Solo (ANTARA) - Jumlah armada dan penumpang yang melintas melalui Terminal Tirtonadi Surakarta turun selama pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali selama 3-20 Juli 2021.

Terminal Tirtonadi di Solo, Senin, mencatat terjadi penurunan jumlah armada dan penumpang pada Sabtu (3/7) dibandingkan dengan hari sebelumnya maupun periode sama minggu sebelumnya.

 Salah satu petugas lapangan Terminal Tipe A Tirtonadi Surakarta Dwi Hartanto mengatakan pada 3 Juli jumlah armada datang sebanyak 516 unit dengan 1.506 penumpang. Sedangkan jumlah armada berangkat sebanyak 486 unit dengan 2.001 penumpang.

Baca juga: PPKM Darurat perlu dukungan penuh masyarakat
Baca juga: Bupati Sri Mulyani pimpin penegakkan PPKM darurat di Klaten

Angka ini turun dibandingkan Jumat (2/7) di mana jumlah armada datang sebanyak 563 bus dengan 1.820 penumpang dan armada berangkat sebanyak 525 bus dengan 2.238 penumpang.

Jika dibandingkan dengan Sabtu (26/6), angka tersebut juga turun. Ia mengatakan jika pada hari tersebut jumlah armada datang sebanyak 559 bus dengan 1.748 penumpang. Selanjutnya untuk jumlah armada berangkat sebanyak 516 bus dengan 2.111 penumpang.

"Pada hari kedua PPKM darurat jumlahnya juga turun lagi, yakni sebanyak 513 bus yang datang dengan 1.643 penumpang. Sedangkan armada berangkat sebanyak 463 bus dengan jumlah penumpang 1.869 orang," katanya.

Terkait hal tersebut, Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Surakarta Joko Sutriyanto mengatakan penurunan jumlah penumpang tersebut salah satunya karena syarat perjalanan untuk penumpang antarprovinsi yang makin ketat.

Ia mengatakan jika sebelumnya calon penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) cukup penerapan protokol kesehatan, untuk saat ini calon penumpang wajib mengantongi syarat minimum satu kali vaksin dan hasil tes cepat atau tes usap.

Ia mengatakan aturan tersebut sesuai dengan SE Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 14/2021 tentang Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi COVID-19.

"Bagi yang tidak memenuhi syarat ini kami pulangkan. Sedangkan penumpang bus aglomerasi cukup menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Bahkan, dikatakannya, selama pelaksanaan PPKM darurat tes GeNose C19 yang biasa diadakan di terminal tersebut untuk sementara ditiadakan.

"Karena sudah ada syarat minimum satu kali sudah vaksin dan hasil 'rapid' atau 'PCR', jadi sementara GeNose ditiadakan. Ini juga diatur dalam SE," katanya.
Baca juga: Terminal Induk Jati Kudus sepi penumpang
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024