Semarang (ANTARA) - Mantan wartawan senior ANTARA Biro Jawa Tengah Totok Warmoto meninggal dunia, Kamis (17/6), sekitar pukul 21.45 WIB di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang, sedangkan pemakaman rencananya di Tempat Pemakaman Umum Cantung, Tegalsari, Semarang, hari ini.
Totok Marwoto kelahiran 28 Desember 1960 yang juga salah satu anak pendiri ANTARA Biro Jawa Tengah M.S.Mintardjo Tirtohatmodjo meninggalkan seorang istri bernama Nur Lella itu, mengabdi sekitar 30 tahun di ANTARA Biro Jawa Tengah dan dikenal cukup luas di kalangan wartawan.
Salah satu kerabat almarhum, Fariono, mengatakan Totok yang sebelumnya pernah menjalani operasi batu ginjal itu, dibawa ke RS Sultan Agung kemarin sore dan meninggal sekitar pukul 21.45 WIB.
"Kami masih menunggu kesiapan untuk pemakaman almarhum yang rencananya hari ini juga dimakamkan di Cantung, Tegalsari," katanya.
Pihak keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada siapa saja jika ada kesalahan Totok selama hidupnya, termasuk jika ada sangkut paut utang agar menghubungi keluarga.
"Pak Totok itu orangnya ringan tangan dan sangat peduli sama teman, dan terakhir kontak menanyakan kabar kesehatan," kata Kepala Biro ANTARA Jawa Tengah A. Zaenal M. saat dihubungi, Jumat.
Jenazah Totok Marwoto, dari RS Sultan Agung Semarang akan langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Cantung, Tegalsari, Semarang, berdekatan dengan makam orang tua dan saudaranya.
"Kami kehilangan atas kepergian almarhum. Seorang wartawan yang gigih. Ia meniti karir jurnalistiknya di ANTARA sejak awal sebagai reporter yang meliput di kepolisian," kata dia.
Pada hari sama, keluarga besar ANTARA juga kehilangan anggotanya.
Seorang pensiunan karyawan bagian nonredaksi LKBN ANTARA Biro Jateng Kadi Maryono (67) meninggal dunia pada Jumat, sekitar pukul 08.30 WIB, di rumah tinggal di Jalan Genuk Krajan VII Nomor 15 Semarang karena sakit.
Kadi Maryono, pensiunan pegawai ANTARA Biro Jawa Tengah. Dok. Mugiyanto
Rencananya jenazah dimakamkan di kampung halamannya, di pemakaman Dusun Jantran, Desa Gemolong, Kabupaten Sragen.
Kadi Maryono pensiun sebagai karyawan ANTARA Biro Jateng pada 2010. Ia berpulang meninggalkan istri, Sarni, dengan tiga anak, dan delapan cucu.
"Setelah waktu Shalat Jumat, almarhum diberangkatkan ke Sragen untuk dimakamkan," kata salah anak, Wahyudi.
Totok Marwoto kelahiran 28 Desember 1960 yang juga salah satu anak pendiri ANTARA Biro Jawa Tengah M.S.Mintardjo Tirtohatmodjo meninggalkan seorang istri bernama Nur Lella itu, mengabdi sekitar 30 tahun di ANTARA Biro Jawa Tengah dan dikenal cukup luas di kalangan wartawan.
Salah satu kerabat almarhum, Fariono, mengatakan Totok yang sebelumnya pernah menjalani operasi batu ginjal itu, dibawa ke RS Sultan Agung kemarin sore dan meninggal sekitar pukul 21.45 WIB.
"Kami masih menunggu kesiapan untuk pemakaman almarhum yang rencananya hari ini juga dimakamkan di Cantung, Tegalsari," katanya.
Pihak keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada siapa saja jika ada kesalahan Totok selama hidupnya, termasuk jika ada sangkut paut utang agar menghubungi keluarga.
"Pak Totok itu orangnya ringan tangan dan sangat peduli sama teman, dan terakhir kontak menanyakan kabar kesehatan," kata Kepala Biro ANTARA Jawa Tengah A. Zaenal M. saat dihubungi, Jumat.
Jenazah Totok Marwoto, dari RS Sultan Agung Semarang akan langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Cantung, Tegalsari, Semarang, berdekatan dengan makam orang tua dan saudaranya.
"Kami kehilangan atas kepergian almarhum. Seorang wartawan yang gigih. Ia meniti karir jurnalistiknya di ANTARA sejak awal sebagai reporter yang meliput di kepolisian," kata dia.
Pada hari sama, keluarga besar ANTARA juga kehilangan anggotanya.
Seorang pensiunan karyawan bagian nonredaksi LKBN ANTARA Biro Jateng Kadi Maryono (67) meninggal dunia pada Jumat, sekitar pukul 08.30 WIB, di rumah tinggal di Jalan Genuk Krajan VII Nomor 15 Semarang karena sakit.
Rencananya jenazah dimakamkan di kampung halamannya, di pemakaman Dusun Jantran, Desa Gemolong, Kabupaten Sragen.
Kadi Maryono pensiun sebagai karyawan ANTARA Biro Jateng pada 2010. Ia berpulang meninggalkan istri, Sarni, dengan tiga anak, dan delapan cucu.
"Setelah waktu Shalat Jumat, almarhum diberangkatkan ke Sragen untuk dimakamkan," kata salah anak, Wahyudi.