Semarang (ANTARA) -
Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah Masruhan Samsurie mengimbau masyarakat tidak memaksakan diri untuk mudik guna mengantisipasi meluasnya penularan COVID-19.

"Saya memohon kesadaran masyarakat atas kebijakan ini (pelarangan mudik, red), dan pemerintah, baik melalui media publik maupun lewat aparatnya sampai tingkat RT untuk terus menerus memberikan penjelasan kepada masyarakat," katanya di Semarang, Jumat.

Menurut politikus Partai Persatuan Pembangunan itu, kesehatan dan keselamatan jiwa diri sendiri serta orang lain harus diutamakan daripada mudik bertemu keluarga dan sanak saudara di kampung halaman.

"Dengan cara berpikir dengan kaidah Ushul Fiqh saya berpendapat, bahwa menolak dengan membatasi berkembangnya COVID yang tengah berlangsung harus didahulukan ketimbang mencari kebaikan baru dari silaturahmi," ujarnya.

Sebagai legislator, dirinya bahkan juga ikut melakukan pemantauan arus mudik di beberapa titik keluar masuk lalu lintas antarprovinsi dan antarkota terkait dengan larangan mudik.

"Sejauh ini saya lihat kepatuhan masyarakat cukup tinggi, terlihat bandara di Semarang dan Boyolali sangat lengang, terminal bus juga sepi, jalan tol juga lengang arus lalinnya," katanya.

Mengenai pelaksanaan Shalat Idul Fitri di tengah pandemi, Masruhan mengimbau agar dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Untuk Shalat Id saya mengimbau agar dilaksanakan di masjid dengan tetap memperhatikan prokes, jika daerah tersebut termasuk kategori besar potensi berkembangnya COVID, maka tidak harus melakukannya di masjid, mungkin bisa di lapangan terbuka. Shalat Idul Fitri merupakan ibadah yang disunahkan," ujarnya.

Pewarta : Wisnu A.N
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024