Banyumas (ANTARA) -
"Dengan sistem ini, maka pelayanan BPJS Kesehatan dipastikan cepat, akurat, dan transparan sebab selain mempermudah layanan administrasi guna mencegah kecurangan-kecurangan yang bisa ditimbulkan," kata Direktur RSUD Margono Soekarjo, Tri Kuncoro, saat peluncuran inovasi yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kabupaten Banyumas, Kamis.
Ia mengungkapkan pihaknya kini sedang menggenjot pelayanan berbasis inovasi digital yang dikembangkan yakni Electronic Validation Cara Cepat dan Akurat Jamin Lancarkan Klaim BPJS sehingga pengajuan klaim BPJS Kesehatan dari masyarakat dapat dilakukan dengan teknologi digital sehingga meningkatkan kecepatan dan akurasi.
Menurut dia, dengan penerapan sistem secara daring, maka dapat mencegah munculnya potensi berbagai praktik kecurangan yang menyertai dalam pengurusan klaim BPJS Kesehatan.
"Dengan aplikasi itu, pengurusan klaim BPJS juga akan semakin cepat. Jika dulu masyarakat harus melalui dua antrean, kali ini hanya butuh satu antrean saja. Masyarakat bisa langsung dilayani, jadi tidak perlu lama-lama mengantre," ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku bangga dengan inovasi pelayanan publik yang diluncurkan RSUD Margono Soekarjo di tengah pandemi COVID-19.
"Saya senang karena ini sudah jadi tradisi di RSUD Margono, tidak hanya di sini, di tempat-tempat lain dan OPD kami, inovasi itu sudah menjadi budaya, tapi memang RSUD Margono ini sangat produktif terkait inovasi. Semoga ini bisa menambah perbaikan pada layanan kesehatan kita," katanya.
Aplikasi yang menjadi sistem verifikasi antifraud di RSUD Margono Soekarjo ini, lanjut Ganjar, penting ditiru oleh rumah sakit lain sebab merupakan wujud integritas pada masyarakat.
"Kalau ada pasien yang ingin 'ngeklaim' BPJS, datanya benar. Pelayanannya juga jauh lebih cepat dan yang paling penting, tidak ada makelarnya karena semuanya dilakukan dengan sistem digital," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati mengapreasiasi digitalisasi sistem administrasi dan registrasi JKN yang dilakukan RSUD Margono Soekarjo sehingga patut dicontoh serta dijadikan role model untuk pengembangan layanan rumah sakit di seluruh Indonesia.
"Kami memberikan apresiasi, kami harap ini dicontoh oleh rumah sakit lain karena selaras dengan tujuan BPJS Kesehatan yakni meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan memperpendek masa antrean," katanya.
Rumah Sakit Umum Daerah Margono Soekarjo, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, meluncurkan inovasi berupa sistem verifikasi digital antifraud sebagai upaya meningkatkan pelayanan sekaligus mencegah kecurangan-kecurangan yang terkait dengan BPJS Kesehatan.
"Dengan sistem ini, maka pelayanan BPJS Kesehatan dipastikan cepat, akurat, dan transparan sebab selain mempermudah layanan administrasi guna mencegah kecurangan-kecurangan yang bisa ditimbulkan," kata Direktur RSUD Margono Soekarjo, Tri Kuncoro, saat peluncuran inovasi yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kabupaten Banyumas, Kamis.
Ia mengungkapkan pihaknya kini sedang menggenjot pelayanan berbasis inovasi digital yang dikembangkan yakni Electronic Validation Cara Cepat dan Akurat Jamin Lancarkan Klaim BPJS sehingga pengajuan klaim BPJS Kesehatan dari masyarakat dapat dilakukan dengan teknologi digital sehingga meningkatkan kecepatan dan akurasi.
Menurut dia, dengan penerapan sistem secara daring, maka dapat mencegah munculnya potensi berbagai praktik kecurangan yang menyertai dalam pengurusan klaim BPJS Kesehatan.
"Dengan aplikasi itu, pengurusan klaim BPJS juga akan semakin cepat. Jika dulu masyarakat harus melalui dua antrean, kali ini hanya butuh satu antrean saja. Masyarakat bisa langsung dilayani, jadi tidak perlu lama-lama mengantre," ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku bangga dengan inovasi pelayanan publik yang diluncurkan RSUD Margono Soekarjo di tengah pandemi COVID-19.
"Saya senang karena ini sudah jadi tradisi di RSUD Margono, tidak hanya di sini, di tempat-tempat lain dan OPD kami, inovasi itu sudah menjadi budaya, tapi memang RSUD Margono ini sangat produktif terkait inovasi. Semoga ini bisa menambah perbaikan pada layanan kesehatan kita," katanya.
Aplikasi yang menjadi sistem verifikasi antifraud di RSUD Margono Soekarjo ini, lanjut Ganjar, penting ditiru oleh rumah sakit lain sebab merupakan wujud integritas pada masyarakat.
"Kalau ada pasien yang ingin 'ngeklaim' BPJS, datanya benar. Pelayanannya juga jauh lebih cepat dan yang paling penting, tidak ada makelarnya karena semuanya dilakukan dengan sistem digital," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati mengapreasiasi digitalisasi sistem administrasi dan registrasi JKN yang dilakukan RSUD Margono Soekarjo sehingga patut dicontoh serta dijadikan role model untuk pengembangan layanan rumah sakit di seluruh Indonesia.
"Kami memberikan apresiasi, kami harap ini dicontoh oleh rumah sakit lain karena selaras dengan tujuan BPJS Kesehatan yakni meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan memperpendek masa antrean," katanya.