Batang (ANTARA) - PT PLN (Persero) menyiapkan dua gardu induk (GI) untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah.
Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pekalongan, Jawa Tengah, Joko Hadi Widayat di Batang, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan kedua GI tersebut berada di Weleri, Kabupaten Kendal, dengan kapasitas daya listrik 2x160 MVA dan Batang New di Kecamatan Tulis juga 2X160 MVA.
"Kami menyambut antusias kehadiran para investor di Kawasan Industri Terpadu Batang ini dengan menyiapkan semua kebutuhan kelistrikan selama konstruksi hingga produksi," katanya.
Baca juga: Ganjar apresiasi perjalanan investasi KCC Glass di KIT Batang
Baca juga: Kepala BKPM terus promosikan KIT Batang ke investor
Joko mencontohkan, untuk memenuhi pasokan listrik pabrik KCC Glass asal Korea Selatan, pihaknya telah menyiapkan kapasitas daya listrik sebesar 28 MW selama konstruksi hingga produksi.
"Mulai saat ini, kami menyiapkan ketersediaan listrik semaksimal mungkin sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada," katanya.
Namun, Joko belum bisa memastikan total kebutuhan listrik di lahan KITB yang untuk fase pertamanya mencapai seluas 450 hektare itu.
Ia juga menjamin pasokan listrik untuk industri itu tidak mengganggu pelanggan lainnya khususnya rumah tangga.
"Tidak ada masalah, karena berbeda-beda jalurnya," katanya.
Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pekalongan, Jawa Tengah, Joko Hadi Widayat di Batang, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan kedua GI tersebut berada di Weleri, Kabupaten Kendal, dengan kapasitas daya listrik 2x160 MVA dan Batang New di Kecamatan Tulis juga 2X160 MVA.
"Kami menyambut antusias kehadiran para investor di Kawasan Industri Terpadu Batang ini dengan menyiapkan semua kebutuhan kelistrikan selama konstruksi hingga produksi," katanya.
Baca juga: Ganjar apresiasi perjalanan investasi KCC Glass di KIT Batang
Baca juga: Kepala BKPM terus promosikan KIT Batang ke investor
Joko mencontohkan, untuk memenuhi pasokan listrik pabrik KCC Glass asal Korea Selatan, pihaknya telah menyiapkan kapasitas daya listrik sebesar 28 MW selama konstruksi hingga produksi.
"Mulai saat ini, kami menyiapkan ketersediaan listrik semaksimal mungkin sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada," katanya.
Namun, Joko belum bisa memastikan total kebutuhan listrik di lahan KITB yang untuk fase pertamanya mencapai seluas 450 hektare itu.
Ia juga menjamin pasokan listrik untuk industri itu tidak mengganggu pelanggan lainnya khususnya rumah tangga.
"Tidak ada masalah, karena berbeda-beda jalurnya," katanya.