Boyolali, Jateng (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah menyebutkan warga yang sembuh dari terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah itu, terus meningkat, dan kini menjadi sekitar 94 persen.

"Jumlah warga yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Boyolali, hingga Sabtu (5/6) malam, bertambah 81 orang sehingga totalnya menjadi 7.302 orang atau sekitar 94 persen," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, dr Ratri S Survivalina, di Boyolali, Minggu.

Kondisi tersebut, kata dia, karena Pemerintah Kabupaten bersama TNI, Polri, dan unsur lainnya terus tidak henti-hentinya melakukan pencegahan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di daerah ini.

Baca juga: 93,5 persen pasien COVID-19 di Boyolali sembuh
Baca juga: Ganjar Pranowo: Pengelola wisata batasi pengunjung 30 persen

"Kegiatan-kegiatan itu, baik melalui penegakan pendisiplinan protokol kesehatan melalui penyekatan, penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala Mikro, program Jogo Tonggo, dan dilakukan pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) atau 3T, sangat efektif menekan penularan virus corona," katanya.

Ia menjelaskan jumlah tambahan kasus COVID-19 di Boyolali hingga Minggu ini, ada 24 kasus sehingga secara akumulasi menjadi 7.721 kasus.

Jumlah pasien COVID-19 di Boyolali yang masih dirawat di rumah sakit ada 87 kasus dan yang menjalnai isolasi mandiri ada 41 kasus. Sehingga, kasus COVID-19 di Boyolali aktif ada 128 kasus.

"Kasus aktif COVID-19 di Boyolali masih dari klaster keluarga di Desa Tlogolele Kecamatan Selo dan Desa Pakel Andong," katanya.

Jumlah kasus COVID-19 yang meninggal dunia di Boyolali sebanyak 334 kasus atau sekitar 4,3 persen. Boyolali skoring indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 pada angka 2.26 atau masuk zona resiko sedang.

"Boyolali skoring IKM COVID-19 menempati urutan 31 dari 35 kabupaten Kota di Jawa Tengah. Urutan tertinggi IKM di Jateng, pertama Kudus, kemudian Sragen, dan Grobogan," katanya.

Dia mengatakan tingkat keterisian pasien COVID-19 di ruang isolasi dan ICU di rumah sakit di Boyolali, hingga kini sebanyak 72 pasien atau sekitar 49 persen dari total kapasitas. Di Boyolali ada enam RS baik milik pemerintah maupun swasta yang melayani kasus COVID-19.

Kendati demikian, pihaknya meminta khususnya masyarakat untuk tetap menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan, demikian Ratri S Survivalina.

Baca juga: Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kudus mencapai 1.413 kasus
Baca juga: Dinkes: 45.110 warga Boyolali sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama

 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024