Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyarankan para petani melakukan pompanisasi untuk memberikan air di sawah sebagai upaya mengantisipasi gagal panen karena saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Kepala Seksi Produksi Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan Muhammad Sobirin di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa pompanisasi merupakan solusi bagi para petani untuk mengairi lahan pertanian yang ditanami padi saat aliran air mulai berkurang.
"Kami menyarankan para petani padi untuk melakukan pompanisasi apabila sudah mulai kekurangan air. Selain itu, kami menganjurkan petani juga menanam tanaman yang tidak membutuhkan air terlalu banyak," katanya.
Baca juga: Peneliti Unsoed: Perkembangan teknologi pertanian dorong regenerasi petani
Sobirin mengatakan pemerintah telah memberikan bantuan berupa alat pompa air kepada Kelompok Tani Makmur Sokoduwet yang wilayahnya rentan mengalami kekeringan pada saat memasuki musim kemarau.
Pada tahun sebelumnya, sedikitnya 32 hektare dari 875 hektare lahan pertanian di daerah pernah mengalami kekeringan sehingga para petani mengalami gagal panen.
"Karena itu, kami mengajurkan para petani tidak memaksakan diri menanam padi apabila lahan pertanianya kesulitan mendapat air, lebih baik menanam tanaman jenis palawija yang tidak membutuhkan banyak air," katanya.
Ia menambahkan untuk mengantisipasi kerugian para petani, sebaiknya mereka mengikuti program asuransi sehingga apabila terkena bencana atau musibah akan mendapat ganti rugi.
Baca juga: Program regenerasi petani harus terus diintensifkan
Baca juga: Hama mulai menyerang tanaman petani Boyolali
Kepala Seksi Produksi Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan Muhammad Sobirin di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa pompanisasi merupakan solusi bagi para petani untuk mengairi lahan pertanian yang ditanami padi saat aliran air mulai berkurang.
"Kami menyarankan para petani padi untuk melakukan pompanisasi apabila sudah mulai kekurangan air. Selain itu, kami menganjurkan petani juga menanam tanaman yang tidak membutuhkan air terlalu banyak," katanya.
Baca juga: Peneliti Unsoed: Perkembangan teknologi pertanian dorong regenerasi petani
Sobirin mengatakan pemerintah telah memberikan bantuan berupa alat pompa air kepada Kelompok Tani Makmur Sokoduwet yang wilayahnya rentan mengalami kekeringan pada saat memasuki musim kemarau.
Pada tahun sebelumnya, sedikitnya 32 hektare dari 875 hektare lahan pertanian di daerah pernah mengalami kekeringan sehingga para petani mengalami gagal panen.
"Karena itu, kami mengajurkan para petani tidak memaksakan diri menanam padi apabila lahan pertanianya kesulitan mendapat air, lebih baik menanam tanaman jenis palawija yang tidak membutuhkan banyak air," katanya.
Ia menambahkan untuk mengantisipasi kerugian para petani, sebaiknya mereka mengikuti program asuransi sehingga apabila terkena bencana atau musibah akan mendapat ganti rugi.
Baca juga: Program regenerasi petani harus terus diintensifkan
Baca juga: Hama mulai menyerang tanaman petani Boyolali