Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menyiapkan bantuan untuk sebagian masyarakat termasuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat pada 3-20 Juli 2021.
Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani di Solo, Kamis, mengatakan bantuan yang akan diberikan kepada pelaku usaha tersebut diberikan dalam bentuk tunai.
"Kami skenarionya untuk yang UMKM, jumlahnya ada sekitar 17.000 pelaku usaha," katanya.
Ia mengatakan nantinya selama PPKM Darurat tersebut setiap pelaku usaha akan memperoleh bantuan sosial tunai sebesar Rp500.000. Meski demikian, untuk memastikan tidak ada duplikasi data, pihaknya akan melakukan penyisiran terlebih dahulu.
"Kami akan menyisir warga yang sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Jangan sampai terjadi duplikasi," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Terkait bantuan tersebut, Pemkot Surakarta menyediakan anggaran sebesar Rp9 miliar.
Sementara itu, terkait dengan PPKM Darurat Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan pemerintah daerah bertugas untuk melaksanakan dan mengamankan kebijakan dari pusat.
"Nanti ada SE-nya (surat edaran) juga, warga Solo tidak perlu panik, ini untuk kebaikan kota kita, kesehatan kota kita," katanya.
Ia juga berharap dengan adanya kebijakan tersebut angka penyebaran COVID-19 dapat ditekan.
Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani di Solo, Kamis, mengatakan bantuan yang akan diberikan kepada pelaku usaha tersebut diberikan dalam bentuk tunai.
"Kami skenarionya untuk yang UMKM, jumlahnya ada sekitar 17.000 pelaku usaha," katanya.
Ia mengatakan nantinya selama PPKM Darurat tersebut setiap pelaku usaha akan memperoleh bantuan sosial tunai sebesar Rp500.000. Meski demikian, untuk memastikan tidak ada duplikasi data, pihaknya akan melakukan penyisiran terlebih dahulu.
"Kami akan menyisir warga yang sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Jangan sampai terjadi duplikasi," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Terkait bantuan tersebut, Pemkot Surakarta menyediakan anggaran sebesar Rp9 miliar.
Sementara itu, terkait dengan PPKM Darurat Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan pemerintah daerah bertugas untuk melaksanakan dan mengamankan kebijakan dari pusat.
"Nanti ada SE-nya (surat edaran) juga, warga Solo tidak perlu panik, ini untuk kebaikan kota kita, kesehatan kota kita," katanya.
Ia juga berharap dengan adanya kebijakan tersebut angka penyebaran COVID-19 dapat ditekan.