Kudus (ANTARA) - Pangkalan elpiji 3 kilogram di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diminta untuk memprioritaskan konsumen rumah tangga demi mengantisipasi lonjakan permintaan selama Hari Raya Idul Adha.
"Jangan sampai pangkalan elpiji bersubsidi memberikan porsi cukup besar kepada pengecer karena hingga saat ini belum ada penambahan alokasi menjelang Idul Adha," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Selasa.
Meskipun belum ada penambahan alokasi, kata dia, sejauh ini distribusinya cukup lancar dan tidak ada keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan komoditas bersubsidi tersebut.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, setiap menjelang Idul Adha permintaan elpiji ukuran 3 kilogram selalu meningkat karena biasanya bertepatan dengan banyaknya masyarakat yang memiliki acara hajatan.
Akan tetapi, lanjut dia, karena bertepatan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, tentunya banyak warung makan maupun pedagang kuliner yang mengurangi produksinya.
"Kondisi tersebut, tentunya berpengaruh terhadap permintaan elpiji 3 kg. Sedangkan acara hajatan juga dibatasi sehingga belum terlihat ada lonjakan permintaan elpiji bersubsidi tersebut," ujarnya.
Meskipun demikian, pihaknya meminta semua pangkalan elpiji melalui agen elpiji 3 kg untuk mengingatkan agar prioritas untuk konsumen rumah tangga agar saat terjadi lonjakan permintaan tidak sampai ada kelangkaan.
Pada tahun ini, Kabupaten Kudus menerima alokasi elpiji 3 kg sebanyak 9,32 juta tabung, sehingga rata-rata penyaluran per bulan sekitar 776.694 tabung.
Elpiji yang beredar di masyarakat tidak hanya ukuran 3 kg, melainkan ada elpiji nonsubsidi dengan ukuran 12 kilogram dan 5,5 kg.
"Jangan sampai pangkalan elpiji bersubsidi memberikan porsi cukup besar kepada pengecer karena hingga saat ini belum ada penambahan alokasi menjelang Idul Adha," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Selasa.
Meskipun belum ada penambahan alokasi, kata dia, sejauh ini distribusinya cukup lancar dan tidak ada keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan komoditas bersubsidi tersebut.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, setiap menjelang Idul Adha permintaan elpiji ukuran 3 kilogram selalu meningkat karena biasanya bertepatan dengan banyaknya masyarakat yang memiliki acara hajatan.
Akan tetapi, lanjut dia, karena bertepatan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, tentunya banyak warung makan maupun pedagang kuliner yang mengurangi produksinya.
"Kondisi tersebut, tentunya berpengaruh terhadap permintaan elpiji 3 kg. Sedangkan acara hajatan juga dibatasi sehingga belum terlihat ada lonjakan permintaan elpiji bersubsidi tersebut," ujarnya.
Meskipun demikian, pihaknya meminta semua pangkalan elpiji melalui agen elpiji 3 kg untuk mengingatkan agar prioritas untuk konsumen rumah tangga agar saat terjadi lonjakan permintaan tidak sampai ada kelangkaan.
Pada tahun ini, Kabupaten Kudus menerima alokasi elpiji 3 kg sebanyak 9,32 juta tabung, sehingga rata-rata penyaluran per bulan sekitar 776.694 tabung.
Elpiji yang beredar di masyarakat tidak hanya ukuran 3 kg, melainkan ada elpiji nonsubsidi dengan ukuran 12 kilogram dan 5,5 kg.