Temanggung (ANTARA) - Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak pertengahan Maret 2020 di Tanah Air sangat dirasakan dampaknya bagi para pelaku usaha.
Tidak sedikit pelaku usaha mengalami penurunan produksi karena berkurangnya permintaan bahkan sampai ada yang terpaksa menghentikan usahanya. Hal ini juga dialami para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Melihat kenyataan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Sekda Pemprov Jateng menerbitkan surat edaran nomor 518.3/1067 tanggal 12 April 2021 tentang Gerakan Belanja Produk UMKM Jawa Tengah.
Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng juga mengeluarkan surat edaran nomor 518.3/2691 tanggal 31 Maret 2021 perihal Promosi Produk UMKM dalam bentuk paket Lebaran, Pemprov Jateng mengimbau kepada seluruh kabupaten/kota di Jateng untuk ikut mendukung program Gerakan Wajib Belanja Produk UMKM.
Dalam rangka membantu pemasaran dan perluasan pasar di segala sektor bagi produk UMKM serta kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia maka Sekda Kabupaten Temanggung menindaklanjutinya dengan mengeluarkan surat edaran nomor 518/800/IV/2021 perihal Gerakan Belanja Produk UMKM Temanggung.
Melalui surat edaran tersebut, Sekda Temanggung mengimbau organisasi perangkat daerah (OPD) agar membeli minimal satu paket Lebaran dengan alternatif pilihan/harga, yakni paket senilai Rp300.000, Rp400.000, dan Rp500.000.
Kepala OPD agar mengimbau kepada seluruh ASN/non-ASN di lingkungan dinas/instansi yang dipimpinnya untuk berbelanja produk UMKM minimal senilai Rp100.000.
Kabid Koperasi dan UKM Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Temanggung Rahmaningrum Widi Apsari mengatakan menindaklanjuti surat edaran tersebut pihaknya melakukan kurasi UMKM untuk ikut dalam program Gerakan Wajib Belanja Produk UMKM.
"Kami memberikan informasi ke UMKM siapa yang mau mengikuti program ini, kemudian mereka kami undang, kami seleksi produk yang telah memenuhi persyaratan, antara lain dari segi kemasan, izin, dan kualitasnya. Selanjutnya kami buat katalog untuk dipromosikan," katanya.
Ada sekitar 135 produk makanan dan minuman dari sekitar 80 UMKM di Kabupaten Temanggung masuk katalog tersebut, masing-masing UMKM ada yang mengikutkan 1-3 item produknya.
Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Temanggung memanfaatkan momentum menjelang Lebaran 2021 untuk mengadakan Gerakan Wajib Belanja Produk UMKM.
Hal tersebut menindaklanjuti kebijakan Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan mengimbau kepada lembaga jasa keuangan untuk membeli produk-produk UMKM di Jateng.
"Berawal dari situ kami berinisiasi untuk memperluas program tersebut dengan mengadakan program gerakan belanja produk UMKM untuk ASN dan non-ASN. Ada 26 OPD yang kami imbau untuk mengikuti gerakan belanja UMKM ini," katanya.
Melalui gerakan ini ternyata banyak UMKM yang kewalahan melayani permintaan, bahkan UMKM yang tadinya sudah lama tidak berproduksi, mulai bangkit lagi mendapat pesanan.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Temanggung Sri Hariyanto mengatakan program yang ditawarkan kali ini kebetulan momentumnya menjelang Lebaran.
Surat edaran sifatnya mengimbau agar seluruh ASN bisa membeli produk UMKM dalam rangka perluasan pasar dan ternyata program ini cukup efektif.
"Program imbauan belanja produk UMKM ini ternyata cukup efektif, menjadikan barang produk UMKM menjadi laku," katanya.
Kemudian produk UMKM ini banyak dikenal masyarakat luas melalui komunitas ASN tersebut. Secara tidak langsung efek positifnya itu ada, karena ASN juga mempunyai relasi, saudara, teman di luar kota yang mungkin menjalani bisnis makanan ringan dan dikenalkan kepada mereka.
Dalam Gerakan Belanja Produk UMKM ini banyak makanan tradisional yang sudah layak untuk dipasarkan di pasar modern, antara lain kopi, makanan olahan dari singkong, abon ayam, ceriping jagung, ceriping pisang raja, dan keripik tales.
Gerakan Belanja Produk UMKM tersebut disambut baik para pelaku usaha karena dapat membangkitkan semangat berusaha di tengah pandemi COVID-19.
Pelaku UMKM yang juga warga Kledung, Kabupaten Temanggung Lily Zumrotin mengatakan gerakan ini sangat bagus, para pelaku usaha yang selama ini tertidur akibat pandemi menjadi bergairah kembali untuk bangkit menjalankan usahanya.
Lily yang memproduksi berbagai ceriping ini merasakan manfaat dari gerakan ini.
"Melalui gerakan ini, permintaan produk kami mengalami peningkatan hingga 300 persen," katanya.
Ia berharap, gerakan ini tidak hanya menjelang Idul Fitri tetapi berlanjut ke bulan-bulan berikutnya sehingga akan berdampak kepada para pelaku usaha untuk giat melakukan aktivitas usaha, dengan demikian perekonomian Kabupaten Temanggung juga semakin meningkat.
Produsen pisang aroma "Mahkota" dari Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Endang Srimul Subekti, menuturkan hal yang sama bahwa program Gerakan Belanja Produk UMKM ini sangat bagus untuk membangkitkan semangat pelaku UMKM.
Ia mengaku selama pandemi ini omzet penjualannya turun sekitar 50 hingga 60 persen. Melalui gerakan ini produksinya meningkat lagi karena banyaknya permintaan.
"Kalau biasanya memproduksi pisang aroma satu kuintal per hari, kemarin menjelang Lebaran, kami bisa memproduksi 3-4 kuintal per hari seiring meningkatnya permintaan," katanya.
Ia berharap, gerakan ini berkelanjutan, tidak hanya menjelang Lebaran, tetapi bisa dilakukan ke bulan-bulan yang lain pada hari besar, seperti Natal dan Tahun Baru.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia asal Provinsi Jawa Tengah Denty Eka Widi Pratiwi mendukung Gerakan Belanja Produk UMKM yang digalakkan Pemerintah Provinsi Jateng maupun Pemkab Temanggung ini.
"Dalam mendukung gerakan tersebut kami menyelenggarakan 'Icip-icip produk UMKM Temanggung' dengan membagikan produk UMKM kepada masyarakat," kata dia.
Dalam kegiatan itu, ia membagikan sekitar 300 paket produk UMKM kepada masyarakat di Perempatan Geneng Temanggung.
Sejumlah produk UMKM yang dibagikan, antara lain kopi, gula semut, jahe instan, aneka cemilan, bumbu dapur instan, dan tiwul instan.
"Kegiatan ini menindaklanjuti imbauan dari Gubernur Jateng untuk belanja produk lokal atau UMKM, kami sebagai anggota DPD kebetulan saya orang Temanggung maka ikut mendukung gerakan tersebut dengan mengenalkan potensi produk UMKM Kabupaten Temanggung," katanya.
Ia berharap, kegiatan ini bisa menjadi motivasi bahwa produk-produk UMKM itu bisa bersaing dan siap untuk bisa naik kelas.
"Harapannya dengan kegiatan ini masyarakat lebih mengenal produk UMKM, kalau sudah kenal maka akan sayang," katanya.
Menurut dia, produk UMKM ini merupakan salah satu potensi di Kabupaten Temanggung dan sekiranya pemerintah, masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat bisa saling mendukung untuk belanja dari produk lokal, dari tetangga sendiri.
"Dengan demikian, hal ini akan menjadi motivasi buat semua untuk menggiatkan ekonomi yang ada di masyarakat," katanya.
UMKM yang sebagian tertidur di tengah badai pandemi COVID-19, mudah-mudahan melalui program Gerakan Belanja Produk UMKM ini akan kembali bergairah dan bangkit untuk membangun perekonomian.
Tidak sedikit pelaku usaha mengalami penurunan produksi karena berkurangnya permintaan bahkan sampai ada yang terpaksa menghentikan usahanya. Hal ini juga dialami para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Melihat kenyataan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Sekda Pemprov Jateng menerbitkan surat edaran nomor 518.3/1067 tanggal 12 April 2021 tentang Gerakan Belanja Produk UMKM Jawa Tengah.
Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng juga mengeluarkan surat edaran nomor 518.3/2691 tanggal 31 Maret 2021 perihal Promosi Produk UMKM dalam bentuk paket Lebaran, Pemprov Jateng mengimbau kepada seluruh kabupaten/kota di Jateng untuk ikut mendukung program Gerakan Wajib Belanja Produk UMKM.
Dalam rangka membantu pemasaran dan perluasan pasar di segala sektor bagi produk UMKM serta kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia maka Sekda Kabupaten Temanggung menindaklanjutinya dengan mengeluarkan surat edaran nomor 518/800/IV/2021 perihal Gerakan Belanja Produk UMKM Temanggung.
Melalui surat edaran tersebut, Sekda Temanggung mengimbau organisasi perangkat daerah (OPD) agar membeli minimal satu paket Lebaran dengan alternatif pilihan/harga, yakni paket senilai Rp300.000, Rp400.000, dan Rp500.000.
Kepala OPD agar mengimbau kepada seluruh ASN/non-ASN di lingkungan dinas/instansi yang dipimpinnya untuk berbelanja produk UMKM minimal senilai Rp100.000.
Kabid Koperasi dan UKM Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Temanggung Rahmaningrum Widi Apsari mengatakan menindaklanjuti surat edaran tersebut pihaknya melakukan kurasi UMKM untuk ikut dalam program Gerakan Wajib Belanja Produk UMKM.
"Kami memberikan informasi ke UMKM siapa yang mau mengikuti program ini, kemudian mereka kami undang, kami seleksi produk yang telah memenuhi persyaratan, antara lain dari segi kemasan, izin, dan kualitasnya. Selanjutnya kami buat katalog untuk dipromosikan," katanya.
Ada sekitar 135 produk makanan dan minuman dari sekitar 80 UMKM di Kabupaten Temanggung masuk katalog tersebut, masing-masing UMKM ada yang mengikutkan 1-3 item produknya.
Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Temanggung memanfaatkan momentum menjelang Lebaran 2021 untuk mengadakan Gerakan Wajib Belanja Produk UMKM.
Hal tersebut menindaklanjuti kebijakan Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan mengimbau kepada lembaga jasa keuangan untuk membeli produk-produk UMKM di Jateng.
"Berawal dari situ kami berinisiasi untuk memperluas program tersebut dengan mengadakan program gerakan belanja produk UMKM untuk ASN dan non-ASN. Ada 26 OPD yang kami imbau untuk mengikuti gerakan belanja UMKM ini," katanya.
Melalui gerakan ini ternyata banyak UMKM yang kewalahan melayani permintaan, bahkan UMKM yang tadinya sudah lama tidak berproduksi, mulai bangkit lagi mendapat pesanan.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Temanggung Sri Hariyanto mengatakan program yang ditawarkan kali ini kebetulan momentumnya menjelang Lebaran.
Surat edaran sifatnya mengimbau agar seluruh ASN bisa membeli produk UMKM dalam rangka perluasan pasar dan ternyata program ini cukup efektif.
"Program imbauan belanja produk UMKM ini ternyata cukup efektif, menjadikan barang produk UMKM menjadi laku," katanya.
Kemudian produk UMKM ini banyak dikenal masyarakat luas melalui komunitas ASN tersebut. Secara tidak langsung efek positifnya itu ada, karena ASN juga mempunyai relasi, saudara, teman di luar kota yang mungkin menjalani bisnis makanan ringan dan dikenalkan kepada mereka.
Dalam Gerakan Belanja Produk UMKM ini banyak makanan tradisional yang sudah layak untuk dipasarkan di pasar modern, antara lain kopi, makanan olahan dari singkong, abon ayam, ceriping jagung, ceriping pisang raja, dan keripik tales.
Gerakan Belanja Produk UMKM tersebut disambut baik para pelaku usaha karena dapat membangkitkan semangat berusaha di tengah pandemi COVID-19.
Pelaku UMKM yang juga warga Kledung, Kabupaten Temanggung Lily Zumrotin mengatakan gerakan ini sangat bagus, para pelaku usaha yang selama ini tertidur akibat pandemi menjadi bergairah kembali untuk bangkit menjalankan usahanya.
Lily yang memproduksi berbagai ceriping ini merasakan manfaat dari gerakan ini.
"Melalui gerakan ini, permintaan produk kami mengalami peningkatan hingga 300 persen," katanya.
Ia berharap, gerakan ini tidak hanya menjelang Idul Fitri tetapi berlanjut ke bulan-bulan berikutnya sehingga akan berdampak kepada para pelaku usaha untuk giat melakukan aktivitas usaha, dengan demikian perekonomian Kabupaten Temanggung juga semakin meningkat.
Produsen pisang aroma "Mahkota" dari Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Endang Srimul Subekti, menuturkan hal yang sama bahwa program Gerakan Belanja Produk UMKM ini sangat bagus untuk membangkitkan semangat pelaku UMKM.
Ia mengaku selama pandemi ini omzet penjualannya turun sekitar 50 hingga 60 persen. Melalui gerakan ini produksinya meningkat lagi karena banyaknya permintaan.
"Kalau biasanya memproduksi pisang aroma satu kuintal per hari, kemarin menjelang Lebaran, kami bisa memproduksi 3-4 kuintal per hari seiring meningkatnya permintaan," katanya.
Ia berharap, gerakan ini berkelanjutan, tidak hanya menjelang Lebaran, tetapi bisa dilakukan ke bulan-bulan yang lain pada hari besar, seperti Natal dan Tahun Baru.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia asal Provinsi Jawa Tengah Denty Eka Widi Pratiwi mendukung Gerakan Belanja Produk UMKM yang digalakkan Pemerintah Provinsi Jateng maupun Pemkab Temanggung ini.
"Dalam mendukung gerakan tersebut kami menyelenggarakan 'Icip-icip produk UMKM Temanggung' dengan membagikan produk UMKM kepada masyarakat," kata dia.
Dalam kegiatan itu, ia membagikan sekitar 300 paket produk UMKM kepada masyarakat di Perempatan Geneng Temanggung.
Sejumlah produk UMKM yang dibagikan, antara lain kopi, gula semut, jahe instan, aneka cemilan, bumbu dapur instan, dan tiwul instan.
"Kegiatan ini menindaklanjuti imbauan dari Gubernur Jateng untuk belanja produk lokal atau UMKM, kami sebagai anggota DPD kebetulan saya orang Temanggung maka ikut mendukung gerakan tersebut dengan mengenalkan potensi produk UMKM Kabupaten Temanggung," katanya.
Ia berharap, kegiatan ini bisa menjadi motivasi bahwa produk-produk UMKM itu bisa bersaing dan siap untuk bisa naik kelas.
"Harapannya dengan kegiatan ini masyarakat lebih mengenal produk UMKM, kalau sudah kenal maka akan sayang," katanya.
Menurut dia, produk UMKM ini merupakan salah satu potensi di Kabupaten Temanggung dan sekiranya pemerintah, masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat bisa saling mendukung untuk belanja dari produk lokal, dari tetangga sendiri.
"Dengan demikian, hal ini akan menjadi motivasi buat semua untuk menggiatkan ekonomi yang ada di masyarakat," katanya.
UMKM yang sebagian tertidur di tengah badai pandemi COVID-19, mudah-mudahan melalui program Gerakan Belanja Produk UMKM ini akan kembali bergairah dan bangkit untuk membangun perekonomian.