Semarang (ANTARA) - Upaya meningkatkan disiplin masyarakat lewat pemahaman yang utuh terkait pengendalian Covid-19 oleh para anggota keluarga, mendesak dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 meluas.

"Klaster penyebaran Covid-19 saat ini sudah masuk satuan masyarakat terkecil yaitu keluarga. Perlu sebuah gerakan masif untuk mewujudkan anggota keluarga yang sadar dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/6).

Catatan Komite Penanganan Covid-19 Nasional dalam Covid19.go.id, hingga Senin (28/6) jumlah kasus terkonfirmasi positif di Jawa Timur sebanyak 165.013 kasus dan 14.173 kasus di antaranya terjadi pada anak-anak di bawah usia 18 tahun. 

Paparan Covid-19 pada anak tersebut, jelas Lestari, mengutip laporan Satgas Covid-19, akibat semakin banyaknya tercipta klaster keluarga dalam beberapa pekan terakhir.

Dan yang sangat memprihatinkan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, dari 14.173 kasus positif Covid-19 pada anak di Jatim itu, sejumlah 75 anak meninggal dunia.

Upaya meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan keluarga dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes), tegas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus menjadi prioritas dan masif dilakukan untuk meredam laju penularan meluas.

Keterlibatan para pemangku kepentingan di wilayah seperti RT/RW, Lurah, Camat, hingga Gubernur, ujar Rerie, sangat diharapkan untuk menginisiasi kepatuhan dan kedisplinan menjalankan Prokes setiap keluarga di wilayah masing-masing.

Rerie berharap, upaya tersebut bisa menekan penularan Covid-19 terhadap anak, juga berpotensi menekan jumlah kasus positif Covid-19 secara umum di setiap wilayah.

Dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di setiap wilayah, ujarnya, upaya sosialisasi masif terkait disiplin prokes harus konsisten dilakukan, agar setiap keluarga di wilayah mereka menyadari pentingnya menerapkan prokes dalam keseharian.

Menurut Rerie, saat ini berbagai upaya harus dilakukan untuk mengurangi beban di sektor hilir dalam pengendalian Covid-19. 
Karena, saat ini sejumlah fasilitas kesehatan kewalahan menangani gelombang peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang datang. 

Belum lagi, tegasnya, semakin terbatasnya jumlah ruang isiolasi, ICU, oksigen hingga jumlah tenaga medis.

Bila kesadaran dan disiplin prokes masyarakat tidak bisa ditingkatkan secara signifikan, jelas Rerie, sedangkan fasilitas kesehatan tidak mampu lagi menerima pasien, potensi terlantarnya orang terpapar Covid-19 dan tidak mendapat pelayanan dengan baik, akan semakin besar.

Kondisi itu, tegas Rerie, berpotensi menghambat upaya pengendalian Covid-19 di tanah air.***

Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024