Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, siap membantu para petani tembakau di Kecamatan Petungkriono yang kesulitan memasarkan hasil panen mereka karena posisi tawar lemah akibat m
dominasi pedagang pengepul dari luar daerah.
"Saya sempat ngobrol dengan para kelompok tani tembakau yang kesulitan memasarkan hasil panennya. Kami akan membantu para petani bisa berkembang dan tidak takut produksinya tidak terjual," kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq di Pekalongan, jumat.
Menurut dia, nasib para petani tembakau itu jangan sampai seperti tahun sebelumnya yaitu mereka takut untuk mengembangkan usaha karena pada saat situasi COVID-19 ada gudang yang tutup sehingga mereka akhirnya tidak bisa menjual dan pasaran anjlok.
Pemkab, kata dia, akan berusaha menciptakan iklim dan kebijakan untuk memberikan ruang kesempatan kepada petani mengembangkan komoditasnya yang cocok dan tentunya bernilai ekonomi tinggi.
"Selain itu, kami minta produk petani bisa dijual sampai ke daerah lain, bahkan hingga ke luar negeri melalui website pertanian," kata Fadia.
Dalam kesempatan itu disampaikan pula bahwa pemkab akan melakukan pekerjaan perbaikan jalan di Kecamatan Petungkriyono pada 2022.
Petani tembakau Slamet (48) mengatakan nasib para petani tembakau di Kecamatan Petungkriyono saat pandemi makin tidak jelas karena mereka kesulitan memasarkan hasil panen karena harus bergantung pada pedagang pengepul berasal dari Kabupaten Temanggung.
"Hingga saat ini kami belum tahu berapa harganya karena pengepul dari Temanggung belum datang. Pada tahun sebelumnya harga tembakau hanya Rp7 ribu per kilogram tetapi kini harganya belum jelas," katanya.
dominasi pedagang pengepul dari luar daerah.
"Saya sempat ngobrol dengan para kelompok tani tembakau yang kesulitan memasarkan hasil panennya. Kami akan membantu para petani bisa berkembang dan tidak takut produksinya tidak terjual," kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq di Pekalongan, jumat.
Menurut dia, nasib para petani tembakau itu jangan sampai seperti tahun sebelumnya yaitu mereka takut untuk mengembangkan usaha karena pada saat situasi COVID-19 ada gudang yang tutup sehingga mereka akhirnya tidak bisa menjual dan pasaran anjlok.
Pemkab, kata dia, akan berusaha menciptakan iklim dan kebijakan untuk memberikan ruang kesempatan kepada petani mengembangkan komoditasnya yang cocok dan tentunya bernilai ekonomi tinggi.
"Selain itu, kami minta produk petani bisa dijual sampai ke daerah lain, bahkan hingga ke luar negeri melalui website pertanian," kata Fadia.
Dalam kesempatan itu disampaikan pula bahwa pemkab akan melakukan pekerjaan perbaikan jalan di Kecamatan Petungkriyono pada 2022.
Petani tembakau Slamet (48) mengatakan nasib para petani tembakau di Kecamatan Petungkriyono saat pandemi makin tidak jelas karena mereka kesulitan memasarkan hasil panen karena harus bergantung pada pedagang pengepul berasal dari Kabupaten Temanggung.
"Hingga saat ini kami belum tahu berapa harganya karena pengepul dari Temanggung belum datang. Pada tahun sebelumnya harga tembakau hanya Rp7 ribu per kilogram tetapi kini harganya belum jelas," katanya.