Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, membuka rumah sakit darurat di lapangan tenis indoor Moncer Serius kompleks Gelora Sanden, Kelurahan Kramat Selatan Kecamatan Magelang Utara, untuk menangani pasien COVID-19.
Wali Kota Magelang dr Muchammad Nur Aziz di Magelang, Kamis, mengatakan dibukanya rumah sakit darurat ini karena rumah sakit rujukan sudah penuh.
Aziz menyampaikan rumah sakit darurat ini sudah bisa digunakan mulai Jumat (2/7) dengan daya tampung 50 tempat tidur.
"Dipilih lapangan indoor tenis Moncer Serius sebagai rumah sakit darurat karena lebih aman, tidak kehujanan atau kepanasan, dan fasilitas pendukungnya lengkap. Kami siapkan rumah sakit darurat ini agar masyarakat merasa lebih tenang," katanya.
Menurut dia, tenaga kesehatan yang akan bertugas di rumah sakit darurat sedang didata. Mereka mayoritas nakes yang baru lulus tetapi belum bekerja di instansi. Termasuk dirinya juga siap bertugas membantu menangani pasien COVID-19 di luar jam kerjanya sebagai wali kota.
"Kalau dokternya sudah mumpuni, diambil dari Magelang saja. Dokternya cukup dan sudah sangat siap bertugas di rumah sakit darurat ini," katanya.
Aziz menyebutkan tingkat keterisian di rumah sakit saat ini sekitar 85 persen.
Ia menyampaikan IGD RSUD Tidar Kota Magelang sudah kembali dibuka pada Rabu (30/6) malam setelah pada Selasa (29/6) malam ditutup sementara.
"IGD RSUD sudah dibuka lagi untuk melayani masyarakat. Kami harap rumah sakit swasta juga ikut membantu menangani pasien COVID-19 ini. Yang sudah mengajukan diri RS Lestari Raharja dan RS Harapan, bahkan RS Harapan sudah menyiapkan tenda darurat untuk kesiapan UGD COVID-19," katanya.
Wali Kota Magelang dr Muchammad Nur Aziz di Magelang, Kamis, mengatakan dibukanya rumah sakit darurat ini karena rumah sakit rujukan sudah penuh.
Aziz menyampaikan rumah sakit darurat ini sudah bisa digunakan mulai Jumat (2/7) dengan daya tampung 50 tempat tidur.
"Dipilih lapangan indoor tenis Moncer Serius sebagai rumah sakit darurat karena lebih aman, tidak kehujanan atau kepanasan, dan fasilitas pendukungnya lengkap. Kami siapkan rumah sakit darurat ini agar masyarakat merasa lebih tenang," katanya.
Menurut dia, tenaga kesehatan yang akan bertugas di rumah sakit darurat sedang didata. Mereka mayoritas nakes yang baru lulus tetapi belum bekerja di instansi. Termasuk dirinya juga siap bertugas membantu menangani pasien COVID-19 di luar jam kerjanya sebagai wali kota.
"Kalau dokternya sudah mumpuni, diambil dari Magelang saja. Dokternya cukup dan sudah sangat siap bertugas di rumah sakit darurat ini," katanya.
Aziz menyebutkan tingkat keterisian di rumah sakit saat ini sekitar 85 persen.
Ia menyampaikan IGD RSUD Tidar Kota Magelang sudah kembali dibuka pada Rabu (30/6) malam setelah pada Selasa (29/6) malam ditutup sementara.
"IGD RSUD sudah dibuka lagi untuk melayani masyarakat. Kami harap rumah sakit swasta juga ikut membantu menangani pasien COVID-19 ini. Yang sudah mengajukan diri RS Lestari Raharja dan RS Harapan, bahkan RS Harapan sudah menyiapkan tenda darurat untuk kesiapan UGD COVID-19," katanya.