Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jateng terkendala stok vaksin yang diberikan Pemerintah Pusat.

"Kita tuh siap sebenarnya, infrastruktur kita gak kurang, tinggal tunggu vaksinnya saja, dan alhamdulillah perhatian dari Menkes sudah ada, kita ditambah, bahkan Presiden saja telepon saya langsung untuk percepatan ini," katanya di Semarang, Selasa.

Ganjar mengungkapkan Provinsi Jateng akan mendapatkan tambahan alokasi 700 ribu dosis vaksin dari Kementerian Kesehatan pada pekan ini.

"Kemarin saja kita mendapatkan kiriman AstraZeneca 270 ribu vial dan 500 ribu vial Sinovac. Kan berarti sekitar 700 ribu lebih, ini cara kita mempercepat," ujarnya.

Ganjar mengaku sebenarnya meminta tambahan vaksin pada Kementerian Kesehatan setiap pekan sebanyak 2,4 juta dosis vaksin dan pihaknya siap melakukan percepatan itu.

"Saya sih permintaannya 2,4 juta (dosis vaksin) setiap minggu, dan kita siap," katanya.

Menurut Ganjar, antusiasisme masyarakat Jateng untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19 sangat tinggi sehingga dirinya optimistis bisa melakukan percepatan vaksinasi.

"Kalau saya melihat antusiasme masyarakat untuk divaksin itu bagus di Jateng. Jadi ini saya temukan di hampir semua tempat yang saya kunjungi selama kami berkunjung di komplet 35 kabupaten/kota," ujarnya.

Dampak dari kekurangan stok vaksin, Puskesmas Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang mulai 28 Juli 2021 menghentikan vaksinasi anti-COVID-19.

Padahal, setiap hari puskesmas tersebut didatangi lebih dari 200 warga untuk menjalani vaksinasi.

Kepala Puskesmas Rowosari Mukti membenarkan penghentian sementara tersebut. 

Vaksinasi akan dilanjutkan setelah puskesmas mendapatkan kiriman vaksin dari Dinkes Kota Semarang.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024