Purwokerto (ANTARA) -
Bupati Banyumas Achmad Husein (kanan) dan Wakil Bupati Sadewo Tri Lastiono (kiri) menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba saat Tasyakuran Hari Buruh Internasional Tahun 2021 di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (1/5/2021) sore. ANTARA/Sumarwoto
Bupati Banyumas Achmad Husein mengajak kalangan pengusaha dan buruh untuk ikut serta menyelesaikan masalah kemiskinan yang hingga saat ini masih ditemukan di daerah itu.
"Bapak, ibu, dan semuanya saja, mari kita telusuri dari kehidupan bernegara, bahwa yang menjadi titik poin permasalahan dari semua permasalahan, sumber masalah dari masalah yang ada, sehingga kalau masalah ini selesai, maka semua akan selesai," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu sore.
Ia mengatakan hal itu saat memberi sambutan pada acara Tasyakuran Hari Buruh Internasional dengan tema "May Day is Build Together - Jaga Protokol Kesehatannya, COVID-19 Sirna, Ekonomi Berjaya, Pekerja Sejahtera, Pengusaha Bahagia, Banyumas Pasti Bisa".
Menurut dia, titik poin dari semua permasalahan yang harus diselesaikan itu adalah kemiskinan.
"Kemiskinan itu adalah titik poin sentral dari masalah yang harus diselesaikan. Kalau kemiskinan itu terselesaikan, masalah pendidikan dan kesehatan akan terselesaikan," katanya.
Ia mengatakan jika masalah pendidikan dan kesehatan terselesaikan, masalah pekerjaan atau ketenagakerjaan dan sebagainya juga akan selesai.
Terkait dengan upaya agar masyarakat tidak miskin, Husein mengatakan ekonomi harus berjalan.
"Ini memang berputar-putar, simpulnya ada di mana sebetulnya. Ekonomi harus berjalan, dia (orang, red.) harus bekerja supaya menghasilkan uang. Supaya mereka bisa bekerja, maka harus ada lapangan pekerjaan, supaya ada lapangan pekerjaan, harus ada orang yang bisa mengakses pekerjaan dan mengembangkan pekerjaan, itulah yang disebut pengusaha," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan sejumlah upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga berpendidikan rendah, salah satunya menggandeng investor yang bergerak di industri garmen, boneka, dan sebagainya.
Menurut dia, jenis-jenis pekerjaan di bidang industri garmen tersebut tidak membutuhkan kepandaian, melainkan keterampilan tangan.
Saat ditemui wartawan usai acara, Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas Joko Wiyono mengatakan peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei dimaknai sebagai hari bergembira bagi kaum buruh dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Terkait dengan peringatan Hari Buruh Internasional yang berdekatan dengan Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah, pihaknya telah melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembayaran tunjangan hari raya (THR).
"Hampir semua (perusahaan, red.) yang dipantau tim kami, itu mereka menyatakan kesiapannya. Tetapi kalau memang belum (siap, red.), nanti masih kami berikan peluang untuk berdiskusi dengan karyawannya, yang penting H-7 Lebaran mereka sudah ada kepastian kapan dan bagaimananya," katanya.
Ia mengatakan dari sekitar 1.300 perusahaan di Banyumas, sekitar 80 persennya sudah dipantau dan menyatakan kesiapan membayarkan THR kepada pekerja/buruh.
"Sisanya masih berdiskusi, kami akan tunggu hingga H-7 Lebaran," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Banyumas Haris Subiyakto mengaku bersyukur karena hingga saat ini, sejumlah perusahaan yang terdampak pandemi COVID-19 telah kembali mempekerjakan pekerjanya yang sempat dirumahkan.
"Saat awal pandemi COVID-19, ada sekitar 6.000 pekerja dan buruh di Banyumas yang dirumahkan, namun sekarang sudah mulai ada yang dipekerjakan kembali," katanya.
Ia mengharapkan setelah pandemi COVID-19, perusahaan kembali normal dan buruh kembali sejahtera.
Terkait dengan THR, pihaknya telah membuka posko pengaduan THR, termasuk membentuk tim pemantau THR.
"Ada 100 perusahaan yang kami kunjungi, rata-rata sudah siap membayarkan THR. Ini luar biasa, sungguh membahagiakan bagi kami, mudah-mudahan kesiapannya itu jadi kenyataan," katanya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Banyumas Bambang Parmono mengatakan pihaknya mengusahakan para pengusaha yang mampu, wajib membayar THR bagi pekerja dan buruhnya.
"Sudah ada kesanggupan sesuai dengan kemampuan masing-masing," katanya.
Peringatan Hari Buruh Internasional Tahun 2021 di Kabupaten Banyumas diisi dengan berbagai lomba secara daring berupa Video Tiktok, Buruh Mengaji, dan Protokol Kesehatan di Perusahaan.
"Bapak, ibu, dan semuanya saja, mari kita telusuri dari kehidupan bernegara, bahwa yang menjadi titik poin permasalahan dari semua permasalahan, sumber masalah dari masalah yang ada, sehingga kalau masalah ini selesai, maka semua akan selesai," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu sore.
Ia mengatakan hal itu saat memberi sambutan pada acara Tasyakuran Hari Buruh Internasional dengan tema "May Day is Build Together - Jaga Protokol Kesehatannya, COVID-19 Sirna, Ekonomi Berjaya, Pekerja Sejahtera, Pengusaha Bahagia, Banyumas Pasti Bisa".
Menurut dia, titik poin dari semua permasalahan yang harus diselesaikan itu adalah kemiskinan.
"Kemiskinan itu adalah titik poin sentral dari masalah yang harus diselesaikan. Kalau kemiskinan itu terselesaikan, masalah pendidikan dan kesehatan akan terselesaikan," katanya.
Ia mengatakan jika masalah pendidikan dan kesehatan terselesaikan, masalah pekerjaan atau ketenagakerjaan dan sebagainya juga akan selesai.
Terkait dengan upaya agar masyarakat tidak miskin, Husein mengatakan ekonomi harus berjalan.
"Ini memang berputar-putar, simpulnya ada di mana sebetulnya. Ekonomi harus berjalan, dia (orang, red.) harus bekerja supaya menghasilkan uang. Supaya mereka bisa bekerja, maka harus ada lapangan pekerjaan, supaya ada lapangan pekerjaan, harus ada orang yang bisa mengakses pekerjaan dan mengembangkan pekerjaan, itulah yang disebut pengusaha," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan sejumlah upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga berpendidikan rendah, salah satunya menggandeng investor yang bergerak di industri garmen, boneka, dan sebagainya.
Menurut dia, jenis-jenis pekerjaan di bidang industri garmen tersebut tidak membutuhkan kepandaian, melainkan keterampilan tangan.
Saat ditemui wartawan usai acara, Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas Joko Wiyono mengatakan peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei dimaknai sebagai hari bergembira bagi kaum buruh dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Terkait dengan peringatan Hari Buruh Internasional yang berdekatan dengan Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah, pihaknya telah melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembayaran tunjangan hari raya (THR).
"Hampir semua (perusahaan, red.) yang dipantau tim kami, itu mereka menyatakan kesiapannya. Tetapi kalau memang belum (siap, red.), nanti masih kami berikan peluang untuk berdiskusi dengan karyawannya, yang penting H-7 Lebaran mereka sudah ada kepastian kapan dan bagaimananya," katanya.
Ia mengatakan dari sekitar 1.300 perusahaan di Banyumas, sekitar 80 persennya sudah dipantau dan menyatakan kesiapan membayarkan THR kepada pekerja/buruh.
"Sisanya masih berdiskusi, kami akan tunggu hingga H-7 Lebaran," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Banyumas Haris Subiyakto mengaku bersyukur karena hingga saat ini, sejumlah perusahaan yang terdampak pandemi COVID-19 telah kembali mempekerjakan pekerjanya yang sempat dirumahkan.
"Saat awal pandemi COVID-19, ada sekitar 6.000 pekerja dan buruh di Banyumas yang dirumahkan, namun sekarang sudah mulai ada yang dipekerjakan kembali," katanya.
Ia mengharapkan setelah pandemi COVID-19, perusahaan kembali normal dan buruh kembali sejahtera.
Terkait dengan THR, pihaknya telah membuka posko pengaduan THR, termasuk membentuk tim pemantau THR.
"Ada 100 perusahaan yang kami kunjungi, rata-rata sudah siap membayarkan THR. Ini luar biasa, sungguh membahagiakan bagi kami, mudah-mudahan kesiapannya itu jadi kenyataan," katanya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Banyumas Bambang Parmono mengatakan pihaknya mengusahakan para pengusaha yang mampu, wajib membayar THR bagi pekerja dan buruhnya.
"Sudah ada kesanggupan sesuai dengan kemampuan masing-masing," katanya.
Peringatan Hari Buruh Internasional Tahun 2021 di Kabupaten Banyumas diisi dengan berbagai lomba secara daring berupa Video Tiktok, Buruh Mengaji, dan Protokol Kesehatan di Perusahaan.