisa terus mempromosikan barangnya. Peran marketplace semacam ini sangat diperlukan. Jadi teman-teman kalau masih belum mengerti bisa datang ke tempat ini dan gratis,” katanya.
Saat ini sudah ada dua Kampus UMKM Shopee di Jawa Tengah, antara lain Kampus UMKM Shopee Ekspor di Solo dan Kampus UMKM Shopee Semarang yang diresmikan bertepatan dengan Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah.
Direktur Shopee Handhika Jahja mengatakan Shopee sedang mempersiapkan empat kampus lain di kota-kota di Jawa Tengah. Nantinya empat Kampus UMKM Shopee juga akan didirikan di pusat-pusat UMKM di Jawa Tengah, ditujukan untuk menjangkau titik sentra UMKM Jawa Tengah.
Ke depan, dengan hadirnya 5 Kampus UMKM Shopee ditambah Kampus UMKM Shopee Ekspor, diharapkan dapat semakin memperkuat ekosistem digital UMKM di Jawa Tengah. Setidaknya sebanyak 700.000 UMKM Jawa Tengah akan go digital pada tahun depan.
“Tentu kami ingin UMKM di Jawa Tengah naik kelas. Tidak hanya go digital tapi juga berpotensi menembus pasar ekspor,” kata Handhika.
Dalam acara peresmian itu juga ditandatangani Kesepakatan Bersama antara Shopee dan Pemprov Jawa Tengah serta Perjanjian Kerjasama Shopee dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah untuk memperkuat UMKM melalui pembinaan yang berkelanjutan.
Sebelumnya, Shopee juga telah mendirikan Kampus UMKM Shopee Ekspor di Bandung dengan menargetkan 100.000 UMKM ekspor dari Jawa Barat. Langkah agresif yang dilakukan Shopee di beberapa daerah diharapkan dapat menjadi solusi dalam menggerakkan aktivitas ekonomi, khususnya UMKM.
Latar belakang berdirinya Kampus UMKM adalah setelah Ganjar banyak menerima keluhan di media sosial, yang berkaitan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sampai saat ini masih berjalan.
"Saya banyak sekali mendapat aduan. Protes Pak Ganjar, PPKM berhenti kapan? Kita udah klenger," kata Ganjar saat meresmikan Kampus UMKM Shopee Semarang, sebagaimana dikutip dari pernyataan pers Shopee, Selasa.
"Beberapa hari yang lalu saya ngobrol sama UMKM, ternyata ada yang penjualannya naik 100 persen, tapi di sisi lain ada juga penjual yang belum bisa memanfaatkan peluangnya,” lanjut Ganjar.
Ganjar menjelaskan UMKM harus dapat memanfaatkan peluang di tengah pandemi. Salah satunya dengan memahami keunggulan produk hingga perjalanan untuk mendapatkan konsumen.
Untuk itu, hadirnya Kampus UMKM Shopee diharapkan menjadi solusi bagi UMKM yang kurang mengerti dan memahami peluang yang ada di platform digital.
"Kampus ini, para UMKM bisa mengerti cara jualan online itu seperti apa, dikasih jalan untuk ke konsumen, dan diajari gimana cara berjualan yang menarik. Kita berharap UMKM bisa semakin bangkit dan resilient (tangguh) untuk bisa terus mempromosikan barangnya. Peran marketplace semacam ini sangat diperlukan. Jadi teman-teman kalau masih belum mengerti bisa datang ke tempat ini dan gratis,” katanya.
Saat ini sudah ada dua Kampus UMKM Shopee di Jawa Tengah, antara lain Kampus UMKM Shopee Ekspor di Solo dan Kampus UMKM Shopee Semarang yang diresmikan bertepatan dengan Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah.
Direktur Shopee Handhika Jahja mengatakan Shopee sedang mempersiapkan empat kampus lain di kota-kota di Jawa Tengah. Nantinya empat Kampus UMKM Shopee juga akan didirikan di pusat-pusat UMKM di Jawa Tengah, ditujukan untuk menjangkau titik sentra UMKM Jawa Tengah.
Ke depan, dengan hadirnya 5 Kampus UMKM Shopee ditambah Kampus UMKM Shopee Ekspor, diharapkan dapat semakin memperkuat ekosistem digital UMKM di Jawa Tengah. Setidaknya sebanyak 700.000 UMKM Jawa Tengah akan go digital pada tahun depan.
“Tentu kami ingin UMKM di Jawa Tengah naik kelas. Tidak hanya go digital tapi juga berpotensi menembus pasar ekspor,” kata Handhika.
Dalam acara peresmian itu juga ditandatangani Kesepakatan Bersama antara Shopee dan Pemprov Jawa Tengah serta Perjanjian Kerjasama Shopee dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah untuk memperkuat UMKM melalui pembinaan yang berkelanjutan.
Sebelumnya, Shopee juga telah mendirikan Kampus UMKM Shopee Ekspor di Bandung dengan menargetkan 100.000 UMKM ekspor dari Jawa Barat. Langkah agresif yang dilakukan Shopee di beberapa daerah diharapkan dapat menjadi solusi dalam menggerakkan aktivitas ekonomi, khususnya UMKM.