Solo (ANTARA) - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta menargetkan sebanyak 2.000 pengunjung pada libur Waisak, Rabu (26/5) seiring dengan mulai meningkatnya aktivitas masyarakat untuk berlibur pascapandemi COVID-19.
"Sampai siang tadi jumlah pengunjungnya sudah mencapai 1.100 orang, prediksi kami sampai 2.000 pengunjung. Ini efek dari libur Lebaran juga," kata Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso di Solo, Rabu.
Ia mengatakan sejak libur Lebaran jumlah pengunjung mengalami kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan sebelum Ramadhan. Pihaknya mencatat selama pandemi COVID-19 jumlah pengunjung di TSTJ di kisaran 100-200 orang/hari.
"Sedangkan pada libur hari pertama Lebaran jumlah pengunjung 700 orang, kemudian meningkat bertahap dan paling tinggi pada tanggal 16 Mei 2021 sebanyak 3.400 orang," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini para pengunjung juga sudah cukup mentaati protokol kesehatan, terutama cuci tangan dan menggunakan masker. Bahkan, untuk tempat cuci tangan ini, pihaknya menyediakan sebanyak 40 titik cuci tangan.
Meski demikian, diakuinya, ada dua hal yang masih harus terus diingatkan, yaitu menjaga jarak dan membuang sampah pada tempatnya.
"Bahkan, kami rutin setengah jam sekali mengingatkan para pengunjung untuk selalu jaga jarak. Ya kalau satu keluarga tidak apa-apa bergerombol, tetapi kalau dengan keluarga atau kelompok yang lain jaraknya jangan terlalu dekat," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, sejauh ini lembaga konservasi yang memiliki koleksi sebanyak 405 satwa ini masih memperoleh dukungan dana dari Pemerintah Kota Surakarta untuk memenuhi kebutuhan pakan, obat-obatan untuk satwa, dan honor konservasi.
"Dananya sebesar Rp123,5 juta/bulan. Bantuannya sampai Mei ini tetapi nanti kami minta perpanjangan," katanya.
"Sampai siang tadi jumlah pengunjungnya sudah mencapai 1.100 orang, prediksi kami sampai 2.000 pengunjung. Ini efek dari libur Lebaran juga," kata Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso di Solo, Rabu.
Ia mengatakan sejak libur Lebaran jumlah pengunjung mengalami kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan sebelum Ramadhan. Pihaknya mencatat selama pandemi COVID-19 jumlah pengunjung di TSTJ di kisaran 100-200 orang/hari.
"Sedangkan pada libur hari pertama Lebaran jumlah pengunjung 700 orang, kemudian meningkat bertahap dan paling tinggi pada tanggal 16 Mei 2021 sebanyak 3.400 orang," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini para pengunjung juga sudah cukup mentaati protokol kesehatan, terutama cuci tangan dan menggunakan masker. Bahkan, untuk tempat cuci tangan ini, pihaknya menyediakan sebanyak 40 titik cuci tangan.
Meski demikian, diakuinya, ada dua hal yang masih harus terus diingatkan, yaitu menjaga jarak dan membuang sampah pada tempatnya.
"Bahkan, kami rutin setengah jam sekali mengingatkan para pengunjung untuk selalu jaga jarak. Ya kalau satu keluarga tidak apa-apa bergerombol, tetapi kalau dengan keluarga atau kelompok yang lain jaraknya jangan terlalu dekat," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, sejauh ini lembaga konservasi yang memiliki koleksi sebanyak 405 satwa ini masih memperoleh dukungan dana dari Pemerintah Kota Surakarta untuk memenuhi kebutuhan pakan, obat-obatan untuk satwa, dan honor konservasi.
"Dananya sebesar Rp123,5 juta/bulan. Bantuannya sampai Mei ini tetapi nanti kami minta perpanjangan," katanya.