Kudus (ANTARA) - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada Senin (17/5) malam mengakibatkan tanggul Sungai Piji yang tersebar di tiga titik mengalami jebol, sedangkan tanah longsor di Kecamatan Dawe sempat mengganggu akses jalan warga setempat.
Menurut Kepala Pelaksana Harian Kepala BPBD Kudus Budi Waluyo di Kudus, Selasa, peristiwa tanah longsor dan tanggul jebol memang terjadi hari ini (18/5), setelah semalam diguyur hujan deras, termasuk daerah sekitar yang mengakibatkan debit air Sungai Piji meningkat.
Baca juga: Tanggul sungai di Kudus jebol, ratusan rumah warga terendam banjir
Akibat meningkatnya debit air Sungai Piji, dua titik tanggul di Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo jebol pada Selasa (18/5) pagi dengan panjang masing-masing 7 meter dan 10 meter, sedangkan tanggul di Desa Hadiwarno jebol sepanjang 3 meter.
Untuk penanganan sementara, kata dia, belum bisa dilakukan karena hasil rapat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Balai Besar Wilayah Pemali Juana (BBWS) akan ditangani dengan tanggul sementara dengan tanah uruk.
"Ternyata, setelah berupaya mendatangkan tanah uruk belum mendapatkan hasil karena operator galian masih libur. Demikian halnya meminta bantuan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga belum tersedia anggaran," ujarnya.
Akhirnya, kata dia, BBWS akan melakukan perbaikan secara permanen secepatnya dengan harapan tidak turun hujan lagi, karena sempat menggenangi akses jalan desa setempat.
Sementara tanah longsor yang terjadi Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kudus, terjadi pada pukul 02.00 WIB. Beruntung rumah warga tidak ikut terdampak karena lokasinya berdekatan.
Akibat kejadian tersebut, material tanah longsor berupa tanah dan bebatuan dari tebing setinggi 7 meteran dan lebar 10 meteran itu menutup sebagian badan jalan warga.
Untuk evakuasi material longsor, didatangkan alat berupa loader, karena banyak material batu yang tidak memungkinkan dipindahkan secara manual.
Baca juga: Tanggul jebol, Perumahan Deltra Asri 2 Semarang terendam baniir
Baca juga: Ganjar: Banjir Kebumen akibat tanggul sengaja dilubangi
Menurut Kepala Pelaksana Harian Kepala BPBD Kudus Budi Waluyo di Kudus, Selasa, peristiwa tanah longsor dan tanggul jebol memang terjadi hari ini (18/5), setelah semalam diguyur hujan deras, termasuk daerah sekitar yang mengakibatkan debit air Sungai Piji meningkat.
Baca juga: Tanggul sungai di Kudus jebol, ratusan rumah warga terendam banjir
Akibat meningkatnya debit air Sungai Piji, dua titik tanggul di Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo jebol pada Selasa (18/5) pagi dengan panjang masing-masing 7 meter dan 10 meter, sedangkan tanggul di Desa Hadiwarno jebol sepanjang 3 meter.
Untuk penanganan sementara, kata dia, belum bisa dilakukan karena hasil rapat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Balai Besar Wilayah Pemali Juana (BBWS) akan ditangani dengan tanggul sementara dengan tanah uruk.
"Ternyata, setelah berupaya mendatangkan tanah uruk belum mendapatkan hasil karena operator galian masih libur. Demikian halnya meminta bantuan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga belum tersedia anggaran," ujarnya.
Akhirnya, kata dia, BBWS akan melakukan perbaikan secara permanen secepatnya dengan harapan tidak turun hujan lagi, karena sempat menggenangi akses jalan desa setempat.
Sementara tanah longsor yang terjadi Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kudus, terjadi pada pukul 02.00 WIB. Beruntung rumah warga tidak ikut terdampak karena lokasinya berdekatan.
Akibat kejadian tersebut, material tanah longsor berupa tanah dan bebatuan dari tebing setinggi 7 meteran dan lebar 10 meteran itu menutup sebagian badan jalan warga.
Untuk evakuasi material longsor, didatangkan alat berupa loader, karena banyak material batu yang tidak memungkinkan dipindahkan secara manual.
Baca juga: Tanggul jebol, Perumahan Deltra Asri 2 Semarang terendam baniir
Baca juga: Ganjar: Banjir Kebumen akibat tanggul sengaja dilubangi