Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah menyiapkan dua tempat isolasi terpusat khusus pasien COVID-19 bergejala ringan di daerah itu agar penanganan untuk percepatan penyembuhan lebih fokus.

Kepala Polres Kota Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak di sela pengecekan persiapan terakhir tempat isolasi itu di Solo, Kamis, mengatakan dua tempat itu, yakni gedung SD Negeri Panularan 6 Laweyan dan SDN Cemara 2 Banjasari.

"SDN Panularan 6 Laweyan ini baru dipersiapkan dengan kapasitas tampung 100 'bed' (tempat tidur), sedangkan SDN Cemara 2 sebelumnya sudah digunakan isolasi terpusat untuk orang tanpa gejala (OTG), tetapi kini gedung kapasitas 130 'bed' itu dialihfungsikan untuk pasien bergejala ringan," katanya dalam pengecekan bersama Komandan Kodim 0735/Surakarta Letkol Inf Wiyata S. Aji dan unsur pemkot setempat.

Dia mengatakan selama ini, pasien OTG COVID-19 diisolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan. Pasien yang kondisi berat dibawa ke rumah sakit rujukan COVID-19. Beban RS hanya fokus pasien yang berat.

Untuk pasien bergejala ringan, katanya, hingga saat ini belum ada solusi untuk tempat isolasi. Hasil rapat Forkompimda Kota Surakarta telah memutuskan penyiapan dua tempat isolasi terpusat bagi pasien bergejala ringan.

"Kami berharap dengan adanya tempat perawatan isolasi terpusat bagi pasien bergejala ringan ini, sehingga pertama efektivitas 'treatment' (perawatan) yang dilakukan terhadap pasien lebih efektif untuk mengakselerasi kesembuhannya," katanya.

Selain itu, kata dia, memisahkan pasien sakit dengan yang sehat di lingkungan pemukiman agar mata rantai penyebaran COVID-9 dapat diputus dengan segera.

"Sehingga 'treatment' yang kami lakukan baik orang tanpa gejala, bergejala ringan maupun sedang hingga berat penanganan bisa dimaksimalkan dan penanganan rumah sakit juga tidak terlalu berat," katanya.
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024